IMPIANNEWS.COM (Washington).
Presiden Donald Trump kembali menolak untuk memberikan penjelasan secara spesifik tentang rencana pemerintahannya dalam menyikapi Korea Utara. Namun, Trump mengklaim Amerika Serikat 'siap untuk kemungkinan apa pun'.
"Kalian akan terkejut bagaimana kesiapan kami secara total. Namun, apakah akan lebih baik jika tidak melakukan itu? Jawabannya adalah ya, tapi apakah itu akan terjadi? Siapa yang tahu," kata Trump kepada pemandu Fox Business Network Maria Bartiromo dalam sebuah wawancara yang disiarkan Ahad (22/10).
Bartiromo menanyakan juga perihal hubungan antara dirinya dengan Presiden Cina Xi Jinping, dan apakah hubungan itu dijalin semata-mata didasarkan sebagai upaya untuk mengendalikan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Sebagai mitra dagang terbesar Korea Utara, Cina dianggap memiliki pengaruh besar terhadap wilayah pimpinan Kim Jong Un ini. "Kami memiliki hubungan yang luar biasa, Cina sangat membantu," jawab Trump tanpa menjelaskan hubungan seperti apa yang terjalin antara dirinya dan Xi Jinping.
"Dia punya kekuatan untuk melakukan sesuatu yang sangat penting berhubungan dengan Korea Utara. Kita akan lihat apa yang terjadi," kata Trump tentang Xi Jingping.
Sebelumnya pada September, Trump mengkritik dan mengklaim Cina telah melakukan uji coba rudal nuklir keenam dengan Korea Utara, dan meledakkan bom hidrogen. Bagi Trump, uji coba itu telah mempermalukan negara Cina itu sendiri.
Trump berulang kali menggunakan retorika bombastisnya, untuk menggambarkan situasi di Korea Utara, sementara para deputinya tetap terus mengambil langkah pendekatan diplomatis. "Upaya diplomatik akan terus diupayakan, sampai bom pertama turun," ujar Sekretaris Negara Amerika Serikat Rex Tillerson.
"Presiden juga telah menjelaskan kepada saya bahwa dia ingin ini diselesaikan secara diplomatis. Dia tidak menginginkan adanya perang," kata Tillerson kepada CNN pada awal Oktober ini.
