AS Tembak Jatuh Pesawat Nirawak Iran, di Selat Hormuz.

IMPIANNEWS.COM (WASHINGTON)  

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan salah satu kapal perangnya telah menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak Iran di Selat Hormuz hari Kamis waktu Washington. Insiden ini ibarat balas dendam setelah 20 Juni lalu Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Teheran menembak jatuh pesawat nirawak mata-mata Washington RQ-4 Global Hawk.

Serangan militer Amerika itu pertama kali diungkapkan oleh Presiden Donald Trump. Dia mengatakan kapal perang amfibi USS Boxer mengambil tindakan defensif setelah pesawat nirawak atau drone milik rezim para Mullah itu berada dalam jarak 1.000 yard dari kapal perang dan mengabaikan beberapa peringatan untuk mundur.

"Drone itu segera dihancurkan," kata Trump, yang mengklaim bahwa pesawat tak berawak tersebut mengancam keselamatan kapal Amerika dan awaknya. Dia meminta negara-negara lain untuk mengecam Iran dan melindungi kapal mereka sendiri.

"Ini adalah yang terbaru dari banyak tindakan provokatif dan bermusuhan oleh Iran terhadap kapal yang beroperasi di perairan internasional. Amerika Serikat berhak untuk membela personel, fasilitas, dan kepentingan kami, dan menyerukan kepada semua negara untuk mengutuk upaya Iran karena mengganggu kebebasan navigasi dan perdagangan global," ujar Trump, seperti dikutip The Guardian, Jumat (19/7/2019).

Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa USS Boxer telah mengambil tindakan defensif terhadap sebuah drone. Hanya saja, Pentagon tidak menyebutkan apakah pesawat tanpa awak itu milik Iran atau bukan. (Baca: Trump Sebut Kapal Perang AS Hancurkan Drone Iran di Selat Hormuz)

"Sistem udara tak berawak (UAS) tetap mendekati Boxer dan ditutup dalam jarak yang mengancam. Kapal mengambil tindakan defensif terhadap UAS untuk memastikan keamanan kapal dan awaknya," kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman.

Pernyataan itu juga menghilangkan referensi tentang bagaimana drone itu dijatuhkan, tetapi CNN melaporkan hal itu dilakukan dengan gangguan elektronik, daripada tembakan.

Kendati demikian, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif yang sedang berada di markas PBB di New York mengaku tidak memiliki informasi soal insiden yang diklaim pemerintah AS. "Kami tidak memiliki informasi tentang kehilangan pesawat tanpa awak," katanya kepada wartawan.
Militer Iran belum berkomentar atas klaim kapal perang Amerika menembak jatuh pesawat tanpa awak Teheran di Selat Hormuz.

Pada 20 Juni lalu, IRGC Iran menembak jatuh pesawat nirawak mata-mata militer Amerika; RQ-4 Global Hawk yang terkenal canggih dan sangat mahal. Teheran saat itu mengklaim pesawat itu ditembak jatuh dengan rudal karena terbang di atas perairan Iran. Pentagon mengklaim pesawatnya terbang di atas perairan internasional.

Aksi IRGC Iran itu nyaris membuat Trump memerintahkan serangan militer terhadap negara Timur Tengah tersebut. Trump membatalkan serangan pada menit-menit akhir setelah seorang jenderal Pentagon memberi tahu bahwa serangan tersebut bisa membunuh ratusan warga Iran.

"Kami semalam dipenuhi tuntutan untuk memberikan respons terhadap tiga sasaran yang berbeda, ketika saya bertanya berapa banyak yang akan mati, seorang jenderal menyebut sekitar 150 orang," kata Trump saat itu melalui akun Twitter-nya.

"Sepuluh menit sebelum serangan itu dilancarkan, saya membatalkannya, itu tidak sebanding dengan menembak jatuh pesawat tak berawak. Saya tidak terburu-buru, militer kami dibangun kembali, baru, dan siap untuk beroperasi, sejauh ini yang terbaik di dunia," lanjut dia.