Haider al-Abadi Perdana Menteri Irak Umumkan Kemenangan Atas ISIS di Tal Afar

IMPIANNEWS.COM (Baghdad). 

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi telah mengumumkan kemenangan atas ISIS di kota utara Tal Afar dan seluruh provinsi Ninive. Pasukan Irak yang didukung AS melancarkan serangan terhadap ISIS, yang telah menduduki Tal Afar selama tiga tahun.

"Tal Afar telah dibebaskan. Kami katakan kepada militan ISIS dimanapun anda berada, kami akan datang untuk anda dan anda tidak punya pilihan selain menyerah atau mati," kata Abadi dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis seperti dilansir Aljazirah, Kamis (31/8).

Hilangnya Tal Afar dan provinsi utara merupakan pukulan besar bagi ISIS. Ini dikarenakan di provinsi inilah ISIS mengumumkan kekhalifahannya.

Provinsi ini juga merupakan mesin ekonomi ISIS, dimana mereka pernah menyelundupkan minyak ke daerah lain, dan juga menghasilkan pendapatan besar dalam hal pajak.

Pasukan Irak saat ini sedang mempersiapkan diri untuk membersihkan kota kecil al-'Ayadiya, 11 km barat laut Tal Afar, sebelum menyatakan kemenangan lengkap dalam serangan tersebut. Militan ISIS telah mundur ke kota dan menghadapi perlawanan berat.

Tal Afar dan daerah sekitarnya termasuk di antara kantong terakhir wilayah yang dikuasai ISIS di Irak setelah kemenangan diumumkan di Mosul, kota terbesar kedua di negara itu, pada bulan Juli. Kota ini terletak sekitar 70km barat Mosul dan sekitar 150km timur perbatasan Suriah.


Tal Afar memiliki populasi sekitar 200 ribu  sebelum ISIS mendudukinya pada tahun 2014. Pekan lalu, tentara Irak mengatakan pihaknya yakin sekitar 10 ribu penduduk sipil tetap berada di dalam kota. Tentara Irak mengklaim mereka telah mengamankan koridor yang aman untuk warga sipil.

Pejabat koalisi pimpinan AS mengatakan penangkapan kembali Tal Afar akan menjadi akhir ISIS di Irak utara. Namun, mereka memperingatkan bahwa kemenangan atas ISIS tidak dapat dinyatakan kecuali jika ISIS benar-benar keluar dari setiap kota di negara tersebut.


Termasuk di wilayah benteng mereka Hawija, sebuah kota di provinsi Kirkuk, sekitar 300 km utara Baghdad yang diperkirakan akan menjadi tempat baru untuk melawan kelompok ISIS. Juga di gurun Anbar yang luas di selatan dekat perbatasan dengan Suriah dan Arab Saudi.

"Akan ada pertempuran yang sangat sulit bagi pasukan Irak karena mereka sekarang bergerak menjauh dari daerah perkotaan dan pergi ke daerah di mana ISIS dapat dengan mudah menyamarkan dirinya sendiri," kata Bin Javaid.

Dlawer Ala-Aldeen, presiden Middle East Research Institute, menggambarkan perebutan kembali Tal Afar sebagai tonggak sejarah yang besar untuk merayakannya walaupun ini bukan berarti akhir dari segalanya.

"Ini sebenarnya awal dari masalah politik dan administrasi yang akan menyusul. Ketika Anda menyingkirkan benteng terakhir Anda membayar jalan untuk rekonstruksi, rekonsiliasi dan semua proses pemulihan, serta orang-orang menuju ke rumah mereka," kata Ala-Aldeen .

Menurutnya, tantangan selanjutnya yaitu memberikan keamanan dan pelayanan dan berurusan dengan banyak kelompok bersenjata.

Post a Comment

0 Comments