Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita Farid Moeloek berharap Pemko Solok segera merampungkan program Solok Madinah Sehat -Cara Revolusi Sehat (Smash Care’s). Program inovasi berbasis layanan call center 119 itu.
Merupakan program terobosan nasional untuk memberikan layanan kesehatan maksimal ke masyarakat.
Terutama dalam menanggulangi dan memberikan tindakan pada situasi darurat dengan cepat dan tanggap. Program ini diharapkan dapat meminimalisir akibat lebih parah atau kematian. Terutama untuk kecelakaan di jalan raya.
Hal itu dikatakan Nita Djuwita saat audiensi dengan Pemko Solok di Kantor Kementerian Kesehatan, Jumat (24/11). Hadir dalam kegiatan itu, Walikota Solok Zul Elfian, Ketua Komisi II DPRD Kota Solok Daswippetra Dt Manjinjing Alam, dan Kabag Humas Nurzal Gustim.
“Saya berharap, program Smash Care’s Kota Solok akan rampung seratus persen sebelum diluncurkan. Dinas Kesehatan Kota Solok diharapkan mempersiapkan diri dan fasilitas, agar program ini langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Saat ini, sudah lebih dari seratus daerah yang telah melaksanakan program ini. Program ini merupakan program terobosan nasional, sebagai tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat di bidang kesehatan,” ujarnya.
Nila Djuwita Moeloek juga menyatakan program berbasis layanan call center 119 ini telah diaplikasikan di 37 daerah di Indonesia. Ternyata, program ini langsung dirasakan manfaatnya saat diujicobakan. Sehingga, Kementerian Kesehatan kemudian mengembangkan program tersebut ke daerah lain di Indonesia. Saat ini, sudah lebih seratus daerah yang mengaplikasikan.
“Saya akan hadir dalam launching program ini di Kota Solok. Kami berharap, saat launching tersebut, Pemko Solok sudah merampungkan fasilitas dan layanan Smash Care’s ini. Kita juga berharap seluruh pihak di Kota Solok untuk mendukung penuh program ini. Sehingga manfaatnya akan maksimal,” ujar Nila.
Sementara itu, Walikota Solok Zul Elfian mengatakan dengan adanya Smash Care’s Solok ini, diharapkan dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan. Zul Elfian juga menyatakan program tersebut saat ini sudah hampir rampung. Saat ini menurutnya tinggal menunggu jaringan koneksi dari Telkom.
“Program ini ditujukan untuk memberikan tindakan cepat terhadao situasi darurat. Sehingga, dengan penangan cepat, akibat lebih parah bisa diminimalisir. Program ini juga diharapkan bisa memaksimalkan tingkat kemandirian kesehatan bagi masyarakat. Sehingga dapat memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat dan petugas kesehatan dalam menerima dan memberikan layanan kesehatan,” ujarnya. (ri)
