Seretaris Jenderal Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Anwar Sanusi, membuka kegiatan sosialisasi prioritas penggunaan dana desa tahun 2019, di gedung serbaguna poluteknik pertanian negeri payakumbuh, Minggu, (17/3).
Selain dihadiri lebih dari seribu peserta yang terdiri dari kader posyandu, guru PAUD, Pendamping Lokal Desa (PLD) dan Pendamping Desa, kegiatan ini juga dihadiri oleh Staf Khusus Kemendes PDTT, H. Febby Datuk Bangso, Kepala dinas PMD Sumbar, Drs H Syafrizal MM, Sekda Kabupaten Limapuluh Kota, Widya Putra, S.Sos, M.Si, kepala dinas pemberdayaan masyarakat desa dan nagari Kabupaten Limapuluh Kota, Drs. A. Zuhdi Perama Putra, M.Si, sejumlah pejabat eselon dua Pemkab Limapuluh Kota, Camat dan para Wali Nagari se Kabupaten Limapuluh Kota.
Dalam sambutannya, Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi yang diwakili Oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Limapuluh Kota, Widya Putra, S.Sos, M.Si mengatakan, atas nama pemerintah daerah Kabupaten Limapuluh Kota dan mastarakat, memberikan apresiasi dan terimkasih kepada kementerian desa yang telah memberikan kesempatan pada Kabupaten Limapuluh Kota sebagai tuan rumah sosialisasi prioritas penggunaan dana desa tahun 2019.
"Ini akan menjadi bukti sejarah, kita menerima informasi dana desa ini langsung dari tangan pertama. Tentu kita merasa sangat beruntung, mudah-mudahan ilmu yang kita peroleh pada hari ini, agar dapat ditularkan dan di aplikasikan di lapangan," ucapnya.
Lebih lanjut Widya Putra juga mengatakan, semenjak tahun 2015, Kabupaten Limapuluh Kota telah menerima dana desa sebesar 285 Milyar.
"Alhamdulillah, dari tahun 2015, kabupaten Limapuluh Kota telah menerima dana desa sebesar 285 Milyar sampai tahun 2018," ungkapnya.
Diakhir sambutannya, sekretaris daerah Kabupaten Limapuluh Kota itu juga menyampaikan salam maaf dari Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi dan Ferizal Ridwan yang tidak dapat menghadiri acara tersebut.
"Izinkan kami menyampaikan salam maaf dari Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh kota, yang tidak dapat hadir bersama kita semua, karna beliau berangkat bersama ke jakarta dalam rangka tugas," pungkasnya.
Seretaris Jenderal Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Anwar Sanusi dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan sosialisasi prioritas penggunaaan dana desa mengatakan, dengan telah dimanfaatkannya lebih dari 285 Milyar dana desa di Kabupaten Limapuluh Kota, semakin menunjukan suatu komitmen dan persamaan persepsi untuk membangun nagari dan desa, menuju desa yang makmur dan sejahtera.
"Jumlah perolehan dana desa Nagari jauh lebih kecil dibanding dengan desa yang ada di luar sumbar, untuk itu kedepannya bagaimana langkah kita untuk meningkatkan perolehan dana desa. Akan tetapi, sebagai insan beragama, kita dianjurkan untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah," ungkapnya.
Anwar juga mengungkapkan, beberapa aspek memeng menjadi perhatian di Sumbar yang mesti menjadi PR bersama, salah satunya masalah stunting atau kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya.
"Kalau ditempat lain kita bisa mngurangi angka stanting, sedangkan di Sumbar balita yang stunting masih sekitar 32%. Mudah-mudahan, ini suatu upaya bagaimana mengentaskan stunting di Indonesia, karena ini tugas yang musti kita selesaikan dan pecahkan bersama" tuturnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menghimbau supaya setiap pelatihan-pelatihan sarana dan prasarana desa, supaya dimanfaatkan dengan baik, mengambil ilmunya untuk diaplikasikan dilapangan.
"Kami mengucapkan terimakasih, dengan kegiatan kita ini semoga kita mendapatoan ilmu dan dapat untuk kita amalkan," ujarnya, sembari membuka secara resmi kegiatan sosialisasi prioritas penggunaan dana desa tahun 2019 itu.
Secara terpisah, kepala dinas pemberdayaan masyarakat desa/nagari, Drs. A. Zuhdi Perama Putra, M.Si mengatakan, untuk tahun 2019 ini, pemanfataan dana desa akan lebih difokuskan kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sehingga diharapkan elonomi masyarakat akan lebih meningkat dengan adanya dana desa.
"Klu sebelumnya dari tahun 2015 sampai tahun 2018, pengunaan dana desa lebih banyak fokus kepada sarana dan prasarana yang ada di desa. Kalau untuk tahun 2019, diharapkan arahnya lebih kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat," pungkasnya.
Dia juga mengatakan, di tahun 2019 ini pemkab limapuluh kota telah menerapkan aplikasi SisKeuDes versi dua dalam pengelolaan dana desa.
"Aplikasi ini memudahkan nagari untuk menata usahakan, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan keuangan desa serta pengelolaan dana desa, termasuk didalamnya APB Nagari juga masuk dalam aplikasi itu," ungkap pria yang akrab disapa Pram itu. (ul)