Kemajuan Teknologi Tanpa Aturan Menjadi Penghancur Masa Depan

Oleh: Siti Maryam
(Ibu Rumah Tangga)

IMPIANNEWS.COM

Game online nampaknya sangat populer akhir-akhir ini. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa ikut ramai memainkannya. Namun dibalik itu semua, ternyata banyak dampak buruk yang terjadi akibat game online ini. Bagaimana tidak, setiap anak kecanduan bermain game online, apalagi banyak game online yang bermuatan kekerasan dan seksual yang sangat mudah diakses oleh siapa saja. 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak agar Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi  dan Informatika (Kominfo) dapat memblokir game online yang bermuatan kekerasan dan Seksualitas. Pasalnya, game seperti itu bisa berdampak buruk pada anak terutama yang bergenre _battle_ _royale_ seperti free fire yang sangat populer saat ini.

Kemajuan teknologi saat ini memiliki dampak baik dan buruk bagi masyarakat. Namun, pada faktanya kemajuan teknologi ini lebih banyak menimbulkan dampak yang buruk, khususnya bagi anak-anak dan remaja. Kebanyakan dari mereka kecanduaan bermain game online. Hal ini menimbulkan keresahan bagi orang tua.

Begitulah yang terjadi, dari kecanggihan teknologi ini ternyata banyak anak-anak yang dengan mudah mengendalikan gadget. Alhasil, mereka terbiasa bermain gadget tanpa mengetahui aturan pakainya. Sehingga pada akhirnya mereka terbiasa menggunakan dan mengendalikan gadget sesuai keinginannya sendiri. Maka bukan hal yang baru ketika kita melihat anak-anak yang tak mampu lepas dari bermain game online ini. Apalagi ketika dilihat, banyak sekali game yang seharusnya tidak boleh dimainkan anak-anak dibawah umur.

Selain itu, peran orang tuapun memiliki dampak besar bagi anak-anak. Hanya saja, para orang tua malah berlomba-lomba menyediakan gadget untuk anaknya, dari mulai gadget yang biasa sampai gadget yang sangat canggih. Orang tua rela merogoh kocek yang besar demi bisa membelikan anaknya gadget dengan dalih 'sayang anak'. Padahal hal itu akan berdampak buruk bagi anak, karena anak belum mampu untuk mengendalikan gadget yang sangat canggih ini. 

Kasus kekerasan pun tak mampu dielakkan lagi. Penyebab utamanya adalah akibat game online. Ternyata dampak buruk gadget pun bukan hanya terjadi pada anak-anak saja tetapi juga pada orang dewasa. Hal ini terbukti dengan banyaknya orang dewasa yang tidak mengenal waktu jika sudah bermain game online. Terlebih lagi banyak game yang bermuatan judi 'menang sekali kalah berkali-kali', bahkan mereka rela untuk terlibat pinjol demi bisa ikut bermain game online yang bermuatan judi tersebut. Alhasil, merekapun terlibat game judi sekaligus pinjol yang pada akhirnya mampu menekan mental mereka. Akhirnya mereka menggunakan berbagai cara agar dapat membayar pinjolnya. 

Remaja juga banyak terlibat dalam kedua aktivitas  judi online dan pinjol tersebut. Sehingga mereka memeras orang tuanya agar dapat memberikan uang untuk membayar pinjaman onlinenya. Apalagi saat ini ekonomi sangatlah sulit, banyak para orangtua yang banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Jangankan untuk bayar pinjol, untuk makan sehari-hari saja sangatlah sulit. Maka kekerasan pun tak mampu dihindarkan lagi. Sulitnya ekonomi ditambah dengan lilitan hutang pinjol anak semakin membuat para orang tua kelimpungan. Pada akhirnya pembunuhan anak pada ayah, ayah pada anak, suami pada istri, atau istri pada suami semakin banyak terjadi, bahkan tak dapat lagi terhitung oleh jari.

Mengerikan, begitulah ketika kecanggihan teknologi ini tanpa diatur dengan aturan yang benar. Anak yang merupakan aset negara hancur karena salahnya mengendalikan teknologi. Masa depan suram sudah menanti. Sungguh miris, seperti lingkaran setan yang harus segera diputus.

Negara Pengendali Kemajuan Teknologi 

Jawabannya adalah Negara. Negara merupakan puncak pengendalian seluruh aktivitas masyarakat dan kemajuan teknologinya. Dengan memberlakukan aturan yang benar, maka seluruh aktivitas masyarakat akan mudah dikendalikan. Begitu pula dengan kemajuan teknologinya. Jika negara memberlakukan aturan yang benar, maka kemajuan teknologi pun akan berdampak baik bagi masyarakat, bukan berdampak buruk seperti saat ini.

