Menlu AS Mike Pompeo, Israel Bakal Jadi Negara Terkuat di Timur Tengah Mengalahkan Arab Saudi dan Turki

Israel Bakal Jadi Negara dengan Militer Terkuat di Timur Tengah Mengalahkan Arab Saudi dan Turki /Israel Defense Force

IMPIANNEWS.COM (As).

Amerika Serikat (AS) memang menjadi pendukung utama Israel di Timur Tengah. Maka tak heran setiap kebijakan kontroversial negeri Zionis selalu didukung oleh AS.

Salah satunya ialah saat Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengumbar janji kepada Israel bahwasanya Tel Aviv bakal memiliki keunggulan militer di Timur Tengah yang berpotensi mengangkangi Arab Saudi serta Turki.

Mike Pompeo mengatakan ini berdasarkan kesepakatan senjata AS dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Dikutip impiannews.com lewat  zonajakarta.com dari Reuters dan Pikiran Rakyat, Rabu (26/8/2020) Pompeo menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bahwa AS diminta untuk memberikan ke Israel 'keunggulan militer kualitatif' atas semua negara di Timur Tengah.

“Amerika Serikat memiliki persyaratan hukum sehubungan dengan keunggulan militer kualitatif. Kami akan terus menghormati itu," kata Pompeo kepada wartawan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti dikutip dari Reuters.

Pompeo yang memulai kunjungan ke Timur Tengah tepatnya di Yerusalem menunjukkan dukungan AS untuk upaya perdamaian Israel-Arab dan membangun front melawan Iran, juga akan mencakup Sudan, UEA dan Bahrain.

Kesepakatan yang ditengahi AS tentang normalisasi hubungan antara Israel dan UEA diumumkan pada 13 Agustus 2020.

Awal bulan ini Presiden Donald Trump membantu menengahi perjanjian bersejarah antara Israel dan UEA.
Di bawah perjanjian tersebut, Israel dan UEA menyetujui hubungan diplomatik penuh, bertukar duta besar, memulai penerbangan langsung dan perdagangan secara terbuka.

Israel juga mengatakan akan menangguhkan rencananya untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki, sebuah langkah yang diyakini banyak orang akan mematikan peluang perdamaian dengan Palestina.

Pompeo mencatat bahwa Israel dan UEA melihat ancaman bersama dari Iran dan berjanji bahwa AS bertekad untuk memastikan embargo senjata internasional tidak berakhir pada pertengahan Oktober 2020.***