Purna dari Qori MTQ Tuna Netra, Afrizal Jadi Tukang Urut

Afrizal, Mantan Qori Tilawah Tuna Netra
IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).

Dialah Afrizal (56) adalah kafilah MTQ cabang tilawah tuna netra yang pernah memperkuat Kafilah MTQ Kab. 50 Kota Dan Kota Payakumbuh di berbagai iven MTQ yang digelar di wilayah provinsi Sumatera Barat. Pria yang terlahir sebagai penyandang tuna netra ini aktif menjadi kafilah MTQ sejak tahun 1982. Bahkan sempat Juara I MTQ Tingkat Sumatera Barat memperkuat kafilah Kota Payakumbuh, namun untuk seleksi tahun 2011 untuk MTQ nasional tahun 2012 di Ambon, Afrizal tidak lulus seleksi. Sejak tidak lulus menjadi khafilah MTQ di Ambon, Afrizal putuskan berhenti menjadi khafilah yang menekuni profesi sebagai tukang urut tuna netra dan mengontrak di sebuah rumah kayu milik Bu Atun dengan sewa Rp 370 ribu per bulan.

Saat kita jumpai di rumah kontrakannya, pada Ahad (28/01/2018) Afrizal terlihat sedang makan bersama istrinya Nurhayati (44) yang juga seorang tuna netra dan 3 orang anaknnya.

" Inilah kondisi kami pak yang tinggal di rumah kontrakan, semua serba sederhana. Mohon maaf kalau Bapak kurang nyaman. Saya punya sebuah rumah pribadi 1 kamar yang dibangun dengan sumbangan dana Basnaz bersama Dinas Sosial yang dikerjakan TNI, namun rumah tersebut tak sanggup menampung kami secara wajar. Karena anak-anak kami sudah pada baligh dan kami rasa kita sudah harus bijaksana terhadap anak-anak," ucapnya singkat.

"Alhamdulillah, kita masih bisa merawat dan menyekolahkan anak-anak, walau hanya dengan hasil seadanya dari jasa pijat dan urut ini. Anak kami Silva Ramadhani (17) saat ini sekolah di SMA 1 Payakumbuh, Fitria Puspitasari (14) bersekolah di MTsS SIH di Bomban dan Febrian Atrizal (12) masih SD. Sejak pensiun dari kafilah MTQ tahun 2011, saya jadi tukang urut. Kalau dulu saya sering dicari-cari pemerintah daerah untuk jadi kafilah di MTQ yang rutin digelar. Sejak pensiun dari kafilah, kami merasa tak ada lagi yang peduli dengan kondisi kami. Saat ini kami menjadi Gharim Tidak Tetap (GTT) di Mesjid Komplek Batalyon 131 BS. Ya begitulah adanya sekarang ini," ucap isak Afrizal didampingi istrinya.

"Untuk makan saja kami masih susah, Pak. Karena kondisi, Kami tidak bisa ke sawah dan ladang. Terkadang kami menjadi tukang urut panggilan, seperti di Sari dan Nazar Chan Optikal. bahkan ada salah seorang langganan kami dari keturunan China yang sering memanfaatkan jasa urut kami. Seperti itulah kami mencari nafkah keluarga," imbuh Afrizal yang saat ini berKTP Payakumbuh.

Afrizal bersama istrinya Nurhayati
"Pak, cobalah bantu kami. Atau carikan jalan untuk kami agar kami bisa lebih berkembang. Saya punya keahlian membuat bunga yang saya dapat dulu dari SLB TN Pakan Sinayan bersama 77 murid pertama. Keterampilan keahlian ini diajarkan dulu oleh istri Burhanudin Putih / ketua yayasan. Dengan sedikit modal, semoga kami bisa membuat bungan untuk dijual. Kami pandai buat ijat pinggang, bunga dan tas benang dari tali Kur," tambah Nurhayati istri Afrizal.

