Hendra Saputra : Membiarkan Generasi Miskin Ahklak, Sama Saja Memiskinkan Diri Pada Kehidupan Berikutnya


Hendra Saputra SH. M,Si
Calon Bupati Kab. Solok
IMPIANNEWS.COM (Kab. Solok).

KEPEMIMPINAN sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat ataupun jabatan. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan panggilan hati seseorang yang ikhlas mewakafkan dirinya menjadi pemimpin sesungguhnya.

Dikatakan Datuak Hendri Mansyah salah seorang tokoh Kab. Solok, Minggu (28/06). Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan, melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri.

Seorang pemimpin haruslah memiliki perasaan, keutuhan jiwa dan kemampuan intelektual. Akan tetapi modal yang dimiliki oleh seorang pemimpin tidak hanya intektualitas saja, akan tetapi harus didukung oleh kecerdasan emosional, komitmen pribadi, merakyat dan integritas dalam mengatasi berbagai tantangan.

"Untuk di Kab. Solok ini, kepribadian pemimpin seperti itu, dimiliki oleh Hendra Saputra SH, M.Si sebagai salah satu kandidat yang berkontestasi pada Pilbup Solok nanti", terang Datuak.

Adapun kegagalan yang terkadang dialami seorang pemimpin, karena secara emosional ia tidak mau atau tidak dapat memahami dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga keputusan yang diambil bukanlah untuk mempertimbangkan banyak hal. Melainkan cenderung egois, berorientasi pada kepentingan pribadi atau golongannya saja, sehingga mengakibatkan kekecewaan pada rakyatnya. Sebut Datuak Hendri Mansyah, memaparkan.

Dilain kesempatan Calon Bupati Solok, Birokrat Muda Hendra Saputra melalui wawancara singkatnya mengatakan, hidup diwarnai ujian, besar kecilnya ujian berbanding lurus dengan keimanan.
Ujian merupakan rahmat dan menjadi sarana pahala, tentunya bagi mereka yang sabar. Begitu juga dalam menjalankan roda pemerintahan. Kesabaran seorang pemimpin sangat diperlukan.

Sebenarnya menjadi pemimpin itu, cendrung akan lebih banyak menempuh kesulitan. Namun kesulitan tersebut akan menjadi sesuatu menyenangkan bila dihadapi dengan hati yang ihklas dan bersih, tuturnya.

Dikala memimpin, lanjut Hendra, berat atau mudahnya kesulitan yang ditemukan, lebih ditentukan oleh hati dan pikiran. Sebab sesulit apapun roda pemerintahan yang dihadapi jika diterima dengan hati lapang, insya Allah, ia akan berubah menjadi sesuatu yang mudah. Sebaliknya, semudah apapun persoalan nan di hadapi jika diterima dengan hati yang sempit, maka ia akan berubah menjadi beban nan berat.

Hidup tidak boleh mengeluh, namun sampaikanlah keluh kesah itu kepada Allah. Semakin sering kita menyampaikannya, maka akan semakin cepat kemudahan yang kita dapati, papar Hendra.

Jangan jadikan politik untuk kemenangan semata, apalagi uang ataupun kekuasaan.

"Bagi kita, berpolitik adalah perjuangan untuk mengokohkan sendi-sendi keimanan. Karena itu, dalam politik tidak ada istilah lawan", sebutnya.

"Fastabiqul Khairat" Berlomba-lombalah dalam kebaikan,  Menang dan Kalah  bukanlah tujuan. Tapi keridhaan dan Keberkahan, sebab inilah yang menjadi harapan, sebutnya lagi.

Menurut Hendra, menyoal siapa pemimpin Kab. Solok kedepan, yang terpenting adalah penataan pemerintahan yang baik disertai pengelolaan kekayaan negeri dengan sebaik baiknya. Sebab itu merupakan suatu keharusan dalam menjalankan amanah rakyat.

"Bila saya yang dipercaya rakyat, maka saya siap melaksanakan amanah rakyat secara baik dengan berharap pertolongan Allah. Yakinlah, bahwa pertolongan Allah adalah sebaik baiknya pertolongan", ungkap Hendra.

Selanjutnya sebagai pemimpin, berbagilah untuk kesejahteraan rakyat. Dengan berbagi, tidak lah akan mengurangi peran kita dalam memimpin, sebut ia 

"Jangan jadikan rakyat sebagai objek kepentingan pribadi, tapi jadikanlah pribadi sebagai objek untuk kepentingan rakyat dan jangan pula berbuat kebaikan hanya untuk kekuasaan, tapi jadikanlah kekuasaan untuk berbuat kebaikan", papar Hendra.

Menjadi pemimpin berbagi, tidak akan mengurangi kekayaan. Menjadi pemimpin amanah, tidak akan mengurangi kebahagian. Menjadi pemimpin jujur, tidak akan mempersulit kehidupan. Menjadi pemimpin merakyat, tidak akan mengurangi kewibawaan. Papar Birokrat Muda ini menuturkan.

Satu hal yang harus disadari, bahwa salah satu tugas utama pemimpin adalah menata baik ahklak generasi. Sebab dengan membiarkan generasi miskin ahklak, sama saja kita memiskinkan diri pada fase kehidupan yang sesungguhnya (akherat). Tutup Calon Bupati ini menuturkan paparannya.(ak/tf)

Post a Comment

0 Comments