Taiwan Bangga Dapat Dukungan Uni Eropa, Hancurkan Kekuatan Komunis China yang Ingin Kuasai Dunia

 Taiwan Bangga Dapat Dukungan Uni Eropa, Hancurkan Kekuatan Komunis China yang Ingin  Kuasai Dunia


Uni Eropa Turun Tangan Bantu Taiwan Gulung Kekuatan Komunis China /Xinhua/Denis Elamu

IMPIANEWS.COM (Taiwan).

Pemerintah Taiwan sumringah bukan main kali ini.

Taipei puas dengan sikap Uni Eropa karena turun tangan mengatakan Taiwan bukan bagian dari China.

Uni Eropa juga menyebut kota-kota di Taiwan sudah 'berdiri sendiri' tanpa harus membawa embel-embel China.

Pasalnya Taiwan diklaim China sebagai wilayahnya di situs web internasional milik Beijing.

Langkah ini jelas membuat warga Taiwan marah.

Dilansir zonajakarta.com dari Reuters dikutip impiannews.com dan Pikiran Rakyat, Senin (28/9/2020) salah satu kejengkelan Taiwan saat Global Covenant of Mayors for Climate and Energy yang berbasis di Belgia mencantumkan di situs webnya enam kutipan jika Taiwan adalah wilayah China.

Mendapati itu Global Covenant of Mayors for Climate and Energy langsung membatalkan postingannya tersebut setelah menerima surat protes dari Taiwan.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu saat itu memprotes postingan dari Global Covenant.

Wu juga menjelaskan jika nama Taipei sengaja digunakan Taiwan di kancah maupun badan internasional seperti Olimpiade.

Langkah ini sengaja dilakukan untuk menghindari protes Beijing atas partisipasi Taiwan.

"Uni Eropa membantu kami dalam upaya ini. Kami sangat senang dengan kerja keras semua orang, namanya telah dikembalikan,” kata Joseph Wu.

“Meskipun beberapa orang mungkin tidak senang dengan nama ini, setidaknya cara kami berpartisipasi tidak ditempatkan di bawah negara lain,” tambahnya.

Seperti diketahui tidak ada negara anggota Uni Eropa yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Uni Eropa sendiri cenderung tidak menonjolkan diri akan masalah Taiwan-China.

Pasalnya Uni Eropa khawatir akan mengecewakan China sebagai mitra dagang terbesar keduanya.

Uni Eropa juga disinyalir akan membantu Taiwan membendung pengaruh Partai Komunis China (PKC) di negaranya.*


Post a Comment

0 Comments