Refleksi Hari Guru, Patutkah Merayakan Rusaknya Generasi?

Oleh :  D. Leni  Ernita

IMPIANNEWS.COM

Peringatan Hari Guru Nasional diadakan oleh masyarakat Indonesia setiap tanggal 25 November. Lantas, tanggal berapakah Hari Guru Nasional 2023? Apakah hari besar bulan November ini merupakan tanggal merah? Hari Guru Nasional atau HGN dianggap mempunyai kaitan erat dengan perjuangan guru-guru di Indonesia pada masa lalu. Sejarah awal HGN dimulai pada 1851, sebagaimana dikutip dari Disnakermobduk Aceh, kala itu dibentuk Sekolah Guru Negeri di Surakarta.

Hari Guru 2023 akan diperingati pada Sabtu (25/10/2023). Peringatannya untuk tahun ini mengusung tema “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”. Dari tema yang disampaikan lewat Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2023 tersebut, kita dapat melihat kata “Merdeka” yang berkaitan dengan Kurikulum Merdeka. 

Adapun kurikulum ini dibuat untuk mewujudkan kemunculan SDM Unggul Indonesia yang mempunyai Profil Pelajar Pancasila. Dengan begitu, tema ini dapat dianggap relevan dengan kondisi pendidikan kita sekarang. Jika dilihat secara keseluruhan, tema itu mengibaratkan seluruh satuan pendidikan dan siswa-siswinya untuk “Bergerak Bersama”

Peringatan Hari kali ini seolah ingin menegaskan bahwa pemerintah benar - benar serius menetapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Sebagaimana yang diketahui kurikulum yang di gagas oleh Menteri ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan siap kerja dan dapat memenuhi kebutuhan industri.

Guru merupakan sosok yang perlu di gugu dan ditiru. Guru mempunyai tugas berat nasib masa depan anak bangsa dan generasi muda ada di pundaknya, maka dari itu sangatlah wajar kita berterima kasih kepada guru "Sang Pahlawan tanpa tanda Jasa.

Guru yang turut membentuk pondasi keilmuan dan karakter kita, Jika tidak ada ada guru kita tidak bisa menjadi apa apa pada masa depan. Selama 12 tahun guru- guru membimbing kita agar memiliki mental pembelajar yang pantang  menyerah, tanpa guru hidup kita bisa mati kutu karena tidak berarti akibat minumnya ilmu. Meski era teknologi yang canggih memungkinkan kita dapat banyak impormasi tanpa harus bertanya kepada guru, tapi sosok guru bagi kita tidak tergantikan.

Sayangnya peringatan peringatan hari guru ini harus bersanding dengan kondisi generasi sekarang yang sedang tidak baik baik saja. Generasi penerus bangsa  sedang berada dalam problematik seperti maraknya kasus bunuh diri, tawuran, bullying yang alasannya bermacam - macam, ada yg karena cinta terlilit hutang hingga permasalahan keluarga minimnya,perkelahian, perzinaan , narkoba hingga pembunuhan yang dilakukan pemuda.

Alhasil berbagai macam kerusakan generasi ini menunjukkan bahwa pembelajaran selama ini tidak berjalan dengan baik. Setiap ganti menteri, kurikulum ikut berganti. Akan tetapi, bukanya generasi bertambah baik  yang ada justru mengalami degradasi makin rusak karena yang diterapkan sistem kapitalisme sebagai ideologi nya. Sehingga para guru pun mau tidak mau harus mengikuti kebijakan titah penguasa. Mereka menjalankan kurikulum yang diputuskan sehingga tidak mampu menolak meskipun menjumpai banyak kesalahan disinilah letak delema para guru pendidik.

Oleh sebab itu jika kepemimpinannya diambil alih oleh orang orang yang menjadikan kapitalisme sebgai ideologi maka kesombongan manusia karena kerasa pandai dengan akalnya dan ambisi mereka untuk sebanyak- banyaknya mendapatkan materi, melahirkan kurikulum yang jauh dari firman ilahi. Oleh karena itu sesering apa pun negara mengganti kurikulum selama pemimpinya masih kapitalisme dan sekularisme sebagai landasan dalam berbuat, generasi akan sulit untuk diperbaki. Sudah sepatutnya kita mengoreksi akar permasalahanya yaitu karena yang diterapkan sistem kapitalisme yang akidahnya memisahkan agama dari kehidupan.

Hanya Islam solusi hakiki. Islam menjadikan sistem pendidikannya menjadikan akidah islam sebagai landasan berpikir dan tujuan dan penerapannya adalah untuk memuliakan manusia agar memiliki pola pikir dan sikap islam. Khalifah akan membuat kurikulum sesuai dengan pandangan islam bukan berorientasi materi belaka. 

Islam memandang generasi sebagai aset besar bagi bangsa dan negara.mereka adalah calon pemimpin pemimpin masa depan yang akan menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia. Islam memiliki konsep khusus untuk mewujudkan generasi yang berkepribadian Islam yaitu menjadikan aqidah Islam sebagai landasan nya. Konsep pembelajaran dalam Islam lebih untuk di amalkan bukan hanya teori semata.Sehingga profil pelajar  justru akan terwujud jika negeri ini mengadopsi Islam secara kaffah dalam naungan khilafah. Untuk itu mari bersama kita berjuang mewujudkan khilafah  untuk mengembalikan para pelajar pada jati diri Islam..

Pelajar Islam kaffah, taat  syariat dan bangga ber Islam kaffah..

Pelajar unggul yang akan menjadi harapan bangsa , umat dan peradaban Islam.

WalLahu a'lam bi ashshawab.

Post a Comment

0 Comments