Struktur Kepribadian Tokoh Utama Kinan Dalam Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF Kajian Psikoanalisis: Sigmund Freud

Oleh: M Taufan Riyanto Mahasiswa Aktif Jurusan Sastra Indonesia FIB 
(Universitas Andalas)

IMPIANNEWS.COM

Novel Layangan Putus karya Mommy ASF merupakan salah satu karya sastra yang menyajikan permasalahan fenomena psikologis atau kejiwaan yang pelik, sehingga sangat menarik untuk diteliti. Salah satu yang menarik diteliti adalah struktur kepribadian tokoh utama Kinan dalam novel Layangan Putus karya Mommy ASF kajian Psikoanalisis Sigmund Freud. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data digunakan dua metode, yaitu metode kepustakaan dan metode baca dan catat. 

Psikologi sangat mempengaruhi sebuah karya sastra termasuk novel. Psikologi ini meliputi psikologi karya sastra yang terdapat pada tokoh dan psikologi pembaca sebagai penikmat sastra. Psikologi dalam karua sastra berhubungan dengan kejiwaan atau perwatakan seseorang. Melalui psikologi kita dapat melihat kejiwaan mulai dari pengarang, tokoh dalam sebuah karya bahkan pembaca sebagai penikmat sastra. permasalahan psikologis pada tokoh novel tidak jauh berbeda denga psikologis manusia aslinya. Keduanya sama-sama meneliti psikologi yang terdapat pada manusia. Perbedaannya adalah permasalahan psikologis pada tokoh novel merupakan hasil dari imajinasi pengarang, sedangkan psikologis manusia pada kehidupan nyata merupakan hasi; perkembangan kejiwaan secara alami.

Aspek psikologi dalam karya sastra sangat menentukan nilai dari karya sastra itu sendiri. Adanya psikologi setiap tokoh yang berbeda-beda akan melahirkan konflik yang mampu menghidupkan cerita dalam karya tersebut. Oleh karena itu, psikologi merupakan suati aspek yang tidak dapat dipisahkan dari karya sastra dan merupakan hal pokok yang sangat menarik untuk dibahas. Alasan menarik untuk meneliti psikoanalisis Sigmund Freud adalah karena teori psikoanalisis salah satu teori yang membahas tentang hakikat dan perkembangan bentuk kepribadian yang dimiliki oleh manusia. Teori ini menganggap bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut yang pada umumnya terjadi pada anak-anak maupun pada usia dewasa.

Sinopsis

Novel Layangan Putus ini bertemakan cinta. Seorang gadis remaja polos yang berasal dari daerah, tumbuh, berkembang, dan ia menemukan cinta di kota besar yang sangat berbeda dengan iklim daerah asalnya. Gadis remaja ini hanya memiliki mimpi sederhana, yaitu menyambung pendidikan dan menyelesaikannya tepat waktu. Namun, semua itu berubah ketika ia bertemu dengan seorang pria yang mengenalkan dunia baru kepada dirinya. Laki-laki bernama Aris itu membuat Kinan jatuh cinta karena sosoknya yang menyenangkan, gigih, mandiri, dan mampu mengubah cara pandangnya akan dunia.

Hingga akhirnya mereka berdua berjanji dihadapan Tuhan, untuk menyamakan tujuan hidup dalam ikatan pernikahan, dan membuat mereka memulai kembali kehidupan dari awal. Kinan melupakan mimpi jadi wanita karier dan memilih merawat keluarga di rumah, sesuai permintaan Aris, sambil kembali mengenal Tuhan.

Kinan mempunyai mimpi pergi ke Capadocia, Turki. Namun takdir berkata lain saat Kinan menemukan foto-foto di ponsel suaminya. Di mana Kinan melihat keindahan Capadocia, tapi dari foto sang suami bersama wanita lain. Dunia seperti runtuh, orang yang paling Kinan percayai, ternyata telah tega berbohong dan menyakitinya selama ini.

