Kesejahteraan Buruh Hanya Ilusi Dalam Sistem Kapitalisme

Oleh : D.Leni Ernita 

IMPIANNEWS.COM

Pada awal bulan Mei, yang menjadi akhir bulan syawal pada tahun ini, telah diperingati hari buruh. Seperti yang kita tahu, bahwa persoalan buruh yang ada di seluruh dunia, mempunyai banyak problematika di dalam sistem kapitalis ini, terutama problematika pada kesejahteraannya.

Hari Buruh Internasional berawal dari aksi demonstrasi para buruh di Chicago, Amerika Serikat, pada tahun 1886. Para buruh menuntut jam kerja 8 FC jam per hari, 6 hari seminggu, dan upah yang layak. Aksi ini kemudian diwarnai dengan kerusuhan dan tragedi Haymarket Affair.

Sejak saat itu, 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional di berbagai negara di seluruh dunia.  

Di Indonesia Hari Buruh dirayakan sebagai Hari Buruh Nasional pada tanggal 1 Mei setiap tahunnya.

Tema Peringatan Hari Buruh Sedunia May Day 2024

Organisasi Buruh Internasional (ILO) belum secara resmi, mengumumkan tema Hari Buruh Internasional 2024.

Setiap tahun, Organisasi Buruh Internasional (ILO) menetapkan tema Hari Buruh Internasional berdasarkan isu global yang sedang hangat diperbincangkan. Mengacu pada laporan ILO tentang Tren Ketenagakerjaan dan Sosial 2024, dua isu utama yang menjadi sorotan adalah:

Tingkat pengangguran global yang tinggi: Diperkirakan 200 juta orang lebih masih menganggur pada tahun 2024.

Kesenjangan sosial yang semakin melebar: Ketimpangan antara kaya dan miskin semakin parah, dengan 1 persen populasi terkaya dunia menguasai lebih dari setengah kekayaan global.

Melihat situasi tersebut, tema Hari Buruh Internasional 2024 kemungkinan besar akan berfokus pada:

Memperjuangkan keadilan sosial dan pekerjaan yang layak untuk semua. Hal ini sejalan dengan prediksi dari laman Geeks for Geeks yang mengangkat tema "Social Justice and Decent Work for All".

Mengatasi kesenjangan gender di tempat kerja. ILO mencatat bahwa kesenjangan ini masih marak terjadi, terutama di negara-negara berkembang.

Penetapan tema Hari Buruh Internasional diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong para pemangku kepentingan untuk mengambil langkah nyata dalam mengatasi berbagai permasalahan ketenagakerjaan yang ada.

Meskipun setiap tahun di peringati Hari buruh nasional tetapi sampai saat ini para pekerja buruh tidak mendapatkan kesejahteraan karena sejatinya tidak ada jaminan dari negara, selama dunia masih menerapkan sistem kapitalisme yang mengganggap buruh hanya sebagai faktor produksi saja. Ironisnya buruh masih terbelit persoaalan kesejahteraan seperti upah rendah,kondisi kerja yang tidak layak, maraknya PHK dan sempitnya lapangan kerja. Apalagi  banyak kita menyaksikan betapa kaum wanita khususnya muslimah yang terpaksa harus bekerja sangat jauh hingga ke luar negeri, yang jauh dari pengawasan para mahram dan penguasnya. Banyaknya kasus pelecehan, penyiksaan,  penindasan, dan kezaliman lainnya yang diterima para TKW  sebagai gambaran jelas akan buruk dan lemahnya sistem buruh dan juga perlindungan negara terhadap rakyatnya. Dibuka lebar - lebar nya kran lapangan pekerjaan bagi wanita dan sempitnya lapangan pekerjaan bagi laki-laki serta kecilnya upah dalam negeri menjadikan para wanita terpaksa harus memilih bekerja pada orang asing di luar negeri. Kalau kita sandarkan pada sistem Islam tentu masalah bekerja bagi para perempuan itu tidak sekedar di lihat ada kesepakatan besaran gaji saja tapi juga ada hal-hal lain yang harus dijamin oleh si pemberi kerja. Diantaranya ada jaminan perlakuan yang tidak zalim, jaminan kesehatan, keselamatan kerja dan lain sebagainya.  

Dan tentunya keluarga dan negara' tidak akan membiarkan seorang perempuan bekerja ditempat orang asing, yang tidak ada mahramnya. Selain itu negara juga seharusnya punya andil untuk menjamin keselamatan dan perlindungan rakyatnya yang sedang bekerja diluar negeri baik negeri yang mayoritas muslim maupun kafir. 

Banyaknya kasus kezaliman yang menimpa para TKW.  Karena penerapan sistem kapitalis sekuler yang meniscayakan berbagai kezaliman itu terjadi. Begitu pun abainya pemerintah di dalam menyediakan lapangan kerja bagi para lelaki hingga kewajiban pemenuhan nafkah bagi keluarga tidak terpenuhi. Akhirnya para wanita yang di dalam Islam itu diperlukan sangat mulia dengan dinafkahi dan dipenuhi kebutuhan hidupnya akhirnya terpaksa harus keluar rumah mencari pekerjaan bersaing dengan para lelaki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan kalau pun didalam Islam seorang wanita bekerja di luar negeri dikarenakan ada skill atau keahlian yang dimilikinya dan dibutuhkan oleh umat disitu maka negara harus memastikan dia disertai salah satu mahramnya, juga keamanan dan perlindungannya terjamin. Selain itu ada sanksi yang tegas dan keras bagi para majikan yang berlaku zalim.

Sungguh ini sangat menyedihkan sekali nasib kesejahteraan buruh tergantung pada perusahaan yang tidak memberikan hak buruh, memberikan upah tidak sesuai UMR, apalagi tidak memberikan THR mudah memecat buruh dan masih banyak lagi kasus kasus yang mempekerjakan buruh dengan tidak layak.

Islam memiliki pandangan khas terhadap buruh. Berbeda dengan kapitalis yang lepas tangan terhadap kesejahteraan buruh.

Islam memandang buruh bagian dari rakyat yang harus di diurusi oleh negara.Dalam sistem Islam negara bertanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan tiap warga negara termasuk para buruh.

Rasulullah Saw bersabda :

"Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawabanyya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak  dia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dipimpinnya."(HR Bukhari)

Kesejahteraan bagi para buruh dalam sistem kapitalis tetap lah akan jadi ilusi. Sekalipun ada peringatan hari buruh dan ada organisasi buruh yang mewadahi. Permasalahan buruh akan tetap menjadi benang kusut yang sulit diurai. Karena akar dari masalah perburuhan ini ada sistemnya itu sendiri. Sistem yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita adalah sistem yang cacat, rusak dan merusak. Selamanya tidak akan pernah mampu menyelesaikan permasalah manusia. Maka kesejahteraan hakiki hanya akan bisa diraih ketika sistem hidup yang sudah Allah turunkan dalam syariat Islam kembali diterapkan. Bukan hanya masalah perburuhan saja tapi seluruh aspek kehidupan kita InsyaaAllah akan terselesaikan. Dan menjadi kewajiban kita semua untuk berjuang  mewujudkannya.

Teruskan menuntut ilmu, menyebarkan Islam dan berjuang untuk mengembalikan penerapan syariat Islam.

Wallahu'allam

Post a Comment

0 Comments