AHLI Virus Ungkap Corona Tak Bisa Hidup Lama di Suhu Tinggi, 1 Menit Sudah Mati



Ilustrasi - AHLI Virus Ungkap Corona Tak Bisa Hidup Lama di Suhu Tinggi, 1 Menit Sudah Mati.

IMPIANNEWS.COM  - Berita baik kembali datang di tengah pandemi virus corona COVID-19.
Yap, kelemahan virus corona kembali mencuat dan ditemukan para ahli.

Bahkan, tak perlu usaha yang lebih, virus corona disebut bisa cepat menghilang saat musim panas.

Seperti yang dilansir dari Nakita.ID, sebelumnya dokter hewan sekaligus ahli virus, drh. Moh. Indro Cahyono mengatakan bahwa virus corona tak bisa hidup lama di suhu yang tinggi seperti di Indonesia.

"Iklim di Indonesia itu 26 - 30 derajat celsius, virus itu akan ada di udara selama maksimal 3 menit pada suhu 20 - 25 derajat (celsius). 

Sehingga di suhu kita, pas siang-siang, virus itu nggak akan bertahan lama dari 1 menit," ungkapnya dilansir dari tayangan di kanal YouTube Official iNews (29/3/2020).

Lalu, kira-kira benar nggak ya, kalau virus corona bisa hilang saat musim panas?

Dikutip dari Daily Mirror, ilmuwan memberikan penjelasannya tentang keyakinan bahwa virus ini akan hilang pada musim panas.

Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional di Inggris telah menulis surat ke Gedung Putih terkait dengan kepercayaan masyarakat ini.

Dalam surat itu mereka menjelaskan tentang apakah virus corona akan berhenti menyebar di iklim yang lebih hangat.

Surat itu mengatakan, "Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa virus corona mungkin menular dengan kurang efisien di lingkungan dengan suhu dan kelembapan sekitar yang lebih tinggii."

"Namun mengingat kurangnya imunitas inang, secara global, pengurangan efisiensi penularan ini mungkin tidak mengarah, pada pengurangan penyebaran penyakit," katanya.

Dalam surat itu mereka juga menjelaskan tentang studi wabah di China.

Dalam studi tersebut, menunjukkan bahwa bahkan dalam kondisi yang hangat dan lembab virus itu masih menyebar secara eksponensial.

Berdasarkan temuan tersebut, para peneliti mendesak masyarakat untuk tidak bergantung pada cuaca hangat untuk mengakhiri pandemi.
Dengan kata lain tidak ada jaminan bahwa virus ini akan berhenti menyebar pada musim panas.

Pasalnya, jika manusia tetap tidak menjaga jarak sosialnya, virus pun dengan mudah akan menular dari satu manusia ke manusia lainnya.

Dr William Schaffner seorang ahli dari Vanderbilt University Medical Center mengatakan, "Meskipun kita bisa berharap cuaca akan memberikan kontribusi pada pengurangan penularan, kita tidak bisa bergantung pada itu saja."

"Kita tetap harus mengutamakan jarak sosial dan langkah untuk mengurangi penularan," katanya.

Sementara surat yang dikirim ke Gedung Putih di atas sudah sampai, setelah Donald Trump meyakinkan bahwa virus ini akan sedikit melambat pada musim hangat.

Jadi, yuk #DiRumahAja dan jangan bepergian bila tak benar-benar penting guna menekan penyebaran virus corona.

Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga ya, Stylovers! (*) Dinda Stylo

Post a Comment

0 Comments