Alasan tertarik meneliti novel Layangan Putus karya Mommy ASF karena konflik yang diihadapi oleh pemeran utama Kinan menarik untuk diteliti. Novel Layangan Putus diangkat dari kisah nyata. Konflik yang dihadapi Kinan sungguh membuat pembaca ikut terbawa suasana sedih, tegang, maupun terharu akan keputusan apapun yang diambil Kinan untuk rumah tangganya.

Struktur kepribadian pada umunya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu id atau das es, ego atau das ich, dan superego atau das ueber ich. Teori Freud dimanfaatkan untuk mengungkapkan berbagai gejala psikologis di balik gejala bahasa. Id adalah sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Maka dari itu alasan penulis memilih judul Struktur Kepribadian Tokh Utama Kinan dalam Novel Layangan Putus karena penulis tertarik mengetahui stuktur kepribadian Id, Ego, serta Super Ego yang terdapat pada kepribadian tokoh utama Kinan.

Id merupakan kepribadian yang paling pertama lahir dibandingkan Ego dan Superego. Id dapat disebut juga sebgai dunia batin paling dasar dari manusia, karena struktur kepribadian ini tidak terhubung langsung dengan dunia luar. Kepribadian itu sendiri, disebut juga bahwa Id dalam tubuh manusia merupakan ketegangan-ketegangan hasrat yang harus segera dipenuhi, sehingga struktur kepribadian ini selalu mementingkan prinsip kenikmatan dan kepuasan agar terlepas dari ketegangan-ketegangan hasrat tersebut. Berdasarkan data dalam novel Layangan Putus karya Mommy ASF, penelitian ini mengklasifikasikan struktur Id tokoh Kinan menjadi tiga aspek, yaitu naluri bawaan, keinginan, dan kesenangan atau kenikmatan.

Penjelasan mengenai hasrat tokoh Kinan di bawah ini merupakan perwujudan struktur kepribadian Id aspek naluri bawaan, sederhananya naluri bawaan ini ialah naluri yang dikaruniai oleh sang pencipta, sebagai contoh yang sederhana, disaat mata terkena sinar yang terlalu terang dengan sendirinya pelopak mata akan menyempit, oleh karena itu sesuai dengan fungsinya tokoh Kinan tentu memiliki naluri bawaan yang ada dalam dirinya semenjak ia lahir, seperti rasa sakit diperut saat ia merasa lapar, rasa dahaga saat haus, dan ketegangan-ketegangan saat ingin melakukan hubungan seksual. Berikut merupakan kutipan dari novel Layangan Putus karya Mommy ASF, menunjukan struktur kepribadian Id aspek naluri bawaan tokoh Kinan. 

“peckng lu udah beres? Vini bertanya sambil mengantarkan spageti oglio olioyang biasa kupesan di restorannya. Jenis spageti ini mudah ditemukan di restoran mana saja, tapi haya disini aku bebas meminta tambahan parmesan, mashroom dan tuna. Rasa jangan ditanya. Ini the best spageti yang pernah kurasakan.” (Kinan, 2020:46) 

Dialog di atas berlatarkan tempat di restoran Vini sahabat dari Kinan. Kinan dan sahabatnya itu sedang berbincang tentang pecking barang-barangnya Kinan yang akan pindah dari Bali ke malang. Struktur Id aspek naluri bawaan karena menunjukan bahwa adanya rasa lapar dari tokoh Kinan yang harus segera diredakan. Adapun kutipan pendukung Struktur Id aspek Naluri Bawaan.

Penjelasan mengenai hasrat tokoh Kinan di bawah ini merupakan perwujudan struktur kepribadian Id aspek keinginan sesuai dengan Fungsinya, tokoh Kinan tentu memiliki keinginan-kenginan yang terpendam dari dalam dirinya. Berikut kutipan dari novel Layangan Putus karya Mommy ASF, menunjukan struktur kepribadian Id aspek keinginan tokoh Kinan. 

