Kemerdekaan dan Regenerasi Kepemimpinan dengan Kultur Meritokrasi.

Ahmad Ghani 
IMPIANNEWS.COM.

Catatan, --- Bangsa ini punya segudang sejarah dalam perebutan kekuasaan dari negara penjajah, semua pahlawan dan pejuang kemerdekaan pada masa lalu melakukan segala cara untuk merebut kekuasaaan dan kemerdekaan dari penjajah, dimulai melawan dengan menanamkan berbagai ideologi perjuangan kepada rakyat sampai dalam bentuk perlawanan bersenjata sampai akhirnya direbut dan diproklamirkan 74 tahun nan lalu. 

Merdeka sudah bangsa ini dengan segala perjuangannya dan para pejuang berguguran dimedan pertempuran, dan kata merdeka digaungkan setiap 17 Agustus dengan berbagai cara mulai dari mengibarkan bendera sang saka merah putih sampai berpacu makan kerupuk dan lomba karung, kesan meriah dan gembira tergambar pada hari kemerdekaan Indonesia. 

Namun, bangsa ini tidak lagi baru merdeka seperti 3 - 10 tahun yang lalu. 

Dalam mengisi kemerdekaan bangsa ini sudah banyak bekerja keras dalam pembangunan, baik dari segi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kehidupan sosial dalam bernegara untuk Indonesia lebih maju. Dan yang paling terpenting dalam mengisi kemerdekaan adalah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) pemuda untuk melanjutkan estapet kepemimpinan divsegala lini negeri ini.

Salah satu terapan budaya meritokrasi yang regeneasi kepemimpinan segala unsur divbangsa ini. 

Meritokrasi adalah memberikan kesempatan kepada siapapun berdasarkan kinerja dan profesialisme bukan karena kedekatan politis ataupun biologis (nepotisme). Dan pemuda hari sebagai aset dan akses sudah siap dengan terapan meritokrasi sebagai estapet kepemimpinan di bidang profesianal maupun politik. 

Hal ini membuat persaingan semakin kompetitif, hal ini juga berdampak positif dalam bidang politik, pergantian kepemimpinan politik berdasarkan kemampuan, bukan berdasarkan materil agar tidak ada lagi pemimpin yang lebih dominan uangnya dari pada kapasitasnya.(ul)