Kecewa dan Sakit Hati pada Trump, 70 Mantan Pejabat Keamanan AS dari Partai Republik Dukung Biden

Pasangan Calon Presiden dan Wapres dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Kemala Harris. (foto: Reuters)

IMPIANNEWS.COM (Washington).

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden mendapat dukungan para mantan pejabat keamanan dari Partai Republik, partai yang mendukung Donald Trump sebagai presiden AS. 

Mereka menyebut Donald Trump korup dan tidak layak kembali menjabat presiden.

Kelompok yang menamakan diri Mantan Pejabat Keamanan Nasional Republik beranggotakan 73 orang terdiri atas beberapa pejabat senior di FBI dan CIA yang pernah bertugas saat pemerintahan presiden Ronald Reagan, George H.W Bush, George Bush dan Donald Trump.

Di antara mantan pejabat yang memastikan dukungan pada Biden antara lain pensiunan jenderal Michael Hayden yang pernah menjabat sebagai Direktur Keamanan Nasional dan Kepala CIA, William Webster mantan Kepala CIA dan FBI, John Negroponte mantan Direktur Pertema Intelijen Nasional, Michael Leiter mantan Direktur Pusat Kontraterorisme Nasional, dan Mike Donley mantan Sekretaris Angkatan Udara.

Para mantan atase keamanan Amerika Serikat dari Partai Republik itu beralasan memberikan dukungan kepada Joe Biden didasari atas kekecewaan pada Trump yang dinilai telah melupakan jasa beberapa anggota partainya sendiri, terutama mereka yang pernah bekerja di intelijen serta para veteran kebijakan luar negeri AS.

"Trump telah menunjukkan bahwa dia tidak memiliki karakter dan kompetensi untuk memimpin bangsa ini dan telah terlibat dalam perilaku korup yang membuatnya tidak layak menjabat sebagai presiden," demikian pernyataan kelompok itu dikutip dari Reuters, Jumat (21/8/2020).

"Kami telah menyimpulkan bahwa Donald Trump telah mengecewakan negara kami dan Joe Biden harus terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat berikutnya," lanjutnya.

Kelompok itu adalah salah satu dari sejumlah organisasi Partai Republik yang menentang pencalonan Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) pada November 2020.

Secara kolektif, mereka keberatan dengan sejumlah langkah dan kebijakan Trump baik dalam maupun luar negeri. Mereka menyoroti penanganan Covid-19 di AS yang telah menginfeksi lebih dari 3,5 juta orang dan menewaskan lebih dari 170.000 orang. Isu lainnya yang tak kalah krusial yakni perang dagang dengan China, pemulihan ekonomi serta diskriminasi rasial.

Bob Tuttle, yang merupakan Direktur Personel di bawah pemerintahan Ronald Reagan dan duta besar untuk Inggris di bawah George W. Bush mengatakan penanganan Trump terhadap krisis Covid-19 sangat buruk.

"Dia adalah seorang narsis yang ganas. Dia pembohong. Dia manusia yang tercela dan presiden terburuk dalam sejarah Amerika. Itu bahkan tidak mendekati," kata Tuttle. ***