Joe Biden Meliki Masa Pilu dan Kelam, Isteri dan Anaknya Meninggal Tabrak Trailer Traktor


Joe Biden Calon Presiden AS 2020. /Twiitter.com/@JoeBiden

IMPIANNEWS.COM (Washington).

Joe Biden merupakan salah satu calon Presiden Amerika Serikat (AS). Menurut prediksi, Pilpres AS kali ini akan dimenangkan olehnya.

Akan tetapi, siapa sangka jika salah satu calon Presiden AS tahun 2002 ini memiliki kisah masa lalu yang cukup kelam.

Hanya sedikit yang mengetahui jika sebelum Joe Biden sukses dengan karir politiknya yang sekarang harus melewati terlebih dahulu kehidupan yang keras dan cukup tragis.

Melansir People, Joe Biden kehilangan istri pertama dan anak perempuannya dalam sebuah kecelakaan tragis pada 18 Desember 1972.

Kala itu istrinya, Neilia, dan ketiga anak Biden sedang dalam perjalanan untuk berbelanja keperluan natal.

Namun Neilia mengalami kecelakaan setelah mobilnya bertabrakan dengan sebuah trailer traktor di persimpangan.

Kejadian itu membuat Neilia dan putrinya, Naomi, yang masih berusia 13 bulan tewas.

Sementara dua putra Biden lainnya selamat meski mengalami luka serius.

Beau yang kala itu berusia empat tahun, mengalami beberapa patah tulang, termasuk kakinya yang membutuhkan gips

Adiknya Hunter, yang berusia di bawah tiga tahun, mengalami tengkorak yang retak.

Tragisnya, kecelakaan itu terjadi saat Joe bersiap untuk dilantik sebagai senator termuda keenam dalam sejarah Amerika.

Dalam sebuah wawancara dengan The News Journal, Biden mengatakan Neilia yang saat itu berusia 30 tahun meramalkan tragedi itu sebelum kecelakaan itu terjadi.

Dia ingat keduanya menghabiskan malam bersama di rumah mereka dan dia mengatakan kepadanya, "Apa yang akan terjadi, Joey? Semuanya terlalu baik.".

Saking terpukulnya, Joe Biden tak pernah meninggalkan rumah sakit untuk menemani kedua putranya yang menjalani perawatan.

Bahkan Sekretaris Senat datang dari Washington, D.C. untuk melakukan pengambilan sumpah.

Peristiwa tersebut menjadi pukulan terbesar bagi Biden yang membuatnya meragukan keyakinannya.

"Saya tidak ingin mendengar apa pun tentang Tuhan yang pengasih. Tidak ada kata, tidak ada doa, tidak ada khotbah yang memberi saya kemudahan. Saya merasa seperti Tuhan telah mempermainkan saya, dan saya marah," ujar Biden kala itu.

Sejak saat itu ia seperti tak ingin berpisah dari kedua putranya.

Biden rela bolak-balik ke Delaware dengan kereta menempuh perjalanan 1,5 jam setiap hari dan sering melewatkan acara malam hari di Washington agar bisa mengantar kedua putranya untuk tidur.

Rupanya hal ini membuat hubungan antara ayah dan anak ini semakin dekat.

Bahkan hingga hari ini, dia tidak bekerja pada 18 Desember untuk memperingati hari kematian Neilia dan Naomi.

Tragedi tak berhenti sampai di situ, Biden harus kembali merelakan putranya Baeu, yang meninggal dunia pada 2015 lalu.

Baeu meninggal dunia usai 2 tahun berjuang melawan kanker.

Kematiannya diakui di seluruh negeri, saat ayahnya menjalani masa jabatan keduanya sebagai wakil presiden.

Meninggalnya Beau menjadi alasan mengapa Joe absen dalam pencalonan presiden AS tahun 2016 lalu.

Ia mengatakan dia tidak yakin apakah dia memiliki kekuatan emosional untuk melakukan tugas sebagai seorang kepala negara.

Momen ini kembali menjadi pukulan berat bagi Biden yang memang memiliki ikatan emosinoal kuat dengan anak-anaknya.

Ikatan itu bahkan terjalin dan bertahan hingga dewasa.

Beau mengikuti jejak ayahnya menuju politik, menjabat sebagai Jaksa Agung selama tujuh tahun.

Sementara Hunter menjabat sebagai penasihatnya.***


Post a Comment

0 Comments