Puan Maharani Asal Ngomong, Fadli Zon: Ada 3 Orang Minang Hebat di Belakang Perumusan Pancasila dan UUD




Fadli Zon. Instagram @fadlizon /

IMPIANNEWS.COM -- Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani terkait Sumatra Barat (Sumbar) dan Pancasila menuai polemik.

Puan Maharani menyebutkan bahwa semoga Sumatra Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila.

Puan Maharani melontarkan pernyataan tersebut saat acara pengumuman nama pasangan calon kepala daerah untuk Pilkada Sumbar pada Rabu 2 September 2020 kemarin.

Buntut penyataan yang multi tafsir itu memancing sejumlah reakasi dari berbagai pihak. Salah satu politisi yang turut bereaksi adalah Anggota DPR RI Fadli Zon.

Fadli Zon melalui akun Twitter pribadinya mengatakan, secara implisit dirinya meragukan pemahaman Puan Maharai tentang sejarah.

“Hanya orang-orang yang tak membaca dan mengerti sejarah yang masih meragukan masyarkat Sumbar mendukung Pancasila,” kata Fadli Zon dalam akun Twitternya @fadlizon pada Kamis, 3 September 2020, pukul 12.39 WIB.

Menurutnya, di Sumbar, terdapat orang hebat yang ikut merumuskan Undang-Undang Dasar yang kini menjadi pedoman bangsa Indonesia.

“Ada 3 orang Minang hebat di belakang perumusan Pancasila dan UUD 1945: Mohammad Hatta, Muhammad Yamin dan H Agus Salim. Bahkan Bung Hatta adalah salah seorang Proklamator,” tulis Fadli Zon.

Nama Puan Maharani, Sumbar, dan Pancasila pun kini mencatatkan trending topic di platform media sosial Twitter.

Sejumlah warganet turut berkomentar terkait kegaduhan ini. Warganet meminta Puan untuk lebih banyak membaca dan melek literasi.

“Aneh saja jika masyarakat Sumbar dibilang tidak mendukung Pancasia. Memangnya Hatta dan Sjahrir berasal dari mana? Salah satu perumus Pancasila, Moh Yamin juga putra Minang,” kata Hilmi Firdausi @Hilmi28.

“Belum Lagi H Agus Salim, M Natsir & masih banyak lagi tokoh bangsa putra asli minang. Inilah perlunya banyak membaca sebelum bicara,” tulisnya.

“Makanya baca sejarah. Jangan utamakan syahwat politik doang. Miskin literasi ga bakal laku di Sumbar. Apa kata dunia, bikin statemen aja ngasal,” tulis @zarazettiazr.

Ada juga yang berbagi pengalamanannya terkait kondisi masyarakat Sumbar yang dinilai sangat pro Pancasila.

“Saya beberapa kali ke Sumatera Barat. Teman-teman yang saya temui di sana tidak sama sekali punya ide memisahkan diri dari NKRI atau anti-Pancasila.

Mereka tidak punya organisasi Sumbar Merdeka. They don’t. Ya bagaimana.. Datuknya Proklamator negara kita,” tulis dr. Andi Khoemeini Takdir @dr_koko28.***