Kecanggihan teknologi saat ini sangat berkembang pesat. Akan tetapi negara tidak mampu mencegah banyaknya masyarakat yang memanfaatkan teknologi ini. Oleh karenanya, banyak sekali orang yang dengan sengaja menciptakan game-game untuk dimainkan oleh anak-anak atau orang dewasa, tanpa memperhatikan dampak baik dan buruknya. Karena mereka hanya mencari keuntungannya sendiri. Oleh karena itu, banyak orang-orang yang sudah menguasai teknologi saat ini berlomba-lomba menciptakan game yang diminati oleh banyak orang. Penciptaan game ini menjadi salah satu usaha untuk mendapatkan materi dengan mudah. Namun hal tersebut tidak diperhatikan oleh para pemain game online. Mereka hanya sibuk menikmati permainan yang sengaja dibuat agar pemainnya menjadi kecanduan bermain, padahal hal tersebut sangat melalaikan waktu.

Kurangnya kontrol negara juga menjadi penyebab utama dari banyaknya game yang bermunculan. Game tersebut banyak bermuatan kekerasan dan seksual. Bahkan ada game yang mengajak judi online. Sehingga game-game yang seperti ini mudah diakses oleh siapa saja, termasuk oleh anak-anak dan remaja.

Sungguh sangat disayangkan, negara tak mampu menjamin keberhasilan generasi penerus bangsanya. Namun jika bercermin dari penerapan sistemnya, maka menjadi hal yang sangat wajar. Karena sistem saat ini menerapkan Kapitalisme sekularisme yang menghalalkan setiap kebebasan. Berasaskan memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga pada akhirnya setiap individu bisa bebas berperilaku, bebas berpendapat dan berekspresi sesuai keinginannya sendiri. Selain itu, manfaat yang menjadi asas berdirinya sistem ini. Sehingga setiap apapun yang dilakukan ketika itu memberi manfaat yang besar maka akan sah-sah saja dilakukan. Begitulah jika manusia di atur dengan aturan buatannya sendiri, sehingga yang didapatkan bukanlah kebaikan, melainkan kemudaratan untuk dirinya atau untuk yang lain. Dan lebih jauh lagi, sistem ini telah menyebabkan para pemodal atau kapitalis meraup keuntungan materi yang besar dari bisnis game tersebut.

Islam Cetak Generasi Berimtak dan Kuasai Teknologi

Sungguh berbanding terbalik dengan sistem Islam. Dalam Islam anak  merupakan generasi penerus yang nantinya memegang kendali dunia. Oleh karena itu, Negara Islam sangat menjaga para pewaris negara. Anak-anak akan dijaga dengan baik, agar mereka mampu menjadi para pemimpin dunia. 

Kemajuan teknologi seperti saat ini akan dimanfaatkan dengan baik oleh negara. Kemajuan teknologi digunakan untuk memudahkan berbagai urusan. Sehingga banyak pekerjaan yang akan lebih ringan dan selesai dalam waktu cepat. Maka negara akan mempersiapkan generasi yang handal mengoperasikan teknologi tersebut. Berbagai pelatihan akan diajarkan kepada anak-anak. Sehingga Anak-anak tidak akan dibiarkan mengisi waktu luangnya dengan sesuatu yang melalaikan, apalagi sampai menjurus kepada keharaman. Hal-hal yang akan merusak generasi akan dihapuskan bahkan dicegah tersebar di tengah masyarakat. Seperti tontonan porno, tulisan vulgar maupun permainan tak bermanfaat lainnya.

Dalam sejarah masa kekuasaan Islam gemilang, para ilmuan hebat bisa lahir. Karena negara telah menerapkan sistem Islam secara keseluruhan dan sempurna. Sistem pendidikan gratis berkualitas, mampu mencetak generasi berkepribadian Islam. Cara berpikir dan bersikap selalu disandarkan pada akidah Islam. Kemudian ilmu dan tsaqafah Islam diajarkan kepada semua murid. Sehingga generasi bukan hanya bertakwa tetapi sekaligus menguasai bahkan pioner dalam teknologi. Padahal dahulu teknologi belum canggih seperti sekarang. Ilmu dipelajari untuk diamalkan dan bermanfaat bagi umat. Semuanya terjadi karena sistem Islam diterapkan, maka negara akan mampu mencetak generasi para pemimpin dan para ilmuan hebat. 

Oleh karena itu, hanya sistem Islam saja yang mampu menjadikan manusia memiliki predikat mulia. Karena manusia diatur dengan aturan Allah Swt. Setiap perilaku yang dilakukan akan terkontrol dengan baik, oleh karenanya tidak akan ada masyarakat yang berani memanfaatkan kemajuan teknologi sesuai keinginannya sendiri. Apalagi sampai dimanfaatkan untuk kemubahan atau keharaman. Karena dalam Islam tidak berdiri atas dasar manfaat dan kebebasan. Melainkan tujuan utamanya adalah keridaan Allah Swt.

Wallahua'lam bishshawab

Post a Comment

0 Comments