SMPN 2 Payakumbuh Siapkan Inovasi PBM 2020/2021 di Masa Pandemi Covid19

IMPIANNEWS.COM 
Payakumbuh, --- SMPN Payakumbuh yang beralamat di Jalan Prof HAMKA, Kaniang Bukik kelurahan Tigo Koto Dibaruah Kec. Payakumbuh Utara - Kota Payakumbuh, yang dipimpin Hj. Desfiwati, M. Pd bersama jajaran nyatakan siap menghadapi dan menjalankan Proses Belajar Mengajar (PBM) Tahun ajaran Baru 2020/2021.

Desfiwati merupakan salah seorang Kepala Sekolah Berprestasi Nasional yang diundang Presiden dan Mendikbud ke Istana Negara untuk menerima penghargaan bergengsi tahun 2018, lalu.

Meskipun pandemi corona yang mendunia masih belum hilang, hingga hari ini. Walau secara resmi, Gubernur Sumbar sudah nyatakan Kota Payakumbuh termasuk zona hijau bersama beberapa kota/kabupaten lain di Sumbar. Namun, Pemko Payakumbuh memutuskan PBM Tatap Muka, insyaallah akan dimulai Desember 2020.

"Kita sudah siapkan berbagai inovasi pemanfaatan teknologi informatika (TI) guna memperlancar PBM di masa pandemi corona. Tentunya merujuk pada regulasi dan instruksi pimpinan secara berjenjang. Pemanfaataan TI atau online atau dalam jaringan, tentunya harus didukung keluarga siswa. Tapi kita yakin, 90% siswa kelas VII, sudah siap. Masalahnya, berbagai ujian dan tugas sudah dialami siswa saat kelas VI, lalu,"sebut Desfiwati dihadapan 290 Peserta Didik Baru (PDB) yang hadir bersama walimurid, Rabu (08/07/2020) saat prosesi pembagian lokal dan perkenalan walikelas dan guru.

Terkait PBM, ada beberapa opsi yang bakal dijalani. Disamping tatap muka sesuai Protokol Kesehatan, kemungkinan besar PBM melalui online (dalam jaringan).  Tapi, berdasarkan survei, siswa pun mulai bosan. Karena tidak bersua dengan guru dan temannya.

Apakah Ananda bosan belajar di rumah ?,"tanya Desfiwati kepada PDB yang duduk rapi dibawah kanopi megah sesuai Protokol kesehatan.

"Iya,"jawab PDB, kompaknya. 

Agar siswa tidak bosan dengan PBM daring atau online, pihak SMPN Payakumbuh akan terapkan berbagai cara. Diantaranya melalui WA kelompok kelas sebagaimana biasa dipakai. Selain itu, agar semua siswa bisa belajar meski jauh dari yang lain, SMPN 2 Payakumbuh manfaatkan ZOOM, video, Voice Note, pemanfaatan Google Doc dan Microsoft Teams layaknya zoom, Google Form dan Google Classroom.

"Kalau ada siswa yang berhalangan, kita siapkan langkah luar jaringan (luring). Intinya semangat dalam belajar meski di rumah, meski tidak tatap muka. Tujuan utama kita menerapkan inovasi ini agar jebolan SMPN 2 Payakumbuh tetap generasi yang berkarakter. Generasi beriman berakhlak mulia, dewasa dalam berpikir dan mandiri dalam berbuat serta mampu menunjukkan pada keluarga, masyarakat, bahwa Kita (siswa SMPN 2 Payakumbuh) kita lebih sopan dan santun bukan marengek. Karakter adalah syarat lulus, sesuai analisis Kompetensi Minimum (AKM) sebagai pengganti UN. Dengan diamanahinya SMPN Payakumbuh sebagai lokal digital, kita siapkan siswa yang mampu menguasai IT secara positif, punya lifeskill dan seni literasi. Contoh, melalui mapel IPA, siswa mampu memanfaatkan tumbuhan herbal untuk membuat handsanitizer. Selain itu, kita komit menjadikan SMPN Payakumbuh selalu unggul dalam prestasi, baik akademis maupun non akademis serta olahraga dan tahfidz,"papar panjang Desfiwati dihadapan peserta didik baru.

"Selamat datang, dan selamat menjadi keluarga besar SMPN 2 Payakumbuh. Maju dalam Prestasi dan berakhlak mulia,"tandas Desfiwati yang akrab disapa Ummi.

Saat dijumpai di ruang kerjanya, Desfiwati menerangkan bahwa sebanyak 247 siswa kelas IX lulus 100%, dan melanjutkan ke tingkat menengah atas. Atas izin Kadis, telah dilaksanakan perpisahan dengan walimurid siswa kelas IX, menerapkan Protap kesehatan.

"Alasan mendasar dilangsungkan acara pengembalian, dulu mereka diserahkan penuh oleh orang tua kepada sekolah. Dan selayaknya kita kembalikan mereka pada orang tua setelah 3 tahun dididik di sini. Alhamdulillah, ada siswa kita lulus SMAN 1 Sumbar, ini perdana atau pacah talua. 4 lainnya lulus di SMAN 4 Padang dibawah Kemenpora. Diundang sebagai anggota klub PPLP Semen Padang (Lugas, Ibrahim, Metrivo dari cabang bola dan Tegar dari pencak silat). Kita gabung dengan melepas guru yang Purna Bhakti dan pindah tugas,"beber Ummi didampingi Waka Siswa Al Hamra.

SMPN 2 Payakumbuh kurang Guru
Dengan adanya guru yang purna bhakti dan pindah tugas, otomatis pihak SMPN 2 Payakumbuh kekurangan tenaga pengajar.

"Tahun ajaran baru ini, kita kekurangan guru Bahasa Indonesia, guru IPS 3 orang, karena akan pensiun 1 Oktober 2020 1 orang guru lagi. Selanjutnya guru Bahasa Inggris sebanyak 2 orang dan Guru TIK 2 orang, karena SMPN 2 Payakumbuh adalah Pilot project sekolah digital di Payakumbuh dan bersama SMPN 4 Payakumbuh. Tahun depan tidak ada Prakarya di SMPN 2 Payakumbuh, "terang Ummi.

Saat ditanya PPDB tahun ajaran 2020/2021, Desfiwati menerangkan bahwa PPDB sesuai aturan berlaku.

"SMPN 2 Payakumbuh selaku pilot project kelas olahraga dan digital, kita terima PDB sebanyak 290 orang untuk menempati 9 lokal. Dengan rincian, Jalur Zonasi 60%, Afirmasi - 7 orang penerima KIP,  Jalur Prestasi - 20% dan Jalur Mutasi orang tua - 2 orang, yaitu dari Bengkulu. Kelas Digital sudah terisi dengan pemanfaatan 60% aplikasi Google Classroom. Kelas VIII 2 rombel dan Kelas VII 7-1 rombel yang telah direkrut bulan Maret, lalu,"pungkasnya.(014)

Post a Comment

0 Comments