“Aku masih bercita-cita bisa lahiran spontan, tapi sepertinya semakin tipis kesempatan untuk itu. (Kinan, 2020:01) Aku kerap dibayangi perasaan gagal karena tidak bisa melahirkan spontan. Hal ini membuatku merasa sangat sedih. Terbayang masa ketika aku menyerah pada sakitnya kontraksi.” (Kinan, 2020:02)

 Kutipan di atas berlatar di kamar mandi, Kinan selesai melakukan tes kehamilan keduanya. Pada kutipan “Aku masih bercita-cita bisa lahiran spontan, tapi sepertinya semakin tipis kesempatan untuk itu” menandakan bahwa Kinan memiliki keinginan untuk melahirkan secara spontan. Emosi yang ditunjukan tokoh Kinan sedang dalam pengendalian struktur Id yaitu, aspek keinginan. 

Penjelasan mengenai tokoh Kinan di bawah ini merupakan perwujudan struktur kepribadian Id aspek kesenangan atau kenikmatan. Maka sesuai dengan fungsinya, tokoh Kinan sebagai peran yang sudah dewasa dalam novel Layangan Putus karya Mommy ASF ini, tentu memiliki hasrat dalam mencintai dan dicintai selayaknya manusia pada umumnya. Berikut merupakan kutipan dari novel Layangan Putus karya Mommy ASF, menunjukan struktur kepribadian Id aspek kesenangan atau kenikmatan tokoh Kinan. “Artis itu cantik ya pakai jilbab, ujarnya disuatu kesempatan menonton TV bersama. Dia mencoba memberikan kode-kode ringan. Hmmm… dari pada memuji artis atau orang lain kenapa buka aku saja yang menyenangkan matanya, batin ku. (Kinan, 06). Aku mulai belajar mengenakan jilbab kaus, jilbab segi empat, phasmina, kucoba semua. Bukan main senangnya dia melihatku menutup aurat, dia kerap memujiku. Akupun gembira melihatnya senang.” (Kinan, 2020:07). 

Kutipan di atas berlatar tempat kediaman Kinan dan suaminya. pada kutipan “Aku mulai belajar mengenakan jilbab kaus, jilbab segi empat, phasmina, kucoba semua. Bukan main senangnya dia melihatku menutup aurat, dia kerap memujiku. Akupun gembira melihatnya senang.” menandai aspek kesenangan atau kenikmatan yang dirasa oleh tokoh Kinan karena suaminya memuji dirinya sudah berlajar menutup aurat.

Ego merupakan penghubung antar maksud Id dengan dunia realitas ketegangan-ketegangan yang timbul dari Id akan dipenuhi oleh struktur kepribadian Ego. Sturktur Ego yang terdapat pada tokoh Kinan dibagi menjadi tiga aspek, yaitu tindakan, peranan, dan kepuasan.

Dalam novel Layangan Putus karya Mommy ASF ini tokoh Kinan adalah sosok seorang gadis remaja polos berasal dari daerah, tumbuh, berkembang dan menemukan cinta di kota besar yang berbeda dengan iklim daerah asalnya. Mimpi sebenarnya menyambung pendidikan dan menyelesaikannya tepat waktu. Namun berubah setelah ia mengenal sosok lelaki tangguh. Laki-laki yang mandiri dan berpendirian keras. Berdua menyamakan visi dan berjanjin dalam ikatan pernikahan. Aris juga meyakinkan Kinan dengan cukup ia yang bekerja diluar rumah, sudah cukup membawa Kinan memenuhi mimpinya saat kecil bertualang menaiki balon udara. Namun taktir berkata lain, Aris menyaksikan keindahan tersebut bersama wanita lain, Kinan hanya sanggup menikmati dari foto-foto yang ia temukan di ponsel suaminya. Berikut merupakan kutipan dari novel Layangan Putus karya Mommy ASF yang termaksuk dalam struktur kepribadian Ego aspek tindakan.

