Arosuka, Impiannews.com, - Pemerintah Kabupaten Solok menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2026 di Ruang Rapat Bukik Cambai Bapelitbang, Rabu (12/02/2025). Forum ini menjadi wadah strategis untuk merancang pembangunan daerah yang lebih terarah, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Medison, dalam sambutannya menekankan pentingnya penyusunan RKPD 2026 yang lebih rinci dan terstruktur, sejalan dengan kebijakan nasional serta kondisi keuangan daerah. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 77 miliar akibat kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat.
“Meski ada pengurangan anggaran, layanan publik tetap menjadi prioritas. Kita akan memastikan anggaran hanya dialokasikan untuk program prioritas yang berdampak langsung bagi masyarakat,” tegas Medison.
Ia juga menyoroti bahwa RKPD 2026 akan berfokus pada sektor pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, serta penguatan sektor unggulan seperti pariwisata, pertanian, dan UMKM. Dengan prinsip Money Follow Program, anggaran akan dialokasikan berdasarkan efektivitas dan manfaatnya bagi masyarakat.
Menjawab Tantangan, Mendorong Transformasi
Kepala Bapelitbang Kabupaten Solok, Desmalia Ramadanur, mengungkapkan bahwa RKPD 2026 mengusung tema "Perkuatan Fondasi Transformasi melalui Pengembangan Sektor Unggulan untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat yang Inklusif dan Berkelanjutan."
Meskipun terdapat berbagai tantangan, seperti tingkat kemiskinan yang masih di angka 7,31% (di atas target 6,81%) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,91% (melampaui target 4,32%), Pemkab Solok tetap optimis. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 72,29 dan berbagai inisiatif strategis lainnya menjadi modal utama dalam pembangunan ke depan.
Desmalia menegaskan, "Ke depan, kita akan memperkuat sektor unggulan seperti pertanian berbasis teknologi, ekowisata, serta penguatan UMKM agar kontribusi ekonomi daerah semakin meningkat."
Strategi Utama RKPD 2026
Untuk mencapai target pembangunan, beberapa strategi utama yang akan diterapkan antara lain:
- Transformasi digital dalam pemerintahan dan layanan publik.
- Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
- Pemberdayaan ekonomi lokal melalui hilirisasi pertanian dan UMKM.
- Pengurangan kegiatan seremonial dan optimalisasi anggaran.
- Pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
Dengan strategi ini, Pemkab Solok optimistis RKPD 2026 akan menjadi pijakan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Kolaborasi Menuju Masa Depan Solok yang Lebih Baik
Forum ini diakhiri dengan pembahasan mendalam mengenai program prioritas yang akan diusulkan dalam RKPD 2026. Diskusi yang dipimpin langsung oleh Kepala Bapelitbang Desmalia Ramadanur melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kepala OPD, camat, akademisi, serta perwakilan masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan perencanaan yang matang, Pemkab Solok bertekad menjadikan RKPD 2026 sebagai tonggak transformasi daerah menuju kesejahteraan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (YM-Koto)