H. Syamsul Bahri Menyampaikan Ceramah Habis Ashar Tanpa Jema'ah


IMPIANNEWS.COM (Bukittinggi)

Penyebaran virus corona yang masif sangat berdampak besar pada setiap lini kehidupan manusia. Dampak dari segi religius dipindahkannya kegiatan ibadah umat kerumah masing-masing.

Untuk layanan keagamaan khususny ceramah ramadan, pemangku kepentingan di Bukittinggi mengambil kebijakan mengatur penyampaian ceramah agama Ramadhan di lakukan sehabis ashar dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan tanpa menghadirkan jama'ah dengan memakai pengeras suara.

Menyikapi ini semua salah seorang mubaligh yang juga JFU Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi  H. Syamsul Bahri tidak hanya menyampaikan ceramah habis ashar tanpa jema'ah, ia juga menggunakan media sosial untuk menyampaikan materi dakwahnya kepada jema'ah, diantaranya memakai media sosial Facebook dan YouTube.

Seperti penyampaian dakwahnya live melalui Facebook Senin, (27/4/2020) dengan tema Indahnya Berzakat bertempat di Masjid Al-Ikhwan Panorama. Kesadaran berzakat semakin meningkat. Kita harus memahami syarat harta (Kekayaan) yang wajib dikeluarkan zakatnya ada 6, ungkap Syamsul Bhari.

Pertama milik secara sempurna (Milkut Tam), Berkembang atau berpotensi berkembang, cukup nishabnya, melebihi kebutuhan pokok, bebas dari hutang dan berlalu satu tahun (cukup haulnya), kecuali hasil pertanian dan rikaz. Menyegerakan membayar zakat, apalagi dalam suasana pandemi Covid-19 di awal Ramadhan ini amatlah dianjurkan, sehingga mustahik bisa segera mendapatkan manfaat dari zakat, " tuturnya.

"Ekonomi Islam ditegakkan atas empat prinsip dasar. Keempat prinsip dasar tersebut dicerminkan dalam kewajiban zakat. Oleh karena itu esensi zakat adalah untuk mengantisipasi perilaku ekonomi yang kapitalistik yang hanya mengejar keuntungan pribadi (egoistik) tanpa menghiraukan kepentingan orang lain.

Zakat disyari'atkan untuk mewujudkan pemerataan dan kesamaan kesempatan dalam kegiatan perekonomian," paparnya

Sementara itu, Kepala Kankemenag Kota Bukittinggi H. Kasmir sangat mengapresiasi apa yang di lakukan jajarannya itu dalam rangka memastikan dakwah bisa sampai ke pada umat walaupun dan masa pandemi Covid-19.

"Dalam suasana Pandemi Covid-19 ini kami mengajak untuk selalu mencari inovasi agar pesan dakwah bisa tetap sampai kepada umat walaupun dalam penuh keterbatasan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mari kita berikan kesejukan kepada masyarakat dengan mengajak agar tidak panik, cuci tangan, hindari kontak fisik dan batasi kegiatan dilua rumah," tuturnya.(Sy)

Post a Comment

0 Comments