Impiannews.com. Solok - Dalam suasana penuh semangat dan keakraban, Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh menggelar pertemuan dengan para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Kabupaten Solok. Pertemuan yang dikemas dalam kegiatan Safari Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) ini berlangsung di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Gunung Talang, Jumat (17/10/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri lebih dari 50 PPL dari berbagai kecamatan di Kabupaten Solok. Turut hadir Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok Syoufitri, Plt. Kepala Dinas Pertanian Imran Syahrial, serta Ketua DPD Perhiptani Sumbar Hafes Renaldo.
Dalam sambutannya, Kadis Perikanan & Pangan Syoufitri menegaskan bahwa gerakan Gemarikan bukan sekadar kampanye makan ikan, tetapi juga bagian dari upaya besar untuk meningkatkan gizi, kecerdasan, dan kualitas hidup masyarakat.
“Gemarikan ini merupakan gerakan bersama dari pemerintah pusat, daerah, hingga nagari. Kita ingin masyarakat menjadikan ikan sebagai sumber protein utama yang sehat dan terjangkau,” ujar Syoufitri.
Kadis P&P juga memaparkan sejumlah prestasi yang telah diraih Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok, di antaranya juara lomba Memasak Serba Ikan Tingkat Provinsi Sumbar dengan menu andalan Kembung Tombong Gulung Asam Riang.
Sementara itu, Plt Kadis Pertanian Imran Syahrial menilai sektor pertanian di Kabupaten Solok masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Menurutnya, dukungan dan sinergi dari penyuluh menjadi kunci agar program-program pembangunan pertanian bisa berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat petani.
Anggota Komisi IV DPR RI Rahmat Saleh dalam arahannya menegaskan bahwa keberhasilan program pemerintah di bidang pertanian, perikanan, dan perkebunan sangat bergantung pada peran aktif penyuluh di lapangan.
“Program itu harus dijalankan dengan edukasi dan pengawasan. Kalau tidak, bantuannya cepat habis tapi tidak berdampak. Bantuan itu harus bisa membebaskan masyarakat dari kemiskinan,” ujar Rahmat menegaskan.
Juga mengumumkan kabar gembira: akan ada program penanaman kopi seluas 2.000 hektare di Kabupaten Solok pada akhir tahun 2025. Program tersebut diharapkan menjadi pendorong baru dalam peningkatan ekonomi masyarakat dan penguatan sektor perkebunan daerah.
“Peran penyuluh sangat penting agar program kopi ini berjalan tepat sasaran. Kalau bantuan tidak dikelola dengan benar, uang negara bisa habis tanpa hasil yang nyata,” tambahnya.
Selain itu, Rahmat juga menyinggung beberapa program prioritas nasional seperti Koperasi Merah Putih, Kampung Nelayan Merah Putih, dan Program Makmur Bersama Gemilang (MBG) yang menurutnya harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan transparansi.
Melalui kegiatan Safari Gemarikan ini, terbangun suasana dialog yang produktif antara wakil rakyat, pemerintah daerah, dan para penyuluh. Pertemuan tersebut tidak hanya membahas soal program, tetapi juga menjadi wadah menyerap aspirasi dan memperkuat sinergi lintas sektor.
“Kita ingin program pusat benar-benar menjawab kebutuhan daerah. Kabupaten Solok punya potensi luar biasa tinggal bagaimana kita kelola dengan kerja sama dan komitmen bersama,” pungkas Rahmat Saleh.
Dengan semangat Gemarikan dan program tanam kopi 2.000 hektare, Kabupaten Solok terus menunjukkan langkah maju dalam memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperluas lapangan kerja di sektor pertanian dan perikanan.**(YM-Koto)

