Karakter Wanita Dalam Puisi “Still I Rise” Karya Maya Angelou

Photo: Dudley M. Brooks/The Washington Post via Getty Images

Oleh: Miftahul Ghanniyah
(Civitas Academica Universitas Andalas)

IMPIANNEWS.COM 

Dalam puisi “Still I Rise” Maya menggambarkan seorang wanita yang seolah sedang berbicara pada seseorang. Lalu siapakah wanita ini? Dengan siapakah dia berbicara? Dan apa yang dia sampaikan?

Pembicara dalam puisi ini adalah seorang wanita yang percaya diri, berdaya, dan tangguh yang menolak untuk menyerah pada penindasan. Dengan menyebut dirinya sebagai  “lautan hitam” dan mengutip kata “budak” pembicara menyiratkan bahwa dia sebenarnya adalah seorang wanita kulit hitam.

Oleh karena itu, referensi ini menyiratkan bahwa dia mungkin menangani penindasan oleh orang yang disebutnya sebagai “kamu” dalam puisi ini. Dengan demikian, “kamu” dalam puisi ini berkemungkinan besar adalah penindas kulit putih yang telah memperbudak dan mendiskriminasi orang kulit hitam. 

Pada bait pertama wanita ini menyatakan bagaimana “kamu” menjatuhkannya dalam sejarah dan menginjak atau merendahkannya tapi dia tetap bangkit. Kemudian pada bait kedua dan ketiga ia berbicara tentang kepercayaan diri dan sikap positif yang dimilikinya bahwa dia akan tetap bangkit.

Pada bait keempat wanita ini mengajukan pertanyaan pada “kamu” dengan sinis dia bertanya tentang ekspetasi “kamu” yang ingin wanita ini jatuh. Dan pada bait kelima wanita ini  mematahkan ekspetasi “kamu” tersebut dengan mengatakan bahwa dimata “kamu” saat ini dia terlihat bahagia.

Pada bait keenam wanita ini mengatakan bahwa bagaimanapun “kamu” menjatuhkannya dia tidak akan pernah jatuh dan akan terus bangkit. Lalu pada bait ketujuh, wanita ini kembali menanyakan tentang ekspetasi “kamu” bahwa wanita ini akan hancur dan wanita ini juga langsung mematahkannya di stanza ini.

Pada bait kedelapan dan bait kesembilan, wanita ini menyatakan bahwa dia akan keluar dari sejarah masa lalunya yang menyakitkan, menuju kejayaan sebagai hadiah untuk nenek moyangnya karena dia adalah mimpi dan harapan sang “budak”.

“Kami adalah korban perampokan paling komprehensif di dunia. Hidup menuntut keseimbangan. Tidak apa-apa jika kami melakukan sedikit perampokan sekarang” –BAB 29, I Know Why The Caged Bird Sings by Maya Angelou.

Wanita dalam puisi ini menggambarkan perasaannya dalam menjalani hidupnya dan menunjukkan motivasinya yang tinggi dalam menghadapi semua masalah. Dia berbicara kepada “kamu” yang menganggap orang kulit hitam sebagai minoritas.

Wanita ini berbicara pada orang kulit putih yang meremehkannya sebagai wanita kulit hitam, mereka juga menyakiti dan memperlakukannya dengan tidak adil. Namun, wanita ini menunjukkan kekuatannya untuk bertahan hidup.

Tidak peduli apa yang dilakukan atau dikatakan kepadanya, wanita ini tetap bangkit dan menjalani kehidupannya. Dengan keyakinan tinggi wanita ini percaya bahwa dia dapat merubah hidupnya. Saat ini, dia tidak takut menjadi berbeda dari yang lain. Dia yakin dia bisa menikmati hidupnya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan orang kulit putih. 

Yang wanita ini lakukan untuk mengubah hidupnya adalah mengubah cara berfikir tentang dirinya karena ia tahu bahwa tidak mungkin baginya untuk mengubah dirinya menjadi seperti yang orang lain bicarakan. “Apa yang harus anda lakukan ketika anda tidak menyukai sesuatu adalah mengubahnya. Jika anda tidak bisa mengubahnya, ubah cara anda berfikir tentangnya. Jangan mengeluh.” –Dari buku Wouldn’t Take Nothing for My Journey Now.

Menurut enotes.com, tokoh utama dalam puisi ini adalah seorang wanita kulit hitam dengan rasa percaya diri yang kuat dapat mengintimidasi atau bahkan membuat marah orang lain, terutama siapa pun yang melihatnya sebagai orang yang berharga dan layak untuk memiliki harga diri yang tinggi. Dia berbicara kepada audiensnya dan berbicara kepada mereka secara langsung dan berani.

“Still I Rise” karya Maya Angelou adalah puisi kuat yang mengacu pada berbagai pengaruh, termasuk latar belakang pribadinya dan pengalamannya sebagai seorang Afrika-Amerika yang hidup di Amerika Serikat. Pesan Angelou tentang pembebasan dan kelangsungan hidup adalah tema konsisten dalam karyanya. Bertahun-tahun setelah diterbitkan pada tahun 1978, puisi ini terus menjangkau pembaca dan penonton, melintasi garis ras dan batas-batas nasional.

“Lihat, anda tidak perlu berfikir untuk melakukan hal yang benar. Jika anda menginginkan hal yang benar, maka anda melakukannya tanpa berfikir.” –BAB 6, dalam I Know Why the Caged Bird Sings by Maya Angelou.

Post a Comment

0 Comments