Tasyakuran, Dedi Wandra Ingatkan Sejarah Kementerian Agama

IMPIANNEWS.NEWS (Pasaman). 

Di acara tasyakuran Hari Amal Bakti (HAB) ke 73 Kementerian Agama Rabu (9/1), Dedi Wandra mengingatkan kembali sejarah lembaga.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pasaman itu mengajak para ASN untuk tidak melupakan sejarah instansi yang saat ini telah menginjak usia 73 tahun. Ini juga bertujuan untuk memotivasi jajarannya untuk semakin meningkatkan mutu kinerja.

Sekelumit sejarah disampaikannya, usulan pembentukan Kemenag pertama kali disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin dalam Rapat Besar (sidang) Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), tanggal 11 Juli 1945 silam. Dalam rapat tersebut Mr. Muhammad Yamin mengusulkan perlu diadakannya kementerian yang istimewa, yaitu yang berhubungan dengan agama.

Usulan pembentukan Kementerian Agama kembali muncul pada sidang Pleno Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang diselenggarakan pada tanggal 25-27 November 1945. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) merupakan Parlemen Indonesia periode 1945-1950, sidang pleno dihadiri 224 orang anggota, di antaranya 50 orang dari luar Jawa (utusan Komite Nasional Daerah). Sidang dipimpin oleh Ketua KNIP Sutan Sjahrir dengan agenda membicarakan laporan Badan Pekerja (BP) KNIP, pemilihan keanggotaan/Ketua/Wakil Ketua BP KNIP yang baru dan tentang jalannya pemerintahan.

Lebih lanjut, dalam sidang pleno KNIP tersebut usulan pembentukan Kemenag disampaikan oleh utusan Komite Nasional Indonesia Daerah Keresidenan Banyumas yaitu K.H. Abu Dardiri, K.H.M Saleh Suaidy, dan M. Sukoso Wirjosaputro. 

Pembentukan Kementerian Agama dalam Kabinet Sjahrir II ditetapkan dengan Penetapan Pemerintah No 1/S.D. tanggal 3 Januari 1946 (29 Muharram 1365 H) dengan maksud dan tujuan membentuk selain untuk memenuhi tuntutan sebagian besar rakyat beragama di tanah air, yang merasa urusan keagamaan di zaman penjajahan dahulu tidak mendapat layanan yang semestinya, juga agar soal-soal yang bertalian dengan urusan keagamaan diurus serta diselenggarakan oleh suatu instansi atau kementerian khusus, sehingga pertanggungan jawab, beleid, dan taktis berada di tangan seorang menteri.

“Haji Mohammad Rasjidi diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Menteri Agama RI Pertama”, terangnya mengingatkan.
Di acara tasyakuran HAB itu juga, Dedi mengajak untuk mengaplikasikan tema menjaga kebersamaan ummat yang dimulai dari diri, keluarga, bermasyarakat serta pada lembaga.

Ketua panitia Nafrizal menyampaikan di acara yang dihadiri oleh para pejabat dan ASN lingkup Kankemenag ranah Pasaman itu dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada H.Bujang Paman, Syamsuir dan Marlis yang telah memasuki purna bakti tahun 2018.

Ditambahkannya, sekeliagus penyerahan piala dan hadiah kepada pemenang 29 cabang lomba HAB tahun 2019 ini. Dan acara ditutup dengan makan siang bersama. (suf78)