Jeruk dan Gambir Limapuluh Kota Dikenalkan di World Economic Forum 2019 di London

Oleh Zamhar Sarkawi
IMPIANNEWS.COM.

Catatan, --- Sebelum ini saya menulis tentang jeruk dan gambir. Hari ini saya sambung sedikit lagi supaya jelas arah dan tujuan komoditi itu.

Kita semua tahu baru baru ini Kabupaten 50 Kota didatangi oleh investor dari Korea untuk membuka pubrik memproses jeruk segar di daerah ini. Dan dalam waktu terdekat investor dari Jepang dan Itali juga akan melakukan hal yang sama.

Semua ini bisa terjadi kerana ada segelintir masyarakat yang peduli dengan hasil komoditi itu. Maka bermulalah episode baru dalam industri pertanian khususnya jeruk.

Investor itu berminat untuk membuat investasi di kabupaten 50 kota bukan kerana usaha gigih BUPATI nya. Tetapi atas usaha masyarakat biasa yang tidak mempunyai kuasa dan jabatan.Semua ini mereka lakukan kerana PEDULI dgn masyarakat tani dan NAGARI mereka.Dan mereka itu adalah PERANTAU dari Kabupaten 50 kota yang Cintakan Nagari mereka.

Dinas pertanian kabupaten 50 kota harus bersedia menerima kedatangan para investor ini tanpa terlalu banyak diskriminasi supaya agenda memakmurkan masyarakat tani itu tercapai. Selain dari Dinas pertanian dan Department yang berkaitan harus menyediakan data, peraturan dan standard kualias petani kita supaya harga bisa diputuskan dengan para investor itu sebelum mereka menanda tangani MoU,  awal tahun depan.

Keseriusan semua pihak perlu dalam hal ini. Terutama sekali Dinas terkait. Janganlah mengeluh kalau beban kerja bertambah. Kerana semua ini akan indah pada waktunya.

Begitu juga hal nya dengan gambir, Gambir ini perlu diantar ke salah satu labor di Eropa untuk mendapatkan sertifikat bagi sesuatu produk, seandainya kita semua mahu hasil tani itu bisa dipasarkan ke Uni Eropa.
Uni Eropa mempunyai standard business dan produk mereka. Apalagi Indonesia tidak mempunyai hubungan DIPLOMATIC BUSINESS RELATIONSHIP dengan Uni Eropa. Jelas sekali kita semua harus melangkah dari titik awal untuk deal dengan mereka.

Setelah hasil labor di Uni Eropa itu keluar, baru kita semua boleh menentukan langkah seterusnya. Begitulah caranya kita untuk menembusi pasaran Uni Eropa apabila Negara tidak mempunyai hubungan DIPLOMATIC business RELATIONSHIP dengan Negara negara Eropa itu.

Tanggal 31 Desember 2019 saya berangkat ke London untuk mengahadiri seminar World Economic Forum 2019 di London convention centre dari tanggal 5 -10 Januari 2020. Sample atau contoh gambir itu akan saya ambil dari beberapa daerah di kabupaten 50 kota seperti Maek, Kapua 9, Mungka, dll daerah. Di jadwalkan saya ke Switzerland sekitar tanggsl 15 Januari untuk mengantar gambir itu ke salah satu labor disana.

Kepada petani gambia dan jeruk mohon doa dan support nya semoga saja ini adalah titik terang bagi memasarkan hasil itu ke peringkat Global.(ul)

Post a Comment

0 Comments