Arief Akui Dapat Ancaman Sehingga Lokasi Real Count Dirahasiakan, TKN: Laporkan Namanya Siapa?

IMPIANNEWS.COM  - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku lokasi pengolahan data real count kubu Prabowo-Sandi sengaja dirahasiakan karena ada pihak tertentu yang mengancam.

Hal tersebut dikatakan Arief Poyuono saat ditanyai oleh Najwa Shihab di acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu malam (1/5) dengan tema 'Laga Usai Pilpres'.

Awalnya Najwa Shihab mempertanyakan kejelasan lokasi perhitungan suara real count kubu BPN Prabowo - Sandi.

"Real count yang dilakukan BPN itu banyak yang mempertanyakan lokasinya. Dimana lokasi sebenarnya?" tanya Najwa Shihab.

"Ya ada disesuatu tempat, kita sembunyikan, itu rahasia kita," ucap Arief Poyuono.

"Apa yang dikhawatirkan sehingga disembunyikan lokasinya?" cecar Najwa Shihab.

Lantas Arief Poyuono mengungkapkan kekhawatirannya ketika lokasi real count BPN terkuak maka lokasi tersebut akan diserbu oleh pihak tertentu.

Kekhawatiran itu bukanlah tanpa sebab, Arief Poyuono bahkan mengklaim mendapatkan ancaman seperti itu.
"Ada ancaman dari pihak lawan tapi bukan dari orang partai," ungkap Arief Poyuono.

"Yang mengancam hendak?" tanya Najwa Shihab.

"Kita takut nantinya dilempar bom kesana tetapi real count tetap dilakukan," jelas Arief Poyuono.

Pengakuan Arief Poyuono yang mendapatkan ancaman itu mendapatkan tanggapan dari Politikus PDIP sekaligus jubir TKN Jokowi - Maruf Amin, Adian Napitupulu.

Menurut Adian Napitupulu, terkait ancaman yang diterima kubu 02 maka seharusnya pihak BPN melaporkan adanya hal tersebut ke pihak berwajib.

"Kalau memang ada datanya, silahkan dibuka. Kita minta transparansi KPU dan lainnya, tetapi malah enggan transparan dengan diri sendiri, tunjukkin saja dimana ancamannya."

"Laporkan namanya siapa dan buat pengaduan, jangan hanya bicara ke media yang membentuk opini nantinya," ungkap Adian Napitupulu.

Adian Napitupulu bahkan menegaskan, Indonesia merupakan negara hukum.
"Setelah pelaporan, kita lihat apakah negara ini mau menegakkan hukum atau tidak. Jangan bicara di media tetapi pengaduannya tak sampai," kata Adian Napitupulu

Simak videonya:
Indra Bekti Bocorkan Suasana War Room TKN
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan lokasi perhitungan suara yang dilakukan tim BPN Prabowo-Sandiaga nomaden atau berpindah-pindah.

Fadli Zon mengaku hal tersebut bertujuan agar real count Pilpres 2019 Prabowo-Sandiaga dapat berjalan aman.

"Ada di beberapa tempat, di Kertanegara ada, di DPP ada pengumpulan-pengumpulan C1 dan bukti-bukti. Salah satu alasannya security, karena itu berpindah-pindah," kata Fadli saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

"Begitu Anda kasih tahu di mana langsung itu dihack, langsung itu diretas. Itu terjadi berkali-kali," ujarnya.
Sementara itu prenseter Indra Bekti membocorkan suasana war room Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin.

Video saat Indra Bekti menyambangi lokasi perhitungan hasil pemilu tersebut diunggah seorang simpatisan Jokowi-Maruf Amin di Twitter.
Di video berdurasi 2.19 menit itu, Indra Bekti mencoba menjadi relawan real cont Jokowi-Maruf Amin.

TONTON JUGA
Indra Bekti duduk di depan komputer sambil diarahkan oleh seorang pria untuk memasukan data perolehan suara Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandiaga.

Indra Bekti terlihat sangat berhati-hati.
"Bener tuh ya enggak direkayasa 140," ucap Indra Bekti dikutip TribunJakarta.com, pada Kamis (25/4/2019).

"Oh gitu doang," tambahnya.
Di kanan dan kiri Indra Bekti tampak berjejer komputer yang sedang dioperasikan relawan Jokowi-Maruf Amin.

Puluhan orang yang ada di ruangan tersebut tampak sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Setelah selesai memasukan data perolehan suara, Indra Bekti memberikan pesan kepada seluruh relawan Jokowi-Maruf Amin.
Ia meminta agar mereka teliti saat memasukan data agar tak terjadi kesalahan.

"Yang penting kalian harus jeli jangan sampai ada kesalahan-kesalahan, karena itu benar-benar pertanggung jawaban kita buat rakyat," tutur Indra Bekti.

"Siap presiden," kata seorang pria.
"ehh jangan-jangan." ucap Indra Bekti panik.

Tingkah Indra Bekti yang menolak dipanggil presiden membuat relawan-relawan diruangan tersebut tertawa.

Seorang pria lainnya lantas menimpali Indra Bekti, ia menyebut relawan Jokowi-Maruf Amin diharamkan mencurangi perolehan suara.

"Yang paling terpenting enggak boleh bohong, kalau Prabowo memang kita kasih menang," ucap pria tersebut.
"Enggak pernah kita kasih kalah, disini haram untuk mengisi data yang palsu," tambahnya.

Mendengar pengakuan pria itu Indra Bekti memberikan tepuk tangan dan disambut heboh relawan lainnya.

Di akhir video, Indra Bekti menjelaskan data perolehan suara yang direkapituali di war room bersumber dari relawan yang tersebar di 800 ribu lebih TPS.

"Data ini memang sudah di foto oleh relawan yang tersebar di 800 ribu tps di seluruh Indonesia," kata Indra Bekti.


sumber : Tribun Jskarta