Sabtu 20 April 2019. Gerombolan Separatis Papua tidak henti-hentinya menyebar berita hoax tampa dasar. Sebagaimana yang diklaim sebagi laporan resmi dari orang yang menyatakan dirinya Panglima Daerah Bridjen (Brigjen) Ekianus Kogeya terkait aktifitas tanggal 17 April 2019.
Dalam laporannya bahwa Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) telah berhasil melumpukan 32 Distrik di Kapupaten Nduda Papua dan tidak ada pemilihan pada Pemilu Indonesia tanggal 17 April 2019.
Selain itu Ekianus juga melaporkan bahwa hari ini tanggal 17 April 2019 telah terjadi kontak tembak pada saat Pemilu Indonesia dimana TNI/polri duluan mengeluarkan tembakan terhadap Warga sipil pengungsian di Distrik Derakma Kabupaten Nduga, maka Ekianus Kageya selaku Panglima daerah Militer TPNPB Kodap III Ndugama sudah berhadapan dengan Militer Indonesia, dan terjadi kontak tembak.
Dalam Bualannya Ekianus Kageya menyatakan bahwa 32 Distrik di Kabupaten Nduga tidak ada yang berpartisipasi dalam pemilu Indonesia 17 April 2019, dan hal ini merupakan kemengan Revolusi kami TPNPB Kodap III Ndugama, kata Bridgen Ekianus Kogeya dalam laporannya yang telah di terima KOMNAS TPNPB pada hari Kamis tanggal 18 April 20119.
Lagi-lagi dalam keterangan palsunya Ekianus Kageya menyatakan satu orang warga sipil terluka pada hari Pemilihan UMUM Indonesia pada tanggal 17 April 2019 adalah Kegagalan Pemerintah Republik Indonesia melalui militernya.
Menurutnya meliaht fakta ini, maka Bridgen Ekianus Kogeya menanyakan kepada Pemerintah Indonesia yaitu dengan pertanyaan “Apakah YOKOWI (Red: Jokowi) kirim Pasukan militer Indonesia ke Ndugama menjaga keamanan pemilu atau membantai Warga sipil..?
Kalau NKRI mampu perang harus lawan dengan Pasukan TPNPB supaya dunia melihat, dan jangan tembak masyarakat yang tidak bersalah.
Dengan pongahnya gerombolan pemberontak ini mengatakan bahwa pada tanggal 17 itu kami perang dan baku tembak dengan TNI di Distrik Derakma Kabupaten Nduga, Papua kata Brigen Ekianus Kogeya melalui hp satelitnya.
Brigen Ekianus Kogeya kecam Perintah Indonesia atas Penembakan terhadap Warga Masyarakat civil di Derakma pada tanggal 17 April 2019, dan menantang bahwa jika anggota TNI/POLRI jagoan datang dan harus perang dengan kami TPNPB, jangan tembak masyarakat sembarang.
Namun kenyataannya bahwa pelaksanaan pemilu di Kab. Nduga berjalan dengan aman dan lancar, antusias warga sangat tinggi mengikuti pesta demokrasi, warga sama sekali tidak terpengaruh terhadap ancaman dan intimidasi oleh gerombolan pemberontak, apalagi dengan berita-berita bohong yang selalu dihembuskan.
Ironisnya bahwa setiap berita yang disebarkan selalu terbukti sebagai keterangan bohong dan hoax. Mulai dari geranat asap disebut Bom Kimia, Serangan udara dengan pesawat tempur dan lain-lain. Namun dasar manusia dajjal, gerombolan ini tidak pernah malu untuk berbohong tampa didasari oleh data dan fakta yang bisa dipertanggung jawabkan.
Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) menganggap dirinya pejuang, namun mereka berjuangan di atas kebohongan, berjuang dengan cara berbohong dan yang diperjuangkan juga adalah kebohongan.
