Catatan Taf Chaniago: Memutus Mata Rantai Covid 19, Tingkatkan Ketakwaan, Keikhlasan, Berdoa dan Besyukur pada Allah.

Taf Chaniago: Memutus Mata Rantai Covid 19,  Tingkatkan Ketakwaan, Keikhlsan, Berdoa dan Bersyukur
IMPIANNEWS.COM (Padang) 

Dunia dibawah tekanan dan ancaman virus corona (Covid 19), membuat umat manusia tak bisa lakukan aktivitas dan kegiatan lainnya, sungguh mecengram rasa takut menghantui setiap umat.

Berbagai cara telah dilakukan untuk memutus mata rantai covid 19, hasilnyapun tak memuaskan, seperti PSBB dan Lockdown sebagian negara, juga hasilnya gagal.

Covid 19 bagi umat Islam memandangnya bahwa ini sebuah ujian dan cobaan bagi hambanya dari Allah,  supaya selalu tetap taat dan tingkatkan ketakwaan, keikhlasan, Berdoa dan bersyukur  kepada Allah, mungkin ini salah satu cara dapat memutus mata rantai covid 19 tersebut di Indonesia.

Allah memberikan azab dan cobaan kepada hambanya, tak lain tak bukan menguji keimanan, ketakwaan dan keikhlasan hambanya, dalam memperjuangkan kehidupan, virus kecil tak nampak dapat memperandakan bahkan dapat menghancurkan kehidupan suatu kaum atau kelompok atau sebuah negara. 

Rasa takut tetap menghantui umat Islam, sebagai buktinya hari ini, Minggu (24/5), Hari besar Muslim, hari raya aidul fitri sebagian besar ada laksanakan shalat dirumah dan sebagian ada shalat di Masjid dengan mengikuti petunjuk dari protokol.

Dilihat dari data-data Covid 19 Indonesia, penambahan pasien Wabah Corona tetap bertambah jumlahnya setiap hari, hari ini saja sudah tercatat kena viris corona sekitar  22.271 orang,  sembuh  5.402 orang dan Meninggal  1.373 orang.

Kita berharap terutama umat Islam agar selalu berdoa dan menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, supaya wabah ini cepat berlalu, hanya doa-doalah dari kita semua yang dipanjatkan setiap saat dari umat Islam diseluruh pelosok penjuru dunia, tentu Allah akan menjabbah doa-doa ikhlas dari  hambaNYA tersebut, Aamiinn.

Maka itu, kita semua harus menyadari dan mematuhi imbauan dan instruksi dari pemerintah, seperti tetap dirumah, cuci tangan, jaga jarak dan harus pakai masker, tapi sebagian dari kita tak mengindahkan dan mencuekinya, bahkan ada yang melawan petugas lapangan gugus covid 19.

Bila terjadi pembiyaran jelas wabah covid19 akan susah diputus mata rantainya, jadi kita berharap para petugas yang telah ditugaskan dilapangan harus tegas untuk tegakkan disiplin diperbatasan.

Bila kedisiplinan sudah tegak, masyarakat menyadarinya, bahwa Covid 19 tak bisa dianggap remeh kehadirannya, dia sumber kematian bila sesat saja lengah, nyawa sebagai taruhannya.

Mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan serta keikhlasan kepada Allah, Allah mendengar doa-doa dari hambanya, semoga Wabah mematikan ini cepat kembali atau ditarik Allah dari permukaan Bumi. 

Mungkin juga Allah mendatangkan Azab pada hambaNYA berupa virus sangat kecil, tapi mematikan, disebabkan umatNYA sebagian besar banyak tak pandai bersyukur, Melecehkan para Pemimpi dan para  Ulama dan tak patuhi imbauan Pemerintah, hanya memikirkan kehidupan dunia saja. (***


Post a Comment

0 Comments