Strategi Pemasaran Pits Collection

Oleh: Syakira Khairunnisa
(Mahasiswa Universitas Andalas)

IMPIANMEWS.COM

Pakaian sudah bukan lagi sekadar kebutuhan, tetapi juga sebagai sesuatu yang penting untuk menunjang penampilan seseorang supaya lebih percaya diri dan terlihat modis. Pakaian biasanya juga digunakan untuk menunjukkan status sosial. Model pakaian yang semakin beragam juga memunculkan peluang bisnis baru, mulai dari bisnis berjualan pakaian jadi, hingga peluang usaha menjahit baju sesuai dengan ukuran dan model yang diinginkan oleh pelanggan. Peluang usaha menjahit baju bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk usaha yang cukup menjanjikan, apalagi di era modern seperti sekarang ini. 

Seperti yang kita tahu, permintaan untuk membuat baju cukup tinggi, bahkan menjelang hari-hari besar atau hari-hari penting seperti lebaran, pesta pernikahan, hari raya natal, pesta ulang tahun, dan lain-lain. Permintaan dapat meningkat dua atau tiga kali lipat sekaligus karena orang-orang tentu mengingkan penampilan yang menarik di hari-hari besar tersebut.

Pits Collection adalah salah satu usaha menjahit baju yang ada di Padang. Lokasi Pits Collection tepatnya terletak di Aur Duri, Padang. Pits Collection menerima berbagai jenis model pakaian untuk dijahit, mulai dari baju kantor, baju pesta, baju lebaran, dan lain sebagainya. Strategi pemasaran yang dilakukan biasanya menggunakan strategi peer to peer, karena Pits Collection ini biasanya membuat baju untuk orang-orang yang high profile seperti orang kantoran, pejabat, dan berbagai pengusaha. Orang-orang ini saling terkoneksi satu sama lain, membuat nama Pits Collection ini tersebar karena mereka saling meminta saran dimana tempat jahit baju yang bagus dan akhirnya menjadi customer langganan Pits Collection.

Seperti yang kita tahu, pandemi COVID-19 ini sangat memengaruhi berbagai macam sektor industri. Beberapa sektor-sektor industri yang terkena dampak dari pandemi ini contohnya yaitu bisnis makanan, pariwisata, hingga bisnis kecil-kecilan. Sama halnya dengan Pits Collection, pandemi COVID-19 ini membawa pengaruh juga. Yang bisasanya tiap minggu ramai orderan, semenjak pandemi COVID-19 ini orderan menjadi sepi. “Ketika masa awal pandemi, bisnis kita ini jadi kurang lancar karena orang-orang pada stay di rumah aja, gak kemana-mana. Pesta pernikahan dilarang, ngumpul-ngumpul pas lebaran juga dilarang. Alhasil orderan jadi sepi banget. Makanya diakalin dengan jualan masker kain sebagai sampingan, untuk jualan masker kain ini saya yang antar ke alamat customer” ujar Deni, anak dari owner Pits Collection.

​Pits Collection didirikan pada tahun 1993. Owner dari Pits Collection awalnya ikut pelatihan di Jakarta untuk mengasah skill menjahitnya dan juga untuk mengisi waktu luang. Setelah ikut pelatihan tersebut, beliau menemukan passionnya dalam menjahit. Lalu  beliau membuka usaha Pits Collection ini sambil membantu perekonomian suaminya.

​Selera orang berbeda-beda, maka tidak heran jika bisnis menjahit pakaian ini selalu ramai. Banyak orang yang lebih menyukai pakaian yang bisa dicustom agar orang-orang tersebut bisa mendapatkan baju dengan model yang mereka inginkan sesuai dengan selera dan ukuran tubuh mereka. Hal ini menyebabkan konsumen dari bisnis menjahit ini datang dari berbagai kalangan karena tiap-tiap orang memiliki permintaan yang berbeda akan pakaian yang akan dibuatkan oleh si penjahit. “Biasanya customer kita dari kalangan menengah ke atas sih, contohnya tu kaya ibu-ibu sosialita, Guru Sekolah dan PNS, bahkan istri Pak Mahyeldi pun pernah jadi customer kita” kata Deni, anak dari owner Pits Collection.

​Untuk kedepannya Pits Collection akan terus berusaha agar bisnis mereka tetap maju dan tujuan mereka tercapai dan menuju kesuksesan. “Kita berharap semoga job Pits Collection ini kedepannya makin lancar dan expand, lalu harapan untuk bikin butik sendiri tercapai” Kata Deni lagi. Pits Collection selalu mementingkan kualitas dari hasil jahitnya agar para customer tetap menjadi customer langganan Pits Collection.

Post a Comment

0 Comments