 “mbi, aku ke jakarta sekarang, aku tak perduli jika harus hilang di sana! Aku akan mencarimu sampai ketemu!” kemudian di balas Jangan, sayang. Batalkan kepergianmu ke Jakarta, aku akan pulang besok! Kapan? Balas singkatku. Besok malam sayang, tunggu aku ya! Ku telpon dia masih tak diangkat. Lalu ku hujani Aris dengan pesan singkat Kirim tiketmu! Kukirim berulang pesan itu hingga dia merespon 24/2 jam, 17:00. Tunggulah di rumah! isya nant, aku sudah di rumah, mbi.”(Kinan, 2020:190-191).

 Kutipan di atas menunjukan struktur Ego aspek tindakan tokoh Kinan yang mencari suaminya tiba-tiba menghilang tanpa kabar, sampai suaminya membalas pesan darinya. Pada kutipan “mbi, aku ke jakarta sekarang, aku tak perduli jika harus hilang di sana! Aku akan mencarimu sampai ketemu!” kemudian di balas Jangan, sayang. Batalkan kepergianmu ke Jakarta, aku akan pulang besok!” menunjukan struktur Ego aspek tindakan yang tokoh Kinan lakukan untuk mengetahui kemana suaminya.

Penjelasan di bawah ini merupakan perwujudan struktur Ego dari aspek peranan. Tokoh Kinan dalam novel Layangan Putus karya Mommy ASF pada akhirnya menemukan cara melepaskan ketegangan-ketegangan yang dirasakan setelah suaminya pergi tanpa pamitan. Berikut merupakan kutipan dalam novel Layangan Putus karya Mommy ASF, menunjukan bagaimana struktur Ego berdasarkan peranan tokoh Kinan. 

“Tak ada pikiran macam-macam. Aku percaya semua kalimat suamiku. Tapi, kenapa dia tidak jujur padaku. Mas Aris paham, menyentuh lawan jenis adalah haram baginya. Bahkan menundukan pandangan terhadap wanita nonmahram adalah kewajiban. Aku percaya betul suamiku. Tapi dia kemana?” (Kinan, 2020:188). 

Dalam kutipan di atas merupakan perwujudan dari struktur Ego dalam proses melepaskan ketegangan-ketegangan yang dirasakannya. Dalam kutipan”Tak ada pikiran macam-macam. Aku percaya semua kalimat suamiku. Tapi, kenapa dia tidak jujur padaku.” Menandakan struktur Ego aspek Peranan ada pada tokoh Kinan yang ingin diangap sebagai istri oleh suaminya.

Aspek terakhir dalam struktur Ego ialah aspek kepuasan. Tokoh Kinan dalam novel Layangan Putus karya Mommy ASF memiliki aspek kepuasan dimana aspek kepuasan ini bertujuan untuk melepaskan ketegangan-ketegangan yang dirasakannya. Kutipan dibawah ini merupakan perwujudan struktur Ego dari aspek Kepuasan. 

“Selesai mandi, aku segera berpakaian. Ini mandi kelimaku hari ini. Entah kearena gerah atau karena kebutuhan. Menyenangkan sekali berada di bawah kuncuran air. Air mataku bias dengan jatuhnya air yang menyentuh wajah. Seperti dipijat, kutegangkan wajah menghadap Shower. Mata, pipi dan dahiterkena pancuran air. Nyaman sekali. aku sudah segar, rapi, dan wangi. Melangkah menuju kamar tidur, kulihat jam dinding menunjukan angka sebelas malam. Anak-anak terpejam dikasur, saling bersisian. Bukan saatnya tumbang aku bukan layangan putus yang tak tentu arah. PR-ku masih banyak. Keempat anak ini punya masa depan yang indah. Aku percayakan semua pada penopangku, Allah sang Maha Baik. Jauh dilubuk hati kudoakan mantan suami. Aku tidak mampu lagi menunaikan kewajiban sebagai seorang istri. Dia resmi bukan milikku, kulepaskan segala memory perjuangan cinta kami yang dulu. Aku sudah tidak terikat sebagai istrinya. Semoga ia diberi kesehatan, kelancaran segala urusan.” (Kinan, 2020:194). 

