Lokasi Berdiri Masjid Al-Djusar Sulin Tanah Wakaf Keluarga Prof. DR Djusar Sulin untuk Perkuat Nilai-nilai ABS-SBK di Gunung Pangilun

Mahyeldi, pembangunan masjid berikut lahan yang diwakafkan keluarga besar almarhum Prof. Dr. Djusar Sulin merupakan bukti kepedulian dan kereligiusan masyarakat Minangkabau
IMPIANNEWS.COM (Padang). 

Keberadaan Masjid Al-Djusar Sulin di lingkungan RW 10, Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara semakin mendekatkan warga untuk beribadah. Sebelumnya di kawasan padat Kota Padang ini tidak ada masjid yang lebih dekat sehingga untuk menunaikan shalat Jumat warga ke masjid di kelurahan tetangganya.

"Keberadaan Masjid Al-Djusar Sulin semakin mendekatkan warga untuk beribadah. Tidak jauh-jauh lagi. Ini harus kita syukuri," kata Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo di sela peresmian masjid tersebut, Ahad (16/9/2018).

Menurut Mahyeldi, pembangunan masjid berikut lahan yang diwakafkan keluarga besar almarhum Prof. Dr. Djusar Sulin merupakan bukti kepedulian dan kereligiusan masyarakat Minangkabau. Ketika  berhasil, baik di kampung halaman maupun di perantauan, mereka memberikan sumbangsih terhadap masyarakat di kampung halaman.

"Ini bukti kepedulian dan kereligiusan masyarakat kita. Ketika berhasil, mereka memberikam sumbangsih untuk kampung halaman sebagai amal ibadah," kata Mahyeldi.

Lebih lanjut Wako Mahyeldi mengatakan, kepedulian seperti ini juga ditunjukkan beberapa warga perantau asal Padang lainnya yang membangunkan beberapa masjid dan fasilitas umum. Diantara masjid yang dibangun terdapat di kawasan Nipah, Pantai Padang. Rencananya ada dua masjid lagi di kawasan Pantai Padang yang akan dibangun dengan penyandang dana juga dari warga yang sudah berhasil di rantau.

"Hadirnya masjid-masjid baru yang representatif, tentunya diharapkan seiring dengan peningkatan keimanan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu putra almarhum Prof. Djusar Sulin yang menyerahkan wakaf, dr. Bobbi Indra Utama menyebut wakaf berupa lahan dan bangunan masjid sudah diserahkan untuk masyarakat. Selanjutnya ditentukan oleh masyarakat melalui pengurus untuk kelengkapan fasilitas yang masih diperlukan.

"Kami dari keluarga telah mewakafkan, selanjutnya terserah kepada pengurus. Tentunya kita berharap, ini menjadi ladang amal bagi kami sekeluarga dan masyarakat di sekitar," katanya.

Memperkuat ABS-SBK 

Kelurahan Gunung Pangilun saat ini tengah gencar memperkuat nilai-nilai "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)". Seiring dengan kehadiran Masjid Al-Djusar Sulin penguatan nilai tersebut dapat semakin intensif direalisasikan.

Wakil Ketua DPRD Kota Padang yang juga tokoh masyarakat Gunung Pangilun Wahyu Iramana Putra mengatakan, nilai-nilai ABS-SBK semakin terimplementasi dengan adanya masjid menjadi pusat kegiatan keagamaan. Hal ini sesuai tekad pihak kelurahan bersama masyarakat mewujudkan kelurahan Gunung Pangilun Madani.

"Adanya masjid Al-Djusar Sulin kita optimis semakin menguatkan Gunung Pangilun menjadi kelurahan madani," sebut Wahyu.

Ketua Pengurus Sementara Masjid Djusar Sulin, Dian Fakri mengungkapkan, rencananya ke depan akan dibentuk kepengurusan definitif yang akan menentukan arah kegiatan masjid yang baru ini. Selain menyelenggarakan TPA, mengaktifkan majelis taklim, di masjid baru ini nanti akan ada pusat pengembangan ekonomi masyarakat melalui koperasi. 

"Kedepan nanti kita akan aktifkan majelis taklim, TPA, dan koperasi sebagai tempat pengembangan ekonomi masyarakat," ujar Dian.

Pada kesempatan ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Marjanis mengatakan, fungsi masjid juga jadi pusat ketahanan keluarga. Kakan Kemenag menyampaikan apresiasi ketahanan keluarga yang mulai terlihat di Gunung Pangilun karena dipimpin lurah yang peduli dengan nilai-nilai adat dan keagamaan.

Sementara itu, Lurah Gunung Pangilun Andi Amir menuturkan, kehidupan madani dimulai dari pemahaman nilai-nilai ABS-SBK yang meliputi agama, adat dan budaya berbasis di masjid. 

"Kehidupan madani dengan penguatan nilai-nilai ABS-SBK sejatinya memang dimulai dari masjid. Hal ini yang kami lakukan di Gunung Pangilun agar nilai-nilai itu hidup dalam masyarakat," tukas Lurah Andi Amir.(yd)