Siapkan Tsunami Ready Community, Kota Padang Dikunjungi Tim Verifikasi Nasional Tsunami Ready Board.

IMPIANNEWS.COM

PADANG - Pemerintah Kota Padang menerima kunjungan verifikasi lapangan dari tim verifikasi National Tsunami Ready Board dalam rangka meninjau kesiapan Kota Padang yang tengah membuat Tsunami Ready Community (Masyarakat Siaga Tsunami) di kota yang berpenduduk lebih dari 900 ribu jiwa itu.

Rombongan tim verifikasi yang dipimpin Andi Eka Sakya itu pun berada di Kota Padang selama beberapa hari. Mereka meninjau dua kawasan kelurahan di Kota Padang yakni Purus dan Lolong Belanti yang tengah disiapkan menjadi kelurahan dengan masyarakatnya yang siaga terhadap tsunami.

"Alhamdulillah, kita melihat Kota Padang cukup siap dalam upaya pemenuhan pembentukan Tsunami Ready Community ini. Semoga nanti bisa dicanangkan dan menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia terkait kesiapsiagaan daerah menghadapi bencana tsunami yang kemungkinan bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Kita juga berharap dua kelurahan di Padang tersebut juga mendapat pengakuan internasional dari UNESCO,"  ungkapnya dalam pertemuan bersama Kalaksa BPBD Padang Endrizal dan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi di Kantor Balai Kota Padang, kemarin.

Selanjutnya Andi juga menyampaikan apresiasi kepada Kota Padang yang telah membangun kesiapsiagaan bencana tsunami semenjak beberapa tahun silam. 

"Diantaranya seperti melakukan strategi mitigasi bencana mulai dari membuat jalur evakuasi tsunami, pemasangan 'tsunami safe zone' serta menyiapkan shelter dan upaya lainnya," sebutnya.

Ia menambahkan, untuk predikat Tsunami Ready Community nanti akan tercapai apabila semua pihak terlibat berkolaborasi memenuhi 12 indikator yang ditetapkan.

Ke-12 indikator itu antara lain seperti pembuatan zona bahaya tsunami, jumlah orang berisiko di dalam zona bahaya tsunami dapat terestimasi, sumber-sumber ekonomi, infrastruktur, dan politik teridentifikasi, serta adanya peta evakuasi tsunami yang mudah dipahami.

"Selain itu, informasi tsunami termasuk rambu-rambu ditampilkan di publik. Kemudian sosialisasi, kesadaran masyarakat dan edukasi tersedia serta terdistribusi. Sosialisasi atau kegiatan edukasi minimal diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun, begitu juga pelatihan bagi dan oleh komunitas tsunami diadakan minimal dua tahun sekali," jelasnyam

"Indikator lainnya yakni tersedianya sarana yang memadai dan andal untuk menerima peringatan dini tsunami dari otoritas yang berwenang (BPBD) selama 24 jam secara tepat waktu. Begitu juga tersedianya sarana yang memadai dan andal untuk menyebarkan peringatan tsunami resmi 24 jam kepada publik setempat secara tepat waktu," ulasnya.

Pada kesempatan itu Kalaksa BPBD Endrizal mewakili Wali Kota Padang menyampaikan pihaknya sangat antusias menyambut baik pembentukan Tsunami Ready Community tersebut. 

"Insya Allah, kita bersama unsur kebencanaan dan stakeholder terkait sepakat untuk saling berupaya menyiapkan masyarakat Kota Padang yang cerdas menyikapi bencana gempa dan tsunami."

"Terutama sekali bagi warga yang berdomisili di kawasan Kelurahan Purus dan Lolong Belanti yang berada dekat dengan pantai. Direncanakan 30 September nanti akan kita canangkan sebagai kelurahan yang masyarakatnya siaga tsunami. Kita juga berharap hal ini mendapat pengakuan dari UNESCO," ungkapnya.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi menyebutkan, Tsunami Ready Community adalah program peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami dengan berbasis pada 12 indikator yang telah ditetapkan UNESCO-IOC. Harapannya adalah agar masyarakat senantiasa siap siaga dan tidak gagap dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami.

“Butuh keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat untuk mempercepat terwujudnya Tsunami Ready Community. Tidak hanya pemerintah, namun juga pihak swasta, akademisi, komunitas, termasuk rekan-rekan media di dalamnya. Alhamdulillah hari ini progres kesiapannya sudah diverifikasi oleh tim Nasional Tsunami Ready Board," ucapnya

( David )

Post a Comment

0 Comments