Virus Corona Masih Menggila, PBB Prediksi Dunia Terancam Dilanda Kelaparan Skala Besar


India ranks 103 out of 119 countries surveyed for the World Global Hunger Index. /*Indiaoutlock

IMPIANNEWS.COM -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa dunia kini terancam dilanda bencana kelaparan berskala besar akibat pandemi Covid-19, bahkan diprediksi setengah penduduk bumi akan mengalami bencana kemanusiaan global.

David Beasley, Direktur Eksekutif World Food Programme (WFP) menegaskan, aksi cepat harus segera dilakukan guna menghindari bencana kelaparan tersebut. Jika dibiarkan, dunia akan berada di ambang kelaparan.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs China News, peringatan itu datang ketika WFP dan mitra lain, merilis laporan baru tentang krisis pangan di seluruh dunia.

Laporan itu memprediksikan pertumbuhan eksplosif dalam jumlah orang yang terancam masuk kategori 'kerawanan pangan akut' dan semakin parah setelah pandemi merebak di dunia.


"Laporan Global tahunan keempat tentang Krisis Makanan mengatakan jumlah itu sudah meningkat tahun lalu sebelum pecahnya virus corona," sebut WFP.

Namun, dengan adanya Covid-19 yang berdampak parah pada perekonomian hampir semua negara di dunia, menjadikan laju peningkatan kerawanan pangan semula 135 juta pada tahun 2019, sekarang 2020 belum berakhir sudah mencapai 265 juta.

Catatan tersebut adalah rekor kerawanan pangan bagi dunia, pasalnya selama empat tahun terakhir angka ini cukup mengagetkan.

"Dengan Covid-19, saya ingin menekankan bahwa kita tidak hanya menghadapi pandemi kesehatan global tetapi juga bencana kemanusiaan global," ujar Beasley.

Lebih lanjut, Beasley mengatakan bahwa nasib jutaan warga sipil yang tinggal di negara-negara yang dilanda konflik, termasuk para wanita dan anak-anak, terancam ambang kelaparan dengan momok yang sangat nyata dan berbahaya.

"Dalam skenario terburuk, kita bisa melihat kelaparan di sekitar 36 negara, dan pada kenyataannya membandingkan 50 negara dalam laporan ini dan tahun lalu.

"Jumlah orang yang mengalami krisis pangan meningkat hampir 10 persen menjadi 123 juta orang," ujar Beasley.

Peningkatan ini disebabkan oleh konflik, goncangan ekonomi, dan peristiwa terkait cuaca seperti kekeringan.

Laporan itu menyatakan setidaknya 183 juta penduduk lain berisiko terperangkap ke dalam krisis pangan 'jika dihadapkan dengan bencana atau fenomena strees meningkat'.

Covid-19 dapat dengan mudah berubah menjadi bencana yang dimaksud, ketika penderita membanjiri rumah sakit dan pemerintah memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown, dan ini telah mengganggu perekonomian, sehingga membuat orang kehilangan pekerjaan.

"Covid-19 berpotensi menjadi bencana bagi jutaan orang yang telah digantung oleh sebuah keadaan.

"Kita harus bertindak bersama sekarang untuk mengurangi dampak bencana global ini," ujar Ekonom Senior WFP Arif Husain dalam sebuah pernyataan.***

Post a Comment

0 Comments