Karakter Kepemimpinan dan Kekuasaan Penentu Peradaban

Oleh: Farida
Guru dan Aktivis Muslimah

IMPIANNEWS.COM

Karakter pemimpin sebagai pelayan rakyat dan kekuasaan yang menolong, menjadi kebutuhan urgen bagi umat hari ini. Sebab, keduanya memiliki korelasi kuat sebagai penentu kondisi masyarakat. Tentu saja, harus di-support dari sisi kualitas personal calon pemimpin dan sistem yang diterapkan. Pasalnya, bertahannya entitas sebuah peradaban ditentukan kemampuan sebuah sistem menuntaskan multidimensi problematik umat.(al-wa’ie,15/3/2024)

Faktanya, makin getirnya kehidupan rakyat saat ini adalah implikasi dari diadopsinya ideologi kapitalisme, yang mendominasi dunia hari ini. Sistem yang meluhurkan materi ini, melahirkan watak pemimpin materialistis dan pragmatis yang merefleksi ke dalam regulasinya. Alhasil, makin melebarkan jurang pemisah antara kaum ekonomi sulit dan elite. 

Hanya model kekuasaan yang melandaskan sistem pemerintahannya pada syariat Islam, dengan karakter pengurus rakyat, benar-benar akan mengantarkan pada kemaslahatan hakiki. Sebab, dalam perspektif Islam ada prasyarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkannya. Di antaranya, merekatkan Islam dengan kekuasaan, pemimpin yang menerapkan Islam dan wajib ditaati. Kemudian, pemimpin amanah dalam paradigma kekuasaan yang menolong. Seperti pernyataannya Imam al-Ghazali, bahwasanya 

“Relasi kekuasaan dan agama bak saudara kembar, keduanya memiliki peran sebagai landasan (fondasi) dan pelindung (protektor),bila tak direkatkan niscaya akan sirna.”

Oleh sebab itu, menghadirkan akidah dan syariah sebagai basis kepemimpinan serta kekuasaan, menjadi modal kuat membentuk kerangka solusi kehidupan dan fondasi peradaban Islam gemilang. Wallahu a’lam bish-shawwab.[]

Post a Comment

0 Comments