Video tersebut ditanggapi oleh Kader PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.
Dalam akun Twitter resminya, Budiman menuturkan bahwa orang yang mengumbar ancaman pembunuhan wajib ditindak secara hukum. Menurutnya, jika dibiarkan akan terjadi konflik terbuka.
"Wajahnya sdh dikenali..orang yg mengumbar ancaman pembunuhan dgn bersumpah 'Demi Allah akan memenggal presiden' di depan umum wajib ditindak," tulis Budiman. "Jgn sampai ini dibiarkan & akhirnya terjadi konflik terbuka."
Video tersebut memperlihatkan seorang pria di tengah keramaian. Ia menyatakan dirinya siap melakukan aksi kekerasan terhadap Jokowi.
"Siap penggal palanya Jokowi," ujarnya. "Jokowi siap lehernya kita penggal." Sementara beberapa orang di sekitarnya mengacungkan salam dua jari khas pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Sementara itu, belum diketahui kapan dan di mana video tersebut diambil. Akun yang mengunggah video itu menuliskan, "TKP demo di depan Bawaslu kemarin 10/04/2019."
Sebelumnya, sejumlah massa yang tergabung dalam Koalisi Umat melakukan aksi di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Jumat (10/5) ini.
Aksi itu disebut Ketua PA 212 Slamet Maarif bukan demonstrasi, melainkan hanya mengawal BPN Prabowo-Sandiaga melaporkan kecurangan dalam Pemilu 2019.
