Pemimpin Wajib Ditaati, Tapi Juga Wajib Dinasihati

IMPIANNEWS.COM

sering kita dengar bahwa pemimpin, khususnya pemimpin negara wajib ditaati oleh seluruh rakyat. atau dengan kata lain, rakyat wajib menaatu pemimpin atau penguasa mereka dan haram memkangkang apalagi memberontak kepada pemimpin atau penguasa mereka. Dengan dalil yang dikutip dari Firman Allah SWT dalam (Q.S Annisa :59). adapun dalil lain dari sabda Baginda Rasulullah saw.

Namun dalam pandangan syari'ah, pemimpin yang wajib ditaati bukan sembarang pemimpin atau penguasa, melainkan pemimpin yang memiliki dua kriteria utama, yakni : (1) mukmin (2) menegakkan hukum-hukum Allah SWT atau selalu terikat dengan syari'ah-Nya.

Pemimpin atau penguasa memang berhak untuk ditaati oleh rakyatnya. Namun, dia juga berkewajiban untuk memimpin rakyatnya dengan Kitabullah. Alhasil yang diperlukan saat ini bukanlah sekedar fatwa ulama yang ditujukan pada rakyat untuk menaati pemimpinnya. Yang jauh lebih dibutuhkan saat ini adalah fatwa ulama yang ditujukan kepada pemimpin atau penguasa agar selalu memimpin rakyatnya dengan Kitabullah (Al-Qur'an).

Maka dalam konteks Pemilu/Pilpres 2024 seharusnya fatwa ulama bukan hanya fokus pada keharaman golput, namun lebih fokus kepada tentang kewajiban para calon pemimpin agar memimpin dengan Kitabullah sehingga menerapkan dan menegakkan syariah islam secara _kâffah_ dalam seluruh aspek kehidupan.

Nasihat adalah bagian tak terpisahkan dari para penguasa Muslim pada masa lalu. Bahkan menjadi 'makanan' sehari-hari mereka. Sebaliknya, nasihat kepada para penguasa juga tidak pernah lepas dari para ulama. Bahkan menjadi 'kebutuhan' mereka. Banyak ulama masa lalu rela menghabiskan waktunya untuk mengontrol, mengawasi, menasihati mengkritik sekaligus meluruskan para penguasa (yang menyimpang) tanpa kenal lelah, khawatir atau rasa takut. Dengan itulah dalam sistem islam keadilan tetap kukuh meski seandainya bumi runtuh. Kezaliman lenyap di bumi yang berdiri tegap peraturan yang bersumber dari Kitabullah. 

Maka sudah sepantasnya para penguasa muslim menjadikan kisah-kisah penguasa muslim di masa lalu sebagai cermin dan pelajaran. selayaknya mereka senantiasa berlapang dada dalam menerima nasihat, bahkan selalu meminta nasihat kepada para ulama. Sebaliknya para ulama wajib menyampaikan nasihat kepada penguasa, baik diminta ataupun tidak diminta. Tidak boleh bermanis muka apalagi sampai menjilat penguasa. Tidak patut menyembunyikan kebenaran yang wajib mereka sampaikan, apalagi di hadapan penguasa dzalim yang enggab menerapkan syariat islam.

Post a Comment

0 Comments