544 Pemuda dari 34 Provinsi akan Meriahkan Pembukaan Jambore Sumbar

 IMPIANNEWS.COM (Jakarta).

 Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Mulyadi Adnan bersama alumni peserta program  Jambore Pemuda Indonesia PPMI (Purna Prakarya Muda Indonesia) M.Ramdhan Ulayo yang merupakan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Purna Prakarya Muda Indonesia (DPP PPMI) memberikan keterangan pers di Media Center, Kemenpora, Jumat  (10 /11 ) sore. Keterangan pers tersebut terkait Jambore Pemuda Indonesia (JPI) 2017 yang akan dilaksanakan di Sawah Lunto, Padang, Provinsi Sumatera Barat 15 - 21 November 2017 mendatang.

Jambore yang bertajuk Pemuda Indonesia Berani Bersatu akan dilaksanakan dengan menghadirkan 544 pemuda terbaik mewakili 34 provinsi ditambah dengan peserta dari kabupaten/kota se Sumatera Barat  dengan total peserta 1000 pemuda. Menurut Mulyadi, sebagai tuan rumah JPI 2017 adalah Kota Padang, Sumatera Barat.  Kota Padang dipilih dengan berbagai pertimbangan bahwa kota ini adalah kota bersejarah di mana kota kelahiran Pahlawan Indonesia Muhammad Yamin.

“Kami memilih Sawah Lunto, Padang, Sumatera Barat  karena kota ini adalah kota sejarah. Banyak pahlawan Indonesia yang muncul di Kota Padang,” ujarnya. Ia melanjutkan, dengan persiapan selama lebih kurang empat bulan, kita sudah siap untuk melaksanakan JPI ini pada tanggal 15 di Sawah Lunto, Padang. Rencananya JPI ini  akan di buka oleh Menpora Imam Nahrawi.

Setiap provinsi memberikan kesempatan pada kabupaten/kota untuk mengirimkan perwakilannya yang berusia 17-25 untuk mengikuti seleksi tingkat propinsi. Ada perbedaan pelaksanaan  JPI 2017 dengan JPI sebelumnya, pada JPI 2017 ini, melaksanakan program alih ketrampilan Tenun Silungkang selama 20 hari yang diikuti oleh 34 peserta dari 34 Provinsi. “Bekal ketrampilan Tenun Silungkang diharapkan dapat memperkuat pengembangan produk ekonomi kreatif di daerah mereka masing-masing,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PPMI yg merupakan alumni peserta program JPI M.Ramdhan Ulayo menjelaskan, bahwa program JPI ini sudah ada di tahun 90 an. “Yang membedakan program  JPI dengan program lainnya di Kemenpora, adalah JPI lebih cenderung pada persoalan persatuan pemuda Indonesia. Dengan program JPI ini, akan dapat menyatukan perbedaan etnis, agama dan kebudayaan. Di JPI kami belajar tentang transformasi budaya dan menjaga  keutuhan NKRI serta penggalangan pemuda Indonesia,” sehingga pemuda Indonesia pasca kegiatan JPI semua telah melebur menjadi satu. ucapnya.       

Adapun agenda pokok JPI adalah Pawai Budaya dari tampilan kekayaan budaya Indonesia agar lebih dikenal oleh pemuda peserta JPI 2017 dan masyarakat Sawah Lunto dan sekitarnya. Selain itu, untuk memperkuat kebhinekaan maka JPI 2017 akan menggelar Dialog Kebangsaan JPI akan membahas masalah krusial yakni ancaman narkoba yang berpotensi menghilangkan satu generasi, memperkuat kebhinekaan pemuda milleneal dan tentang melestarikan lagu-lagu  perjuangan dikalangan pemuda millenial serta transformasi profesi pemuda menghadapi "Kecerdasan Buatan". (ml/rl)