Ulang Tahun Pertama Majalah “BATIAH” 17 Februari 2018

Indra Martini
IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh)

If You Are Doing Good, Notkhing To Loose Saya tidak ingat lagi di mana kata-kata ini saya dapatkan. Saya hanya tahu, kata-kata di atas, sangat layak untuk diinok-manuangkan. Kebaikan yang anda buat, tidak akan membuat anda kalah atau kehilangan. Tidak hari ini, belasan tahun kemudian, apa-apa yang anda buat didasarkan pada niat baik akan diperlukan dan dihargai orang.

Bagi pegawai Pemko Payakumbuh dan mayarakat Payakumbuh umumnya, Majalah “BATIAH” yang pernah anda baca, cikal bakalnya tak lain adalah hasil pemikiran dan kerja belasan tahun lalu. Dengan maksud dan tujuan baik, yakni bagaimana “BATIAH’ yang waktu itu baru terpikir untuk menjadi Bulletin bukan Majalah, menjadi ‘buku putih’-nya Pemko Payakumbuh. Meski hoax baru dikenal sekarang, namun media yang suka membuat berita ‘tak terkomfirmasi’, sudah ada sejak dahulu. Di sinilah, “BATIAH” berperan.

Seiring perubahan peta politik negeri ini, peta politik di birokrasi pemeritahan di Kota Payakumbuh, juga mengalami beberapa perubahan. Saya dimutasi dari jajaran Humas Pemko Payakumbuh. Praktis kerja pembuatan Majalah “BATIAH” juga terbengkalai. Ada satu dua orang ingin melanjutkan, tapi setelah terlihat maksunya dan tujuannya tidak jelas, semua konsep majalah (hard and soft copy) saya bawa pulang untuk disimpan. Masih dengan memakai nama batiah, beberapa kawan, mewujudkannya “BATIAH” dalam benuk Tabloid. Dan ketika jadi Lurah, Tabloid “BATIAH”, saya kritik sebagai media opok dan etalase kegiatan rutin pejabat Pemko Payakumbuh.

Kini, meski belum sempurna betul, tapi sejak tanggal 17 Februari 2017 lalu, sejak saat saya ditarik ke Bidang Humas di Dinas Kominfo (Diskominfo) Kota Payakumbuh, “BATIAH” kembali saya kerjakan dalam bentuk majalah. Sebagai majalah pemerintah triwulanan, sepanjang tahun 2017, “BATIAH” sukses terbit empat volume dan didaftarkan sebagai media yang terverifikasi di lembaga-lembaga terkait.

Tentu yang menjadi pertanyaan anda dan saya, jadi selama itu kemana saja rencana kegiatan ini ? Kenapa sampai lagi ke saya ? Untuk pertanyaan pertama saya tidak tahu apa penyebabnya. Mungkin saja setelah ‘keberangkatan’ saya dari Humas dahulunya, rencana kegiatan ini dihilangkan. Untuk pertanyaan kedua, setelah saya amati, ternyata memang tidak ada tenaga yang bisa melaksanakannya.

Kegiatan penerbitan Majalah “BATIAH” masuk dalam kegiatan Humas juga. Tapi secara struktural, akibat perubahan aturan organisasi pemerintahan, Humas tidak lagi dalam bentuk Bagian di Sekretariat Kota, melainkan berada di bawah Bidang Kehumasan di Diskominfo Kota Payakumbuh.
Ketika saya ditarik ke Diskominfo, saya sedang Non Job di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Payakumbuh . Dihukum karena menolak jadi Pejabat Lurah dan melawan serta menjadi destroyer bagi rezim yang sedang berkuasa. Tapi, mungkin karena memang tidak ada yang akan bisa mengerjakan pekerjaan itulah, maka saya ditarik lagi ke Bidang Humas di Diskominfo Kota Payakumbuh. Saya menerima pekerjaan tersebut dengan berbagai alasan. Pertama, saya menganggap, ini adalah obsesi saya yang telah lama terpendam, dan saya diberi kesempatan untuk mewujudkannya. Kedua, karena kasihan saja. Sebab saya lihat, dengan ruang lingkup pekerjaan Humas yang besar tersebut, Bidang Humas di Diskominfo Payakumbuh hanya diisi satu Kabid, tiga Seksi dan satu Staf. Ketiga, karena saya di BKD, saat itu,  juga tidak punya pekerjaan yang jelas, selain apel pagi dan petang.

Saya masuk ke Diskominfo Kota Payakumbuh dengan perjanjian lisan, bahwa saya mengerjakan Majalah “BATIAH” hanya satu tahun anggaran. Setelah itu, silahkan cari tenaga yang akan melanjutkan. Sebab saya tidak mau berlama-lama di Humas. Saya, kalau diberi kesempatan, saya pingin kerja di Kepegawaian saja. Selain bisa membantu orang lain di bidang kepegawaian, saya menilai persoalan Kepegawaian di Payakumbuh juga sangat komplek dan cenderung menjadi alat ‘Penguasa’ untuk bermain-main dengan nasib pegawai Kota Payakumbuh.

Kini, di tanggal 17 Februari 2018, genap setahun saya di Diskominfo Kota Payakumbuh membantu terbitnya Majalah “BATIAH” dan peliputan kegiatan. Saya berharap, setelah ini ada yang melanjutkan menerbitkan Majalah “BATIAH”. Sesuai perjanjian dahulu, saya ingin bekerja di tempat lain lagi. Selamat untuk Majalah “BATIAH” dan ‘crew’-nya yang hebat-hebat.ul