KEMACETAN KOTA BANDUNG

Oleh : Indah Ummu Haikal
(Komunitas Muslimah Rindu Surga)
Coblong - Bandung

IMPIANNEWS.COM

Jumlah kendaraan yang terus bertambah dan tak diimbangi luas jalan yang ada menjadi penyebab utama kemacetan di kota Bandung, dilansir dari Tribun Jabar.

Kemacetan lalu lintas di kota Bandung hampir setiap hari terjadi terutama saat pagi hari dan sore hari juga di perparah lagi saat akhir pekan atau libur panjang telah tiba.

Dan ternyata jumlah kendaraan di kota Bandung saat ini hampir sama dengan populasi penduduknya.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, jumlah kendaraan di Kota Bandung saat ini mencapai 2,2 juta sedangkan jumlah penduduknya yakni sebanyak 2,4 juta jiwa.

Kendaraan di Kota Bandung didominasi kendaraan roda dua atau sepeda motor yaitu sekitar 1,7 juta dan mobil hanya 500 ribuan saja.

Tingginya volume kendaraan di Kota Bandung biasanya terjadi pada pagi hari bisa nyaris Rp 50.000 unit dalam 3 jam.

Satu takaran tingginya volume bisa dipantau dari pergerakan di persimpangan Kiaracondong - Soekarno Hatta.

Karena adanya banyak pemukiman di wilayah timur, jadi mengandalkan jalan Soekarno - Hatta untuk menuju ke pusat kota.

Situasi ini semakin diperparah lantaran jumlah kendaraan terus bertambah setiap tahunnya, sedangkan ruas jalan tak naik secara signifikan.

"Sangat wajarlah Bandung sering macet yang karena jumlah kendaraannya sangat banyak, sementara jumlah jalannya itu tidak bertambah sampai sekarang", ujar pakar transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono Wibowo.

Dan menurutnya juga bahwa, penerapan ganjil genap hingga pembatasan kendaraan bukan solusi untuk mengurangi kemacetan di Kota Bandung.

Salah satu solusi yang bisa dijalankan untuk mengurangi macet di Kota Bandung adalah dengan mengedukasi masyarakat untuk beralih ke angkutan umum atau fasilitas publik.

Proses mengedukasi masyarakat akan membutuhkan waktu yang sangat panjang dan perubahannya pun tidak akan dirasakan hanya dalam kurun waktu 1 tahun saja.

Pemerintah harus konsisten dalam mengedukasi masyarakat dan juga harus ditingkatkan pula fasilitas-fasilitas umumnya agar masyarakat merasa aman dan nyaman jika beralih ke transportasi publik.

Di samping itu juga perlunya masyarakat memiliki kesadaran karena jika masyarakat tidak memiliki kesadaran maka usaha pemerintah untuk mengedukasi masyarakat untuk beralih ke transportasi publik akan menemui kegagalan atau sia-sia.

Karena itu dihimbau untuk warga Bandung, mulai berpikir untuk menggunakan transportasi publik karena kendaraan pribadi disebut sebagai faktor utama yang menimbulkan kemacetan.

Bukan hanya kemacetan saja, tetapi polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan semakin meningkat dan pada akhirnya akan mengakibatkan masyarakat banyak yang terganggu kesehatannya.

Dan diharapkan juga kepada seluruh lapisan elemen masyarakat, bisa sama-sama untuk mencintai Kota Bandung dan merasa memilikinya, sehingga ikut terlibat dan menjaganya, agar kondisi Kota Bandung semakin lebih baik lagi.

Wallahualam bishawab

Post a Comment

0 Comments