Menyadari Akan Bahaya Stunting Bagi Anak, Mahasiswa KKN Unand Membantu Posyandu Mengukur Tinggi Badan Anak di Nagari Kambang Barat


Oleh: Muhammad Irfan Pratama
(Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unand)

IMPIANNEWS.COM

Artikel - Kedatangan mahasiswa KKN Universitas Andalas pada Senin (25/7) di Nagari Kambang Barat, Kabupaten Pesisir Selatan disambut hangat oleh Wali Nagari dan Kepala Kampung. Mahasiswa KKN akan melakukan pengabdian di Nagari ini selama kurang lebih satu bulan. Berbagai program untuk menunjang segala aspek di Nagari Kambang Barat telah dilakukan oleh mahasiswa, salah satu diantaranya adalah program kerja sama dengan posyandu untuk melihat kejadian stunting. 

Menurut World Helath Organization (WHO), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang diakibatkan oleh malnutrisi (gizi buruk), infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang inadekuat (tidak punya cukup kesempatan untuk bermain dan belajar). Stunting menyebabkan anak tidak mencapai pertumbuhan dan potensi kognitif yang optimal. Diagnosis stunting ditegakkan dengan mengukur panjang/tinggi badan anak. Seorang anak akan disebut stunting apabila tinggi badan (TB) menurut usia di bawah -2 SD kurva pertumbuhan WHO.

Dilaporkan terdapat 6 kasus stunting di Nagari Kambang Barat pada tahun 2020 lalu. Belum ada data terbaru terkait kejadian stunting di Nagari ini pada tahun 2022 dikarenakan adanya pandemi Covid-19 selama dua tahun ini. “Ya, sampai tahun 2020 lalu terdapat enam kasus stunting pada Nagari Kambang Barat ini.” Ujar Wali Nagari Kambang Barat, H. Awaluddin, M.A. “Sekarang ini belum ada data terbaru terkait ini (stunting). Maklum kita karena kemarin-kemarin fokus kita ke pandemi, kan?” Lanjut beliau.

Dengan kegiatan kerja sama dengan posyandu di Nagari Kambang Barat ini, akan didapatkan perkembangan kejadian stunting pada anak yang ter-update untuk menjadi bahan evaluasi dan pelaporan kasus. Disamping itu, mahasiswa KKN juga memberikan edukasi kepada orang tua terkait akibat yang ditimbulkan jika anak terkena stunting agar masyarakat sekitar, terkhusus di Nagari Kambang Barat dapat lebih menyadari terkait hal ini.

Kegiatan kerja sama dengan posyandu ini dimulai dari perencanaan awal berupa survey ke beberapa posyandu yang ada di kambang barat. Mahasiswa KKN mengunjungi beberapa rumah kader posyandu untuk meminta izin mengikuti program posyandu. “Tentu boleh, dengan adanya bantuan dari anak-anak KKN, program posyandu ini akan menjadi lebih menarik, dan kami dari kader posyandu juga terbantu sama anak-anak,” kata salah satu kader posyandu. 

Setelah mendapatkan izin dari kader posyandu, mahasiswa menyipakan bahan yang diperlukan untuk mengedukasi orangtua dan anak-anak terkait permasalahan gizi yang merupakan salah satu risiko kejadian stunting. Bahan yang diperlukan berupa poster Edukasi terkait pencegahan stunting. Sebelumnya Mahasiswa KKN Unand juga bertanya secara acak kepada masyarakat sekitar terkait pengertian stunting. “Aduh, kurang tau juga Ibu, setahu ibu, stunting itu arinya pendek kalau ga salah.” Ucap salah satu warga di kampung Tebing Tinggi yang merupakan salah satu kampung yang ada di Nagari Kambang Barat. 

Program Posyandu di Nagari Kambang Barat berlangsung selama empat hari, dimulai dari tanggal 8 Agustus hingga 11 Agustus 2022. Setiap posyandu di Kambang Barat memiliki kader sebanyak lima orang, dan masing-masing kampung memiliki satu sampai dua orang bidan. Menurut ibu Maria Anova, seorang bidan di Kambang Barat, Posyandu ini sebaiknya diikuti oleh semua bayi dan balita yang ada di sekitar kampung, dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita harus dipantau setiap bulannya sehingga kejadian stunting pada anak bisa diminimalisir. Kemudian beliau melanjutkan bahwa di bulan ini juga ada program pemberian vitamin A yang juga harus diikuti oleh seluruh bayi dan balita.

Dalam pelaksanaan Posyandu ini, mahasiswa KKN turut berperan membantu beberapa program rutin posyandu, seperti pengukuran tinggi badan dan berat badan bayi dan balita, kemudian pemantauan imunisasi bagi bayi, serta membantu kader posyandu dalam pemberian vitamin A. Selain membantu progam posyandu, mahasiswa juga memberikan edukasi kepada orang tua bayi dan balita terkait dampak stunting dan kiat mencegah stunting. 

Edukasi terkait pencegahan stunting ini diberikan kepada orang tua bayi dan balita melalui komunikasi dua arah antara mahasiswa dan orang tua, sehingga terdapat diskusi dan tanya jawab agar tidak terjadi miskomunikasi antara kedua belah pihak. Media yang digunakan dalam edukasi pencegahan stunting adalah berupa poster yang dibuat oleh seorang mahasiswa KKN Universitas Andalas jurusan Pendidikan Dokter bernama Muhammad Irfan Pratama. Poster edukasi tersebut berisikan tentang pengertian stunting, tanda dan gejala anak mengalami stunting, dampak stunting pada anak, serta pencegahan stunting.

Dengan diberikan nya edukasi terkait stunting ini, diharapkan orang tua dari anak-anak di Nagari Kambang Barat dapat lebih waspada terhadap kejadian stunting ini dan anak-anak sebagai penerus bangsa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Secara tidak langsung, angka stunting di Nagari Kambang Barat ini dapat berkurang karena kesadaran orang tua terhadap bahaya stunting ini meningkat.

Post a Comment

0 Comments