Impiannews.com. Arosuka - Di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang semakin berat seperti yang di beritakan, Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH bersama Wakil Bupati H. Candra, S.Hi justru semakin gencar memperjuangkan berbagai program strategis dan dukungan anggaran dari pemerintah pusat. Langkah itu dilakukan demi satu tujuan besar: meringankan beban hidup rakyat Kabupaten Solok.
Berbagai komunikasi intens terus dilakukan dengan kementerian di Jakarta mulai dari Kementerian PUPR, Kominfo, hingga Kementerian Pertanian.
Tujuannya jelas: mempercepat pembangunan infrastruktur, memperkuat ketahanan pangan, serta memperluas akses digital bagi masyarakat di daerah terpencil.
Namun, di tengah kesibukan dan keseriusan bekerja, segelintir media online lokal justru menebar pemberitaan yang terkesan menyesatkan. Aktivitas dinas luar daerah yang dilakukan Bupati Jon Firman Pandu diberi narasi negatif, seolah bukan bagian dari tugas pemerintahan, melainkan perjalanan yang dianggap tidak penting.
Menanggapi isu tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Solok, Hafni Hafiz, angkat bicara. Ia menilai, perjalanan dinas kepala daerah ke Jakarta merupakan bentuk tanggung jawab besar dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Keberangkatan kepala daerah ke Jakarta bukan kemauan pribadi, tapi murni untuk masyarakat. Beliau membangun komunikasi dengan kementerian agar program-program strategis bisa dirasakan langsung oleh Masyarakat. Dan hasilnya sudah mulai terlihat,” tegas Hafni Hafiz.
Menurutnya, berbagai capaian nyata telah lahir dari langkah proaktif tersebut, di antaranya:
- Program Inpres Jalan Daerah (IJD) dari Kementerian PUPR yang akan direalisasikan pada tahun 2025.
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 2026 yang kini dalam tahap pembahasan.
- Program pemasangan BTS di daerah blank spot hasil komunikasi dengan anggota DPR RI dan Kementerian Kominfo.
- Serta berbagai peluang bantuan lainnya yang tengah dalam proses pengusulan.
“Dengan kondisi fiskal daerah yang terbatas, kepala daerah memang harus jemput bola ke pusat. Kalau hanya menunggu, banyak peluang pembangunan bisa terlewat,” ujarnya menambahkan.
Syamsu Rahim: Kritik Itu Wajar, Tapi Jangan Asal Sebar Fitnah
Sementara itu, mantan Bupati Solok dua periode, H. Syamsu Rahim, menilai bahwa kritik adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, mengingatkan agar media tetap profesional dan berimbang dalam menyajikan informasi kepada publik.
“Kritik itu sah dan perlu. Tapi supaya berita berimbang, sebaiknya ada konfirmasi terlebih dahulu. Jangan sampai masyarakat disuguhi informasi sepihak yang menyesatkan,” ungkap SR
SR menegaskan, kunjungan kerja kepala daerah ke luar daerah bukanlah urusan pribadi atau rekreasi, melainkan bagian dari strategi komunikasi penting untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah pusat.
“Di tengah keterbatasan anggaran, pemerintah daerah harus kreatif mencari sumber dukungan baru. Kalau tidak dijelaskan dengan baik, bisa timbul persepsi yang salah di masyarakat,” tambahnya.
Meski diterpa isu miring, Bupati Jon Firman Pandu dan Wakil Bupati H. Candra tetap memilih fokus bekerja, bukan larut dalam polemik.
“Fitnah tidak akan menghentikan kerja. Yang penting masyarakat merasakan hasilnya,” tegas Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, S.Sos, M.Si.
Sikap tenang, konsisten, dan rendah hati pasangan kepala daerah ini justru menuai simpati dari publik. Banyak pihak menilai, Jon Firman Pandu kini semakin menunjukkan karakter kepemimpinan yang matang dan berorientasi hasil tidak reaktif terhadap isu, tetapi produktif menghadirkan bukti nyata.
Dari pembangunan jalan yang semakin baik, lahan pertanian yang mendapat dukungan program pusat, hingga desa yang mulai tersambung jaringan internet, semuanya menjadi bukti bahwa kerja keras berbicara lebih lantang daripada fitnah.**(YM-Koto)
