Covid 19 atau Virus Corona Bisa Mati Sendiri, Penjelasan Terbaru Pakar Kesehatan IDI


IMPIANNEWS.COM (Padang)

Kabar baik dari pakar kesehatan. Virus Corona atau Covid 19 bisa mati sendiri dalam tubuh.

Simak penjelasan selengkapnya dari Abidinsyah Siregar, Pakar kesehatan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Disampaikan hari ini Sabtu 18 April 2020.

Menurut Dewan Pakar IDI ini, virus corona yang menular ke tubuh individu berpotensi bisa mati dengan sendirinya.

Hal ini bisa terjadi jika sudah melalui 14 hari masa inkubasi virus yang menyebabkan COVID-19 itu.

Akan tetapi, sistem kekebalan imun individu yang telah tertular virus corona dipertaruhkan selama masa inkubasi 14 hari.

Abindinsyah menjelaskan proses yang terjadi saat tubuh terinfeksi virus corona.

Hal paling penting, perilaku virus adalah mempertahankan kehidupan tergantung inangnya.

"Ada yang berinang di nyamuk, ada yang di burung, sekarang virus corona kan semestinya berinang di hewan yang sebelumnya menjadi inang, " ujar Abidinsyah dalam diskusi bertajuk "Ikhtiar Melawan Corona" yang digelar secara daring pada Sabtu (18/4/2020).

Dalam kondisi saat ini, virus corona ingin bertahan hidup di tubuh manusia.

Ilustrasi Virus Corona
Kemudian, kata dia, yang disasar adalah paru-paru manusia.

"Setelah menginfeksi, dengan cepat virus corona menyerang paru-paru sehingga ruang dalam paru-paru dikuasai.

Hal ini menyebabkan individu gagal napas," ucap Abidinsyah.
Proses ini terjadi sedemikian rupa.
Selain itu, saat sudah menginfeksi, terjadi pertarungan antigen dengan antibodi di dalam tubuh.
"Pertarungan itu akan terjadi seperti lomba sprint.

Virus akan bertahan selama 14 hari.
Kalau lewat, virus sudah kehabisan kemampuan bertahan, lalu mati sendiri," ucap Abindinsyah.

Setelah itu, dia menyebutkan bahwa tubuh individu akan memunculkan kemampuan antibodi.

"Akan tetapi perlu diingat bahwa selama 14 hari inkubasi tadi sistem imun tubuh dipertaruhkan," kata Abindinsyah.

Dia pun mengingatkan bahwa saat ini belum ada obat dan vaksin untuk menyembuhkan atau mencegah Covid-19.

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan masyarakat adalah menyingkirkan sumber penularan dengan orang-orang yang berpotensi tertular
"Itu terpaksa kita lakukan dan hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang," kata dia.

Kata WHO Tak Ada Jaminan Pasien Sembuh Kebal Corona.

Sementara itu, organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menyatakan, sejauh ini belum ada bukti bahwa pasien yang pulih dari Covid-19 mempunyai kekebalan tubuh atas wabah itu.

Pemerintah Inggris dilaporkan sudah membeli 3,5 juta unit tes serologi, yang menentukan level antibodi di dalam plasma darah.

Namun, epidemiologis WHO menerangkan, saat ini belum ada bukti tes antibodi itu bisa menunjukkan seseorang yang terinfeksi Covid-19 tak akan terpapar lagi.

Banyak dari tes yang dikembangkan itu adalah tes darah kecil, mirip tes HIV instan, dan dipakai untuk mengukur kadar antibodi untuk melawan virus.

Dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Dr Maria van Kerkhove berujar, banyak negara mengusulkan penggunaan rapid diagnostic tes serologi.

Dilansir Sky News, Sabtu (18/4/2020), Van Kerkhove mengatakan, penggunaan tes itu untuk mengukur apa yang mereka kira adalah imunitas melawan Covid-19.

"Saat ini, kami belum punya bukti penggunaan tes serologi bisa menunjukkan seseorang punya kekebalan tubuh dan tak akan terinfeksi lagi," papar dia.

Van Kerkhove menjelaskan, alat tersebut dipergunakan untuk mengukur seroprevalence, atau kadar antibodi.

Namun, bukan berarti mereka imun dari virus corona.
Dia mengapresiasi jika ada banyak tes yang dikembangkan.

Tetapi, pemeriksaan itu perlu divalidasi untuk memastikan mereka benar-benar menggelar pemeriksaan.

Pendapat Van Kerkhove diperkuat oleh koleganya, Dr Michael Ryan, yang menerangkan bahwa penggunaan tes antibodi juga memunculkan isu mengenai etika.

Dia menuturkan, WHO perlu mendalaminya secara serius dan juga melihat sejauh apa perlindungan yang bisa diberikan melalui tes tersebut.

"Anda mungkin punya seseorang yang yakin dia seropositif (telah terinfeksi), dan dilindungi dalam situasi ketika mereka telah terpapar," papar Ryan.

"Padahal, dalam kenyataannya, mereka rentan terhadap penyakit itu," lanjut dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Berpotensi Mati dengan Sendirinya, Ini Penjelasan Pakar IDI" dan Kompas.com dengan judul "WHO: Belum Ada Bukti Pasien yang Sudah Pulih Punya Kekebalan Tubuh atas Covid-19"

Post a Comment

0 Comments