Impiannews.com, Makkah - Menjelang fase puncak pelaksanaan ibadah haji, semangat dan kesiapan para jemaah asal Kabupaten Solok semakin terasa. Pada Sabtu (31/5), seluruh jemaah yang tergabung dalam Kloter 13 Padang (PDG) menjalani skrining kesehatan intensif oleh tim medis kloter, bertempat di Posko Kesehatan lantai 7 Hotel Alalaa, Makkah.
Pemeriksaan ini menjadi langkah penting dalam memastikan kondisi fisik para jemaah menjelang wukuf di Arafah, melempar jumrah, serta rangkaian prosesi ibadah utama lainnya.
“Skrining ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan pemantauan intensif terhadap kesehatan jemaah, terutama menjelang fase-fase penting ibadah seperti wukuf dan lempar jumrah,” ujar Elafki, S.Pd, MM, Pendamping Jemaah Haji Kabupaten Solok, melalui sambungan langsung dari Makkah.
Skema Tanazul: Solusi Nyaman bagi Lansia dan Disabilitas
Tahun ini, Kementerian Agama RI menerapkan tiga skema haji: Murur, Tanazul, dan Safari Wukuf. Untuk jemaah Kabupaten Solok dalam Kloter 13 dan Kloter 3 PDG, ditetapkan mengikuti Skema Tanazul, yang dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan lebih, terutama bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas.
Dalam skema Tanazul, jemaah tidak diwajibkan mabit (menginap) di Mina setelah melempar jumrah Aqabah. Mereka akan kembali ke hotel untuk beristirahat dan hanya akan diberangkatkan kembali dari hotel ke lokasi jamarat untuk lempar jumrah berikutnya.
“Ini adalah kebijakan yang sangat membantu. Jarak hotel hanya sekitar satu kilometer dari Jamarat. Skema ini diambil demi menjaga keselamatan dan kenyamanan jemaah, khususnya yang rentan,” terang Elafki.
Jumlah Jemaah Bertambah, Kesiapan Ditingkatkan
Pada malam hari waktu Makkah, sebanyak 18 jemaah tambahan dari Kabupaten Solok tiba di hotel, sehingga kini total 180 jemaah berada di bawah pendampingan Elafki dan tim. Jumlah ini mencerminkan komitmen untuk memastikan setiap jemaah dalam kondisi terbaik menjelang puncak haji.
Peringatan Cuaca Panas Ekstrem: Jemaah Diimbau Lebih Waspada
Cuaca panas ekstrem di Makkah menjadi perhatian utama. Kementerian Kesehatan Arab Saudi bahkan telah melakukan inspeksi langsung ke hotel tempat para jemaah Solok menginap, memberikan peringatan khusus bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes dan hipertensi.
“Suhu di Makkah sangat tinggi, bisa memicu gangguan kesehatan. Jemaah dengan penyakit kronis diimbau lebih berhati-hati. Kami terus mengedukasi jemaah agar tetap terhidrasi, makan teratur, dan cukup istirahat,” tegas Elafki.
Fokus pada Kesehatan, Demi Haji yang Mabrur
Tim medis dan pendamping haji terus bekerja maksimal. Mereka melakukan pemantauan harian, menyosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan, dan mendampingi setiap proses ibadah agar jemaah dapat menjalankan rukun Islam kelima ini dengan khusyuk dan aman.
Dengan sinergi antara petugas, jemaah, dan dukungan dari pihak Arab Saudi, pelaksanaan haji tahun ini diharapkan berjalan lancar, aman, dan penuh makna.**(YM-Koto)