Paradok Sikap Muslim di Pergantian Tahun

Oleh: Neng Rohimah

IMPIANNEWS.COM

Sikap apa dan seperti apa yang seharusnya umat terbaik yaitu kaum muslimin lakukan sementara disaat yang sama ada pergantian tahun yang selalu dirayakan setiap tahun. 

Harus mampu bagi kita meluruskan sikap dimana saudara kita tengah dihimpit kesulitan bahkan kehilangan banyak nyawa maupun materi.

CNBC Indonesia - Israel makin beringas menyerang warga Palestina di Jalur Gaza. Laporan terbaru menyebut pasukan Israel memaksa masuk ke area tengah dan selatan Gaza pada Sabtu (30/12) waktu setempat.

Menurut penuturan warga sekitar, serangan Israel dilancarkan menggunakan artileri berat. Sebelumnya, Israel menyatakan perang masih akan berlanjut hingga berbulan-bulan. Mereka saudara kita bergelut dengan masa depan apakah masih ada kemerdekaan hakiki baginya?

Laporan Reuters dari informasi otoritas Hamas mengatakan bombardir Israel menewaskan 165 orang  di Gaza selama 24 jam terakhir, dikutip Minggu (31/12/2023). Selain itu, ada 250 orang yang mengalami luka parah.

Belum lagi peristiwa yang menimpa muslim Rohingya. Insiden pemindahan paksa oleh ratusan mahasiswa terhadap pengungsi Rohingya di Banda Aceh menyisakan trauma dan ketakutan bagi korban.

“Karena bersaudara seiman, saya tidak menyangka mereka memperlakukan kami dengan tidak manusiawi seperti itu,” kata seorang pengungsi Rohingya.

Umat Islam ibarat satu tubuh. Namun di pergantian tahun ini nampak nyata paradoks  kaum muslim dalam bersikap.  Pesta kembang api di tengah berkecamuknya perang di Gaza, jumlah korban perang meningkat dan penderitaaan muslim Rohingya adalah satu bentuk abainya kaum muslim terhadap urusan umat.

Di sisi lain, seiring waktu, sikap umat mulai kendor dalam menyuarakan pembelaan terhadap palestina,  juga pemboikotan produk mulai melonggar. Umat juga terpecah dalam mensikapi  muslim Rohingya. Apalagi makin kuatnya pembungkaman oleh Meta pada akun yang menunjukkan pembelaan terhadap Palestina. 

Sikap nasionalisme tertancap kuat dibenak kaum muslimin hasil dari produk  penancapan pemikiran barat agar kaum muslimin mencukupkan diri untuk mencintai wilayah masing-masing.

Sikap merasa aman jika taada ancaman dan bergerak bila gangguan datang. Wajar jika kaum muslimin diikat nasionalisme dengan ikatan ini tak tergerak merasakan kembali ibarat satu tubuh.

Dikatakan dalam suatu hadits kaum muslimin dalam hal berkasih sayang dan cinta kasih ibarat satu tubuh maka jika satu organ sakit maka seluruh tubuh demam dan merasa tidak bisa tidur. HR Muslim dan Ahmad.

Penggambaran dari hadits tersebut bukan saja merasa empati hanya memberi bantuan kemanusian tapi lebih jauhnya harus terus menyadari bahwan Umat Islam adalah satu tubuh, sehingga wajib menunjukkan pembelan, pertolongan dan sikap yang nyata. 

Yang dibutuhkan saudara  kita disana baik di Palestina adalah bantuan tentara yang hanya bisa dilakukan oleh kekuatan pemimpin negara adi daya kuat yang dicontohkan Nabi kita Muhammad Saw dan para kholifah sesudahnya yaitu negara Khilafah yang juga akan memberi perlindungan bagi Rohingya dengan edukasi dan swaka.

Hanya Khilafah yang mampu menyelamatkan kaum muslim yang tertindas di bumi manapun. Saatnya umat sadar akan apa yang harus diperbuat untuk saat ini berpegang pada kesatuan Aqidah dan mengembalikan lagi pengurus hakiki tersebut oleh seorang kholifah dalam naungan Sistem Islam Khilafah. Wallahu'alam.

Post a Comment

0 Comments