Potensi Afrizal ini diakui salah seorang Qori Internasional, Ihsan Nuzula yang kita hubungi melalui selulernya.

"Kita sangat dekat dan sangat kenal dengan Kanda Afrizal, dia adalah senior kami. Tapi kita miris melihat keadaanya kini. Semestinya pemerintah perhatian kepada pembela dan menyebar syariat islam. Walau buta, tapi suara dan penguasaan tajwid kanda Afrizal, sangat baik. Tidak hanya kanda Afrizal, Kami secara pribadi saja hanya diumbuak jo janji sajo, namun ndak ado realisasnyo da (hanya harapan-red). Senior kita Uni Hj. Afriza juga sangat kenal dengan kanda Afrizal tu. Kanda Afrizal untuk MTQ tingkat Kota/Kab saat itu tidak ada saingan, namun kalau masuk ke tingkat nasional, disini kanda kita sering tidak lolos seleksi," terang Ihsan Nuzula kala itu.

Kondisi Afrizal ini sempat kita unggah di media sosial, dan mendapatkan beberapa tanggapan. salah satunya dari Ketua MUI Kab. 50 Kota, Safrijon.

" Kita bersyukur kanda Afrizal masih bisa melakukan profesi pijat urut. kami rasa profesi ini tidak salah, hasil dari profesi ini kan halal," tulis Safrijon di media sosial.

Berhubung Afrizal pernah perkuat kafilah MTQ Kab. 50 Kota, Kabag Kesra Setkadakab, Arwital yang kita coba hubungi diselulernya Senin malam (29/01/2018), menerangkan, saat ini kita tidak dapat berbuat banyak, karena dana kesejahteraan bagi purna kafilah tidak ada tersedia di DPA Bagian Kesra. Mungkin ada jalan lain yang bisa kita tempuh. Selain itu kita juga terikat dengan aturan kependudukan," terang Erwital.

Hal senada juga kami coba tanyakan kepada Kabag Kesra Setdako Payakumbuh, Ul Fakhri, berhubung Afrizal juga pernah perkuat kafilah MTQ Kota Payakumbuh.

" Dari anggaran tersebut juga tidak tersedia di Bagian Kesra, mungkin peluang lainlah yang bisa kita upayakan, seperti dari Baznas. Kegiatan di Kesra hanya bersifat koordinasi. Paling kita bisa salurkan dengan bantuan sosial, di BAZ kan bisa kita usulkan, semua itu tak terlepas dari data kelurahan. Apakah ada kelurahan memasukkan keluarga Pak Afrizal melalui peluang seperti PKH dan pengusulan beasiswa lainnya. Untuk mengusulkan bantuan itu kelurahan bersama RT tidak bisa terlepas," terang Ul Fakhri Senin malam (29/01/2018) kepada kami.

Dalam kunjungan kedua kami ke rumah Afrizal, Sabtu (10/02/2018), Kami mencoba menanyakan fasilitas kesehatan.

" Alhamdulillah, kami punya BPJS yang dibayarkan pemerintah. Tapi kami masih jauh dari rasa cukup, khususnya masalah perut. Tapi kami tidak patah arang dan tetap berusaha. Kalau ingin ba uruik hubungi kami di jalan Braja Sakti Simpang Batalyon 131 Braja Sakti Kelurahan Tiakar Payakumbuh Timur, Nomor HP 081374340090," ucap sedih Afrizal.

Keadaan miris ini sebenarnya tidak perlu terjadi, terutama untuk mereka yang telah berbuat prestasi dan pernah mengharumkan nama baik daerah di kancahnya, baik tingkat II mapun tingkat provinsi. Hal ini seringkali berbanding terbalik dengan kesejahteraan yang diberikan kepada pemenang atau juara di cabang olah raga ataupun di cabang sains. Padahal semestinya, para peraih juara di cabang keagamaan juga perlu di perhatikan penuh, terkhusus untuk mereka penyandang tuna netra.ul