Pentingnya Penerapan PHBS dan Penanggulangan Bencana pada Generasi Periode Intelektual di Kenagarian Duku Koto IX Tarusan

Oleh: Ghian Septa Ardianti
(Mahasiswi KKN Universitas Andalas)

IMPIANNEWS.COM

Gaya hidup tidak sehat adalah aktivitas sehari-hari yang dapat menurunkan status kesehatan dan dapat memicu datangnya berbagai macam penyakit. Sedangkan, gaya hidup sehat adalah aktivitas yang mampu menjaga kesehatan dan juga terhindar dari berbagai macam penyakit yang dapat menyerang kesehatan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menjaga asupan makanan dan juga aktivitas fisik yang kita lakukan merupakan pondasi untuk memiliki tumbuh yang bersih, kuat dan sehat. Tetapi sangat disayangkan, bahwasannya sekarang ini dapat kita lihat tidak saja anak anak, orang dewasa pun kurang sadar akan pentingnya polah hidup bersih dan sehat itu. Untuk itu, bagaimana pentingnya penerapan pola hidup bersih dan sehat pada generasi periode Intelektual demi keuntungan bersama, anak-anak yang tumbuh dengan sehat, akan memiliki pola pikir yang sehat pula sehingga nantinya mampu melahirkan generasi yang cerdas dan sehat di masa yang akan datang.

Pola hidup bersih dan sehat merupakan suatu hal yang lahir dari kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan. Kebersihan itu di mulai dari diri masing-masing dengan kesadaran untuk menerapkannya dalam kehidupan, yang mana hal tersebut akan berdampak baik pada kesehatan dan lingkungan kita. Dalam penerapan PHBS ini terkhusus nya di lingkungan sekolah, akan memberikan dampak baik bagi siswa siswi dan juga lingkungan sekitar sekolah yang mana hal tersebut akan membantu mereka tentang bagaimana penerapan PHBS yang baik dan benar dilingkungan sekolah maupun dilingkungan tempat tinggalnya.

Penerapan PHBS di sekolah ini merupakan suatu program kerja Mahasiswa dan mahasiswi KKN UNAND yang dilakukan pada 3 sekolah dasar yang ada di kenagarian Duku Koto IX Tarusan. Pelaksaan PHBS di sekolah ini dapat di mulai dari hal sederhana yang sudah kami lakukan, contohnya seperti penerapan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar, mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, membuang sampah pada tempatnya, hingga membedakan jenis pengelompokan sampah sesuai dengan jenis sampahnya. 

Hal ini bertujuan demi meningkatkan kebersihan dan kesehatan pada lingkungan sekolah yang kami berikan penyuluhan mengenai PHBS tersebut. Dari contoh diatas, saat penyuluhan mengenai pola hidup bersih dan sehat, penting juga memberikan atau memperagakan kepada siswa siswi tersebut bagaimana cara mencuci tangan sesuai dengan urutannya, menggunakan air bersih yang mengalir dan menggunakan sabun saat mencuci tangan sehingga kuman yang menempel pada tangan akan mudah dihilangkan. Selain itu, juga memberitahukan kepada siswa siswi untuk tidak memakan makanan yang tidak sehat dan jajan sembarangan, membuang sampah dari sisa bungkus makanan pada tempat sampah, hingga larangan untuk tidak merokok dilingkungan sekolah.

Dalam Penerapan PHBS terkhususnya pada generasi periode Intelektual ini, ada beberapa faktor yang mampu mempengaruhi hidup bersih dan sehat yang sudah diajarkan kepada siswa siswi tersebut. Seperti, kebiasaan yang mereka lakukan dirumah, lingkungan sekolah, bahkan dilingkungan masyarakat atau tempat tinggal. Namun, setelah kami mahasiswa KKN UNAND yang telah memberikan penyuluhan terkait PHBS dan Penanggulangan Bencan di 3 SD yang ada di kenagarian Duku IX koto Tarusan tersebut, dapat dilihat pemicu kurangnya kesadaran tentang PHBS terkhusus dilingkungan sekolah oleh siswa siswi adalah minimnya kesediaan sarana prasarana dilingkungan sekolah, seperti tidak adanya wastafel dan sabun cuci tangan yang disediakan oleh pihak sekolah pada tiap-tiap kelas yang ada di 3 SD tersebut. 

