Walikota: Padang Butuh Lahan Produksi Lebih

IMPIANNEWS.COM  (Padang).

Ditengah tingginya kebutuhan terhadap ketahanan pangan dan keamanan pangan, Kota  Padang dihadapkan pada kondisi yang terbatas, salah satunya lahan produksi pertanian, serta pemasokan pangan yang masih bergantung pada daerah lain.

Hal ini dikatakan Walikota Padang Mahyeldi saat pembukaan Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan pangan Kota Padang 2017 di Aula Abu Bakar Ja’ar, Kamis, (23/11/2017).

Menyikapi hal itu, Mahyeldi menyarankan kepada  operator perangkat daerah agar menghimbau kepada masyarakat agar dapat memanfaat lahan kosong disekitar rumah sebagai lahan produksi.

“Saat ini  Kota Padang hanya bisa menyediakan pangan sekitar 30%  sedangkan 70% persen didatangkan dari luar daerah. Oleh karena masyarakat diharapakan bisa memanfaatkan lahan produktif di sekililing rumah,” ungkap Ketua Dewan Ketahanan Pangan Kota Padang ini.

Disamping itu, pembinaan terhadap masyarakat juga sangat diperlukan terutama di masing-masing daerah yang  membutuhkan ketersediaan bahan pangan di Kota Padang.

“Penanganan masalah pangan  merupakan salah satu bentuk pelayanan  pemerintah kepada masyarakat. Untuk itu  secara spesifik keberhasilan kinerja dewan ketahanan pangan dapat diukur dengan kemampuan menciptakan kondisi yang kondusif untuk masalah pangan ini,” tegasnya.

Sementara itu kepala Dinas Pangan Kota Padang, Zalbadri, mengatakan, saat ini di Kota Padang masih ada dua kelurahan yamg masih terkendala dalam menyediakan bahan pangan ini. Yaitu, Kelurahan Bukit Gado-Gado Padang Selatan dan Kelurahan Bungus Padang Selatan.

“Di dua kelurahan ini  masih rentan terhadap bahan pangan. Ini diakibatkan akses jalan yang susah. Selain itu juga sosial masyarakat yang kurang baik,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sejauh ini Dinas Pangan Kota Padang sudah melakukan usaha melalui Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat  dengan memberikan bibit tanaman berupa bibit manggis, pepaya  dan benih ikan.

“Diharapkan ini mampu menunjang ketersediaan pangan di Kota Padang yang berbasis lokal, begizi dan berimbang, ”tutupnya. (Mg/LL)