Kenyataannya bahwa dalam pelaksanaan pemilu hingga sekarang di Kabupaten Nduga tidak pernah ada kontak tembak, yang ada beberapa kali suara tembakan dari jarak jauh namun tidak kelihatan dari mana arahnya dan siapa pelakunya, karena yang melakukan gangguan tersebut adalah orang-orang pengecut.
Pada pada tanggal 17 April, warga Nduga sedang berpesta demokrasi dalam suasana suka cita dengan penuh antusias, tidak ada warga yang bersedih karena tertembak sebagaimana berita bohong yang disebarkan oleh Ekianus Kageya.
Sebelumnya Bupati Nduga menyampaikan bahwa karena faktor keamanan, maka pelaksanaan pemilu di Nduga akan dilaksanakan secara terpusat di ibu kota Kabupaten yaitu di distrik Kenyam. Namun hasil koordinasi dari semua fihak terkait pelaksanaan pemilu di Kab. Nduga dilaksanakan di 23 titik pemilihan dan seluruhnya berjalan dalam keadaan aman dan lancar tampa kekurangan apapun.
Adapun titik pelaksanaan pemilu di Nduga antara lain: 1. Distrik Mapemduma dan Distrik Kagayam
dilaksanakan Di Distrik Krepkuri / Batas Batu; 2. Distrik Mam, Mugi, Yal, Yigi, Nerkuri dilaksanakan di Distrik Embepen; 3. Distrik Inikgal dilaksanakan di Kampung Bonboponime; 4. Distrik Mbua, Dal, Mbulmuyalma dilaksanakan di Habema Perbatasan Kab. Jaya wijaya dan Kab. Nduga; 5. Sedangkan 19 distrik lainnya yang tidak termasuk dalam daerah konflik tetap dilaksanakan ditempat masing-masing.
Dalam pejelasannya Ochla Nirigi, SH ( Ketua KPU Nduga) mengatakan bahwa pelaksanaan pemilu di Kab. Nduga secara umum dilaksanakan dengan sistem noken, namun untuk mewadahi hak pilih warga pendatang dan para ASN Kab. Nduga, dibuka juga TPS dengan sistem standar nasional.
Sementara itu Bupati Nduga Yarius Gwijangge menjelaskan kepada awak media bahwa, Saat ini sesuai dengan jadwal tanggal 17 April 2019, Kab. Nduga melaksanakan pemilihan umum.
Menurut Gwijangge,” Orang menghebohkan, orang berkata-kata, orang menyampaikan, orang kembangkan isu bahwa Kab. Nduga itu lagi sementara masalah dan tidak aman, tapi puji Tuhan hari ini tanggal 17 April 2019 kita melaksanakan pemilihan umum dengan aman dan sentosa dan sukses serta berhasil.”
Dan pada hari ini, Sabtu Tanggal 20 April 2019 Pukul 08.00 WIT Bertempat Di Lapangan terbang (Lapter) Kenyam Kab.Nduga Telah dilaksanakan penjembutan dan pengangkutan ligistik hasil Perolehan Suara Pemilihan Presiden/Wakil Presiden Dan Pemilihan legislatif Kab.Nduga Tahun 2019 dari Nduga ke Jayapura dengan menggunakan 2 unit Pesawat Helly, yaitu Jenis Bell Seri 2006 L PK- IWD Yang Di Piloti Oleh Capten THERY dan Helly Bolco Seri PK.- IWB Di Piloti STEV ROBSON.
Kegiatan penjemputan logistik hasil pemilu ini dipimpin langsung oleh Ibu Ochla Nirigi, SH ( Ketua KPU Nduga) dan didampingi oleh: Talius Tabuni, SH ( Ketua Panwas Nduga), Mayor Inf Roddiko Nainggolan ( Pabung Nduga ), Akp. Edwin ( Kapolsek Nduga ), serta Bilher Simanjuntak.SH ( Sekertaris ) KPU.Nduga.
Otentikasi: Kapendam XVII/Cend
Kolonel Inf Muhammad Aidi