Kurangnya kesadaran terhadap pola hidup bersih dan sehat,sehingga ada sebagian siswa siswi yang masih suka membuang sampah sembarang, hingga peran guru yang masih bisa dibilang kurang maksimal. Untuk itu, pentingnya penerapan PHBS sehingga para warga sekolah dapat menerapkan nya, baik dalam proses belajar mengajar maupun dirumah.

PHBS ini sangat penting diterapkan dalam kehidupan, karena ada banyak sekali manfaat dalam penerapan PHBS ini, seperti saat anak-anak dikenalkan pada perilaku hidup bersih dan sehat sejak usia dini, maka anak tersebut tentunya memiliki perilaku PHBS ini kapanpun dan di manapun. Dia akan selalu menerapkan hal tersebut, karena mereka telah diberikan pengetahuan bagaimana pentingnya PHBS untuk dirinya dan lingkungan nya. Jika perilaku hidup bersih dan sehat tidak diperkenankan atau diterapkan pada anak sejak dini, maka hal tersebut akan berdampak buruk, seperti berkembang nya berbagai macam penyakit yang akan menyerang kesehatan.

Selain itu, pentingnya penerapan PHBS dilingkungan sekolah yaitu mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar antara siswa siswi dan para guru yang manjadi tenaga pendidik, dan lingkungan sekolah menjadi sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Jika kondisi lingkungan sekolah dalam keadaan bersih dan sehat, makan proses belajar mengajar akan terasa lebih nyaman karena tidak adanya sampah yang berserakan yang akan menghalangi pandangan, hingga meminimalisir masalah kesehatan yang disebabkan oleh kuman dan sampah-sampah yang menyebabkan bau tidak sedap dari sampah makanan yang menumpuk.

Terkait PHBS, tidak akan terlepas dari bencana dan penanggulangan bencana. Hal itu merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Yang mana, dengan penerapan PHBS yang baik dan benar, akan mengurangi resiko terjadinya kerusakan lingkungan yang khusus nya diakibatkan oleh ulah tangan manusia yang suka membuang sampah sembarang, yang akan menjadi faktor pemicu terjadinya banjir yang disebabkan oleh sampah-sampah yang menumpuk di sungai, saluran air dan lain sebagainya. Hal ini juga perlu di terapkan pada generasi periode Intelektual ( siswa siswi SD) khusus. Karena, jika mereka sudah paham dengan cara membuang sampah pada tempatnya, membedakan jenis sampah, maka hal tersebut akan meminimalisir terjadinya bencana alam seperti banjir yang disebabkan oleh sampah yang menumpuk. 

Sesuai dengan program kerja Mahasiswa dan mahasiswi KKN UNAND, hal tersebut juga sudah disosialisasikan kepada siswa siswi sekolah dasar, tentang bagaimana cara penanggulangan bencana dan larangan membuang sampah sembarang hingga pengetahuan tentang pengolahan sampah sesuai jenis sampahnya. Ada beberapa cara penanggulan bencana yang disampaikan seperti tidak menebang hutan secara liar, membuang sampah pada tempatnya. 

Dari hasil pengamatan dan informasi yang di dapatkan dari warga kenagarian Duku IX Koto Tarusan, wilayah ini sering terkena banjir dan sempat juga dilanda banjir bandang dulunya. Karena, setelah dilihat wilayah Kenagarian koto IX Tarusan bisa dibilang rendah dan dikelilingi oleh sungai-sungai, yang menyebabkan jika intensitas hujan terlalu deras dan lama maka akan menyebabkan banjir didaerah tersebut, ditambah juga dengan tumpukan sampah yang masih mengapung di sungai sungai. Tumpukan sampah itu terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya membuang sampah pada tempatnya yang akan memberikan dampak buruk khususnya terhadap lingkungan tempat tinggal mereka.

Berkaca dari hal itu, penting sekali rasanya menerapkan PHBS dan Penanggulan Bencana pada generasi periode Intelektual, sehingga mereka dari kecil sudah memiliki pengetahuan terkait hal tersebut. Sehingga mereka dapat menerapkan nya dalam kehidupan sehari-hari dan tidak membuang sampah sembarang, hingga mampu menerapkan pola hidup bersih dan sehat tersebut, guna meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak baik di kemudian hari, sehingga mereka perlu diberikan pengetahuan terkait dua hal penting tersebut.

Post a Comment

0 Comments