Kutipan di atas menceritakan tentang tokoh Kinan yang ingin bangkit dari kesedihan masalalunya, Kinan ingin lebih lapang dada menerima semua yang terjadi. Dalam kutipan “bukan saatnya tumbang, aku bukan layangan putus.” Menunjukan struktur Ego aspek kepuasan tokoh Kinan yang mulai bangkit dari patah hatinya, dan merasakan kepuasan akan keputusannya untuk berpisah dengan suaminya yang telah berselingkuh dengan wanita lain.

Superego merupakan struktur kepribadian yang paling dekat dengan persoalan moral seorang individu. Superego menentukan pilihan perilaku dan tindakan seseorang apakah baik dan pantas atau sebaliknya. Oleh karena itu penting untuk memahami makna dari nilai moral itu sendiri. Disebut juga bahwa Superego berperan sebagai polisi kepribadian karena selalu dekat dengan permasalahn dan nilai-nilai moral yang pada dasarnya memiliki hubungan dengan masalah kesusilaan, masalah budi yang tentu tidak bisa dipisahkan dengan perilaku manusia sebagai mahluk individu dengan individu yang lain dalam artian nilai moral ini menjadi tolak ukur perilaku baik dan buruknya manusia. Oleh karena itu, bagaimana kekuatan struktur kepribadian Superego menjadi struktur paling dominan, dalam pribadi individu, perkembangan dipengaruhi oleh realitas, tempat individu ini tumbuh dan berkembang. Berdasakan data dalam novel Layangan Putus karya Mommy ASF, penelitian ini mengklasifikasikan struktur Superego tokoh Kinan dari aspek nilai moral. 

Nilai moral merupakan cara mengukur perilaku yang dimiliki tokoh Kinan dalam melakukan tindakan. Berdasarkan novel Layangan Putus karya Mommy ASF ini, faktanya bahwa tokoh Kinan adalah remaja polos yang bercita-cita ingin melanjutkan pendidikan dikota besar. Kemudian Kinan bertemu dengan Aris dan menjalin cinta sehingga memegang komitmen untuk menikah dan hidup bersama. Namun berpisah karena perselingkuhan atau penghianatan yang dilakukan Aris. Berikut bentuk peranan struktur Superego dalam aspek nilai moral tokoh Kinan. 

”jauh dilubuk hati, doa untuk mantan suami. Sampai kapanpun aku tak boleh bermusuhan. Dia adalah ayah dari anak-anak ku. Ku selipkan namanya dalam doaku.” (Kinan, 2020:194) 

Kutipan di atas menunjukan srtuktur Superego aspek nilai moral, yang dimana tokoh Kinan masih ingin mendoakan mantan suaminya padahal cintanya sudah dikhianati.

Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur kepribadian tokoh Kinan dalam novel Layangan Putus karya Mommy ASF adalah sebagai berikut. Struktur keprubadian tokoh Kinan dibagi menjadi tiga bagian yaitu Id, Ego dan Superego. Struktur Id kemudian dibagi menjadi tiga aspek yaitu naluri bawaan, keinginan, dan kesenangan atau kenikmatan. Struktur Ego dibagi menjadi tiga aspek yaitu tindakan, peranan dan kepuasan. Sedangkan struktur Superego hanya satu aspek yaitu nilai moral.

Struktur Ego yang membuat beberapa tindakan tokoh Kinan mengambil keputusan untuk bercerai dari suaminya. Kemudian superego yang pada akhirnya membuat tokoh Kinan begitu lapang dada dan pasrah kepada tuhan akan apa yang terjadi pada dirinya.

Post a Comment

0 Comments