Pacu Kuda Payakumbuh Hari Pertama Dibanjiri Penonton. Begini Harapan Para Tamu

IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh, --- Pacu kuda tradisional dan Open Race Kota Payakumbuh tahun 2019 dibanjiri penggemar olahraga ini. Iven pacu kuda yang dipusatkan di lapangan pacu kuda Kota Payakumbuh dilangsungkan selama 2 hari (24 dan 25 Februari 2019) dibuka langsung Walikota Payakumbuh diwakili Sekdako Amriul Dt. Karayiang.

Tampak hadir kesempatan itu, Ketua DPRD YB Dt. Parmato Alam, Wakil Ketua I Pordasi Sumbar, Fauzan Havis, Ketua Komisi I Pordasi Handrianto, Wakil Ketua Pordasi Payakumbuh Nofyan yunaz beserta panitia pelaksana, Wakapolres, Eridal bersama Kapolsekta Julionson beserta personil Polres, perwakilan Kodim 0306/50 Kota, Kasat Pol PP Devitra bersama personil dan tim satuan pengamanan. Kadsparpora Elfriza Zaharman beserta jajaran serta Ketua KONI Payakumbuh Yusra Maiza. Tak kalah pentingnya para tamu dan undangan pacu kuda dari luar Kota Payakumbuh.

Tampak di lapangan pacu kuda puluhan kuda dituntun joki profesional serta puluhan kudo boggie. Race pertama diawali race boggie yang dilepas Ketua KAN Koto Nan Gadang Dt. Patiah Baringek dan dilanjutkan di race boggie kedua oleh Ketua KAN Tiakar. Iven tahunan ini juga wadah mencari nafkah para pedagang kaki 5 beserta juru parkir.

Usai mendengar laporan panitia, Ketua DPRD YB Dt. Parmato Alam menyatakan bahwa legislatif selalu siap sedia mendukung program pemko payakumbuh melalui pengesahan anggaran selagi kegiatan dan program tesebut menyentuh warga serta mampu meningkatkan image Payakumbuh di provinsi dan nasional.

"Pacu kuda adalah wadah pemeliharaan tradisi dan budaya yang harus dijaga secara positif. Iven ini tentunya memotivasi para peternak kuda Payakumbuh dan sumbar umumnya. Demi meningkatkan pengunjung pariwisata di Payakumbuh, kita di legislatif siap mendukungnya,"singkat YB Dt. Parmato Alam yang baru saja membuka iven pencak silek di kelurahan Talang.

Walikota Payakumbuh yang diwakili Sekdako Amriul Dt. Karayiang dalam pembukaan iven pacu kuda Payakumbuh 2019 mengucapkan apresiasi kepada panitia. Tak lupa Amriul mengucapkan selamat datang para tamu di lapangan pacu kuda Payakumbuh.

"Pacu kuda berdampak positif pada masyarakat dan Pemerintahan. Swcara kemasyarakatan lahirnya motivasi peternak kuda, peningkatan mutu kuda dan joki sehingga bisa tampil penuh talenta sesuai.kelasnya. Selain itu juga meningkatkan kesejahteraan warga khususnya pedagang. Secara pemerintahan adalah meningkatan kunjungan wisatawan lokal dan internasional di Payakumbuh. Mengenal lebih dalam Payakumbuh dengan aneka ragam kuliner,"sebut Amriul.

"Selamat berpacu, mari kita kaga sportifitas dan silaturahim. Mari kita jaga keamanan, khususnya keselamatan jiwa dan kuda pacunya. Penonton juga mesti berhati-hati, jangan masuki lintasan pacu. Semoga pacu kita diridhoi Allah SWT,"pesan Amriul sembari membuka.

Usai memjalani serangkaian pembukaan panitia pun mulai menggelar pacu race demi race. Rentang jarak tempuh dimulai dari jarak 1200 meter hingga 2400 meter. Demi keselamatan pengunjung, tak jarang panitia menegur pengunjung yang melintasi lintasan pacu.

Harapan tamu dan pengunjung
Demi kesempurnaan iven pacu kuda tradisional di Payakumbuh kedepan, setidaknya ada beberapa harapan dan masukan dari para tamu dan pengunjung.
Adalah naro (49) pedagang kaki 5
"Awak sangat harok lai dapek manggale di lapangan ko. Kok dapek bisuak lobiah disusun oleh panitia elok elok. Tampak rapi ndak baserak,"sebutnya.

Erisman (31) petugas parkir.
"Alhamdulillah, pengunjung ramai. Mungkin karena libur. Kami berharap pemilik kenderaan jangan parkir sembarangan. Petugas dan panitia sudah siapkan lokasi. Jangan terlalu berhitung uang seribu atau dua ribunya. Kami siap mengamankan,"sebutnya.

Salah seorang joki (tak mau sebut nama)
"kita berharap lokasi istirahat joki dilengkapi alas duduk, agar nyaman. Setidaknya karton atau koran. Tikar pasti lebih baik,"katanya.

Doni (37) penggemar pacu dari Batusangkar
"Kami berharap panitia dan pemko menyediakan fasilitas air bersih. Khususnya dikala shalat Dzuhur. Saat pacu sedang pose karena fardhu Dzuhur masuk, para penggemar dan pengunjung pun pergi istirahat shalat dan makan. Sayang saat mau berwuduk, airnya tekor. Baik air di mesjid samping lapangan, maupun stok air di lapangan tenis. Maklum pengunjung pacu membludak,"bebernya.

Ujang Oviga (67) purna pacu, mantan joki dan mantan pemilik asal Payakumbuh.
"mari kita berkaca dengan lapangan pacu tetangga. Tidak ada penonton yang lalu lalang di lintasan, itu berbahaya. Semoga kedepan lebih ditata,"ucapnya Ujang yang mengandalkan kuda Navaro Dupon (milik H. Bonny) di race IX dan kuda Red Hard (KPI) race XI hari kedua.(*)