Dengan Buat Tangguak, Pak Kuntin Penuhi Nafkahi Keluarga

Berita ini sudah mendapat izin dari keluarga Pak Yulizar alias Kuntin
IMPIANNEWS.COM 
"Geluti Usaha Pembuatan Tangguak sejak tahun 196"
Payakumbuh, --- Tiada henti tangan Pak tua yang akrab disapa "Kuntin" ini menjalin benang menjadi sebuah alat penangkap ikan, alias tangguak (tangguk). 

Saat diwawancarai di rumahnya di RT IV/RW II Balai Betung kelurahan Ompang Tanah Sirah Kec. Payakumbuh Utara, Minggu (05/04/2020) siang, Lansia yang bernama asli Yulizar berusia 71 tahun bersuku Bodi, menerangkan bahwa dirinya sudah menggeluti perbuatan tangguak tersebut sejak tahun 1961, hingga sekarang di usia tuanya. 

"Di tahun 1961, orangtua saya bernama Ramalas (Almh) yang mengajari saya membuat tangguak. Kala itu suasana perang dan sulit mencari nafkah. Akhirnya keluarga kami membuat tangguak. Masa itu, harga 1 lembar daun tangguak hanya Rp75, sekarang dihargai Rp8,000/helainya ukuran 1 hasta. Kalau dijual bebas seharga Rp10ribu/helai,"sebut pak tua.

Dikatakannya, dalam seminggu dirinya hanya mampu membuat daun tangguak 5-6 helai seminggu. 

"Dulu, saya mampu membuat daun tangguak 1 helai/hari. Meski keseharian saya adalah petani dan menjemur di salah satu heler di Talawi. Daun tangguak yang saya buat dibeli dan dijemput toke bersama Neti Bujik dari Talawi. Sekarang hanya 3 orang yang masih membuat daun tangguak di Balai Betung, yaitu saya sendiri, Ermita Piliang (si En Sirin) dan Siro Abu. Dan jika saya amati, tidak tampak generasi penerus dari keluarga kami. Mungkin jika kami yang bertiga yang sudah tua ini dipanggil Yang Maha Kuasa, mungkin tiada generasi penerus. Pemuda tak lagi berminat merajut tangguak,"ucapnya prihatin.

Semestinya, semangat Pak Kuntin yang sudah lanjut usia untuk menghidupi keluarga harus menjadi motivasi bagi kita generasi muda. Di usia tuanya, pak Kuntin masih giat menjalankan kewajibannya sebagai kepala keluarga. 

Di situasi stay at home pada musibah pandemi corona, Pak Kuntin tiada merasa canggung. Karena dirinya setiap hari sudah terbiasa berdiam diri di rumah sambil merajut tangguak. (014)

Post a Comment

0 Comments