India dan China Pindahkan Senjata Berat ke Pangkalan Dekat Ladakh Timur


Tentara India dan militer China memindahkan alat berat dan persenjataan termasuk artileri dan kendaraan tempur ke pangkalan mereka, dekat dengan daerah yang disengketakan di Ladakh timur.

IMPIANNEWS.COM (India).

Kedua belah pihak masih terlibat dalam perselisihan di sepanjang wilayah yang bermasalah selama lebih dari 25 hari, sumber militer mengatakan pada Minggu (31/5).

Peningkatan kemampuan tempur oleh kedua pasukan di wilayah tersebut terjadi bahkan ketika kedua negara melanjutkan upaya mereka untuk menyelesaikan perselisihan melalui perundingan di tingkat militer dan diplomatik.

Tentara China secara bertahap meningkatkan cadangan strategisnya di pangkalan belakangnya di dekat Garis Kontrol Aktual atau LAC di Ladakh timur dengan bergegas memindahkan artileri, kendaraan tempur infanteri, dan peralatan militer berat, menurut sumber tersebut kepada One India.

Tentara India juga telah memindahkan pasukan tambahan serta peralatan dan senjata seperti artileri, untuk secara agresif menyesuaikan diri dengan pembangunan China, menurut mereka, menambahkan India tidak akan menyerah sebelum status quo dipulihkan di Pangong Tso, Lembah Galwan, dan sejumlah area lainnya.

Angkatan Udara India (IAF) telah menjaga pengawasan udara yang ketat di wilayah yang disengketakan.

Sejumlah besar personel Angkatan Darat China memasuki sisi India dari perbatasan de facto awal bulan ini, dan telah berkemah di Pangong Tso dan Lembah Galwan sejak saat itu.

Tentara India dengan keras menentang pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan China, dan menuntut penarikan segera mereka untuk pemulihan perdamaian di daerah tersebut.

Tentara China telah meningkatkan kehadiran mereka di Demchok dan Daulat Beg Oldie juga, dua daerah sensitif dengan sejarah pertempuran kecil yang melibatkan kedua belah pihak.

Tentara China diketahui telah mengerahkan sekitar 2.500 tentara di Pangong Tso dan Lembah Galwan, selain secara bertahap meningkatkan infrastruktur sementara dan persenjataan. Namun, tidak ada angka resmi tentang angka tersebut.

Sumber-sumber mengatakan, gambar satelit telah menangkap peningkatan signifikan dari infrastruktur pertahanan oleh China di sisi perbatasan de facto, termasuk kegiatan konstruksi di pangkalan udara militer sekitar 180 km dari daerah Pangong Tso.

Penilaian oleh Angkatan Darat India adalah, pembangunan tersebut bertujuan untuk memberikan tekanan pada India.

“Kami sangat menyadari taktik China. Tentara India bersikukuh pada pendirian bahwa kami tidak akan menerima apa pun selain pemulihan status quo di daerah itu,” ucap seorang pejabat senior militer, dikutip One India.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh pada Sabtu (30/5) mengatakan, perundingan bilateral berlangsung di tingkat militer dan diplomatik dengan China untuk menyelesaikan pertikaian itu.

Pemicu pertikaian ini adalah pertentangan China terhadap India yang meletakkan jalan utama di area di sekitar Danau Pangong Tso, di samping pembangunan jalan lain yang menghubungkan jalan Darbuk-Shayok-Daulat Beg Oldie di Lembah Galwan.

Sumber-sumber itu mengatakan, China juga meletakkan jalan di daerah tersebut, yang tidak dapat diterima oleh India.

Sumber-sumber itu mengatakan, bala bantuan militer termasuk pasukan, kendaraan, dan senjata artileri dikirim ke Ladakh timur oleh Angkatan Darat India untuk menopang kehadirannya di daerah-daerah di mana tentara China mengerahkan sikap agresif.

Situasi di Ladakh timur memburuk setelah sekitar 250 tentara China dan India terlibat dalam pertempuran pada 5 Mei, yang berlanjut ke hari berikutnya sebelum kedua belah pihak sepakat untuk “melepaskan diri”. Namun, kebuntuan berlanjut, One India mencatat.

Penerjemah: Aziza Larasati
Editor: Purnama Ayu Rizky
Keterangan foto utama: Seorang tentara China (kiri) di samping seorang tentara India di perbatasan Nathu La yang melintasi antara India dan China di negara bagian Sikkim di timur laut India.

(Foto: AFP/Diptendu Dutta)
India dan China Pindahkan Senjata Berat ke Pangkalan Dekat Ladakh Timur

Post a Comment

0 Comments