PEMANGKASAN ANGGARAN UNRWA, NIHILNYA KEMANUSIAAN DUNIA

Penulis : Indah Ummu HaikalK
(Komunitas Muslimah Rindu Surga Coblong, Bandung)

IMPIANNEWS.COM

United Nasions Relief and work Agency For Palestine Refugees In Near East (UNRWA) adalah lembaga yang mengelola sekolah, layanan sosial, pusat kesehatan, dan mendistribusikan bantuan makanan kepada 5,9 juta pengungsi Palestina di Gaza tepi barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur ditambah Libanon Suriah dan Yordania.

UNRWA sebuah lembaga yang didirikan oleh PBB pada 8 Desember 1949 yang difungsikan sebagai badan operasional non politik yang bertanggung jawab atas kemanusiaan pengungsi Palestina.

Sebagian besar pendanaan untuk UNRWA berasal dari konstitusi sukarela dan sumbangan di negara-negara pendonor, negara pendonor terbesar ke-1 adalah Amerika dan yang kedua adalah Jerman.

Lebih dari 10 negara termasuk Amerika dan Jerman telah menangguhkan pendanaan UNRWA, menyusul tuduhan intelijen Israel bahwa setidaknya ada 12 anggota UNRWA terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1200 warga Israel dan lebih dari 240 orang disandera di jalur Gaza.

Sejak Israel melancarkan serangan di Gaza UNRWA adalah satu dari sedikit lembaga bantuan internasional yang masih bisa beroperasi di kawasan itu, sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi ke sekolah, setidaknya 1,7 juta warga Palestina berlindung di fasilitas UNRWA.

Warga Palestina khawatir jika UNRWA tidak dapat beroperasi di Gaza karena lebih dari satu juta orang yang berlindung di sekolah-sekolah mengalami krisis kemanusiaan yang lebih besar.

Komisi hak-hak anak PBB menyerukan negara-negara donatur UNRWA untuk mempertimbangkan kembali keputusan penangguhan anggaran bagi badan itu di tengah situasi krisis yang mengancam anak-anak Gaza, setiap harinya lebih dari 10 anak 3 jam kehilangan salah satu atau kedua kakinya yang terkena bom, sementara 17.000 anak kini hidup sendiri karena orang tuanya tewas atau terpisah dari mereka.

Hal ini membuka gambaran bahwa dunia hari ini tidak memiliki empati, yaitu  mengabaikan rasa kemanusiaan, karena di tengah makin beratnya penderitaan rakyat Palestina termasuk anak-anak yang tidak berdosa, dunia hanya diam saja seolah merestui perubahan anggaran itu.

Perubahan ini membuktikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dunia atas penderitaan muslim Palestina dan ini menjadi bukti rusaknya tata kehidupan hari ini dan buruknya sistem kapitalisme.

Berbeda dengan sistem Islam yaitu sistem kehidupan yang menghormati nyawa manusia apalagi warga sipil di medan perang, Islam bahkan diturunkan oleh Allah untuk rahmat bagi seluruh alam.

Dan bagaimana Islam memberikan kemuliaan kepada setiap yang hidup apalagi seorang muslim nyawanya sangat berharga.

Wallahua'alam bishawab

Post a Comment

0 Comments