Ketua Komisi V DPRD Sumbar, Supardi Harapkan Keseriusan Pemprov Maksimal Mengelolaan SDA yang Ada

IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh).

Wilayah Pemko Payakumbuh kaya akan sumber daya alam yang dapat dijadikan aset yang bernilai jual tinggi. Kini tinggal minat dan kemauan untuk berubah. Dan tugas pemerintahlah untuk memotivasi warga untuk lebih kreatif. Dengan hadirnya para seniman yang mengangkat iven berskala nasional yaitunya Payakumbuh Botuang Festival (PBF) sebagai puncak dari kegiatan hari ini, yang akan di pusatkan di Ampangan. Dan Botuang disetiap sisi dan sudut Kota Payakumbuh dapat kita jumpai. Pernahkah kita berpikir, botuang ini menyeberang ke luar Payakumbuh dengan nilai artistik tinggi. Para penggemar kerajinan bambu sangat banyak di Indonesia dan dunia. Tentu untuk meraih itu semua perlu usaha dan kerjasama dari semua unsur termasuk pemerintah, sehingga bernilai ekonomi. Tingkat kesejahteraan dan kehidupan masyarakat akan meningkat, kalau ini terolah maksimal. Hadir bersama kita saat ini pengelola dan pengrajin bambu dari Jepang, Satoru Hoshiba. Koreklah ilmu dari sang ahli.

 Sepengetahuan kami, hingga kini belum ada brand yang dapat dibanggakan Payakumbuh untuk keluar. Padahal aset itu sendiri ada di Payakumbuh Kota Batiah ini. Apa Brand yang kita banggakan ?. Sudah sepatutnya Payakumbuh miliki Branding, sebagai jatidiri kota batiah. Dengan dilaksnakankannya iven ini secara kolaborasi antara pemprov, pemko dan para seniman/budayawan akan menjadi pancingan bagi warga Payakumbuh untuk lebih kreatif dan bisa diakses. Dan bukan slogan semata dan terus tenggelam. Tentunya butuh koordinasi dan kerjasama.

Harapan ini diungkap Ketua Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat, Supardi disela pembukaan Payakumbuh Botuang Festival (PBF) tahun 2017 yang bertempat di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah Kelurahan Pakan Sinayan Kota Payakumbuh. PBF 2017 yang dibuka langsung Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz tampak dihadiri Ketua DPRD, YB. DT. Parmato Alam Kepala Dinas Kebudyaan dan Pariwisata provinsi Sumatera Barat diwakili Kepala UPT. Taman Budaya, Muasri, Forkopimda, Tim Kreatif PBF,  Ijot Goblin. Cs, Budayawan, Syafri Budiman, Ketua KONI, Yusra Maiza, Kepala BPJS Kesehatan, Yulizar Zubir, Camat dan undangan lainnya yang berbaur dengan warga Kota Payakumbuh dan pengunjung lainnya.

Mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Sumbar, Kepala UPT. Taman Budaya, Muasri menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerjasama semua unsur terkait, sehingga iven ini bisa berjalan sesuai jadwal.

" Suksesnya iven ini tak terlepas dari kerjasama semua unsur, dan tidak terlepas dari peran Pak Supardi melalui dana Pokir. Kami hanya memfasilitasi dan pemko Payakumbuh sebagai pendukung. Secara teknis iven ini dikelola langsung para seniman yang bekerjasama dengan masyarakat. Iven ini BUKAN milik Plat Merah tapi milik kita semua. bagaimana kita dengan semangat gotong royong membangkitkan semangat pelestarian budaya. Sinergitas adalah kuncinya. Kami juga berharap awak media boomingkan iven ini kepada dunia," papar Muasri singkat.

Hal senada juga disampaikan Ketua DPRD Kota Payakumbuh, YB. Dt. Parmato Alam.

"Momentum ini sangat bernilai strategis untuk pengembangan budaya sekaligus mengangkat kesejahteraan. Payakumbuh lebih dikenal dekat oleh para pengunjung. Mari kita bersama lahirkan konsep positif untuk mempromosikan daerah, khususnya Payakumbuh," sambut YB. Dt. Parmato Alam.

Sementara dilokasi stand kuliner, para pengunjung sangat antusiasi menikmati kuliner free di tenda festival kuliner asli dari 5 kecamatan di Payakumbuh yang telah disiapkan panitia untuk pengunjung.

Membuka PBF tahun 2017, Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz sampaikan salam dari Walikota dan mengucapkan terima kasih kepada Pemprov, Ketua Komisi V DPRD Prov. Sumbar, pemko Payakumbuh, seniman, KONI dan semua unsur yang terlibat dalam iven PBF.

"Kedepan Pemko Payakumbuh bersama warga, bertekad menjadikan Payakumbuh sebagai landmartnya Sumbar dengan menghadirkan berbagai macam festival untuk memotivasi minat warga kota, sehingga Payakumbuh tumbuh sejajar dengan daerah yang sudah mendunia. Keterlibatan semua pihak (nasional+provinsi+daerah) dan warga merupaka sebuah power besar sukses jalannya program yang telah direncanakan. Kita akan jadikan Payakumbuh sebagai karpet merahnya Sumbar dalam pelestarian budaya, dengan melahirkan berbagai macam konsep membangun bersama. Arah pembangunan untuk kedepannya akan menitikkan terlahirnya brand asli Payakumbuh, dan sudah dibahas dengan OPD terkait. Kecintaan Kami pada Payakumbuh lebihi cinta Kami pada diri pribadi, dan itu adalah amanah yang akan kami jalankan maksimal," tukuk Erwin sambil buka PBF.

Pembukaan Payakumbuh Botuang Festival tahun 2017 ditandai dengan pemukulan kentongan dari bambu secara bersama-sama.

PBF yang pertama kali digelar di Kota Batiah ini akan berlangsung hari ini tanggal 26 November hingga 2 Desember 2017 dengan berbagai pertunjukan.

"Sebagaimana dilaporkan Sekretaris Disparpora Kota Payakumbuh, Aplimadanar, PBF 2017 akan dirangkai dengan festival kuliner di Ngalau Indah, street festival di GOR Kubu Gadang, seni budaya di Jembatan Ratapan Ibuh.  Puncak acara dilaksanakan tanggal 1 dan 2 Desember 2017 di Panorama Ampangan yang dihadiri langsung Wakil Gubernur. Puncak acara ini akan ditampilkan meriam bambu dan kerajinan bambu lainnya, pertunjukan seni dari berbagai kelompok pecinta seni. Kegiatan ini juga menghadirkan IP Band. Mari kita sukseskan," tukuk Aplimadanar.ul